The Best Employee Part 20

0
1223

The Best Employee Part 20

The Event Starts

“OK, sekarang saatnya beraksi. Udah dua cecurut yang melayang. Kini saatnya mendzolimi cecurut yang tersisa.” ucap Jimmy lalu bersembunyi di balik dapur.

Jimmy berjalan mengendap ke arah sebuah kamar yang tak terjaga. Setelah masuk dia menemukan seorang wanita yang tidur terlentang tanpa sehelai benang pun.

“Tante Imelda. You are so beautyfull.”

..

===×===​

Beberapa menit sebelumnya,

“Imelda, suamimu sudah mengijinkanku untuk menikmati tubuh indahmu ini. Jadi, turutilah permintaanku.” kata Sobirin

“Gila!! Aku mau bicara sama Robby. Minggir!!” Imelda memberontak. Tapi Sobirin menahannya.

“Tak semudah itu cantik!!” Sobirin menjambak rambut Imelda lalu membantingnya ke kasur.

Secepat kilat Sobirin sudah melucuti seluruh pakaiannya. Ia langsung menindih tubuh istri majikannya itu dengan sangat bernafsu. Sobirin menarik turun tali pada gaun wanita itu. Di belainya lembut pundak mulus tanpa cacat itu.

“Mulus sekali sayang. Sruuuupph.” Sobirin menjilati kulit leher Imelda hingga terdengar suara kecapan lidahnya.

“Cukup Sobirin!! Tidaaak!!”

Sobirin tak menggubris penolakan dari Imelda. Jutru dia semakin bernafsu menikmati tiap inchi kulit mulus Imelda.

Sruuuuuuppphhh..

“Acccch… No..!!” teriak Imelda

Sobirin berhasil membuat cupang di leher Imelda. Belum puas sampe disitu, ia membalikkan tubuh Imelda lalu melucuti pakaian istri majikannya tersebut.

“Ayo puasin aku, sayang!!” bisik Sobirin lalu melumat daun telinga Imelda dari belakang.

“Aaahhhh…. Sialan kamu Sobirin!!!” Lenguh Imleda panjang.

Sobirin berhasil menelanjangi Imelda. Tapi dia belum puas bermain-main dengan wanita cantik di depannya itu. Sobirin membelai lembut paha mulus Imelda lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Imelda.

“Mmmmmmmuuaaach…”

Keduanya saling berciuman. Imelda sudah takluk dan membalas ciuman ganas dari Sobirin.

“Sssrooouuuuupphh….”

Mereka berdua semakin intens dan larut dalam kenikmatan bercinta. Sobirin meremas kedua payudara Imelda dengan gemas. Sesekali ia memagut puting coklat yang tegak mengacung wanita itu.

“Ooooouuhh… Iyyyaahh… Kurang ajar sekali kau Sobirin.” racau Imelda sambil meremas rambut Sobirin.

“Sekarang kau nikmati kejantananku, sayang. Terimalah ini !!!” ucap Sobirin bersiap memasukan penisnya.

“Aaahh.. pelan…” balas Imelda meringis kesakitan.

Sleeeeeepppp…

Plak

Plak

Plak

“Oooouuuuhhhh…. Aaaaahhhhh ..” desah Imelda.

Setelah 10 menitan, Sobirin merubah posisi. Kini dia tidur menyamping lalu kembali membenamkan penisnya le dalam vagina Imelda.

“Oh iya.. Alliciea sudah pulang. Bagaimana kalo aku icipin tubuhnya. Apa kau rela Imelda??” tanya Sobirin sembari meremas payudara Imelda.

“Ooooohh.. no. Cukup kelakuan bejatmu ini Sobirin.”

“Jangan omong bejatlah. Suamimu pebih bejat. Dia sudah menodai putriku! Adilkan jika aku menginginkan putri semata wayangmu itu??” jawab Sobirin lalu meremas payudara lebih kencang.

“Ahhhhh…. Awas aja kamu Sobirin!!” teriak Imelda.

Sobirin semakin beringas. Dia membalikan tubuh Imelda hingga menungging. Kemudian ia tancapkan penisnya ke lubang anus milik wanita itu.

“Tidaaaaaaak!!! Kau masuk ke lubang yang salah!!”

“Aku tidak salah. Aku sengaja ingin mencicipi boolmu ini. Hahahaha!!!”

“Anjiiiingg… Sakiiiit banget Sobirin!!! Ampuuuun!!!!”

Sobirin secara bergantian memasukkan penisnya ke anus dan vagina Imelda. Cukup lama di posisi itu hingga Imelda oragasme sampai pingsan.

===×===​

Sobirin keluar dari kamar setelah berhasil membuat Imelda terkapar. Dia berjalan menuju ke dapur. Di sana dia bertemu dengan Jimmy. Sobirin tersenyum dan Jimmy memberikan jempol buat Sobirin.

Dari arah lain Robby mengetahui Sobirin sedang berdiri. Sobirin dipanggil oleh Robby untuk mengahadap.

“Sobirin. Sini gabung! Bentar lagi acara pamungkas akan segera dimulai. Karena the Big Boss akan segera tiba, siapkan staminamu untuk memberikan pertunjukkan yang menghibur kita-kita. Hahahaha.” sambut Robby membawa Sobirin bergabung dengan teman-tamannya.

“Terima kasih banyak bosku.” balas Sobirin sopan.

“Sheila sayang… Sini beb! Lo manjakan paman tampan ini.” panggil Robby.

Sobirin tersenyum, kalimat itu cukup menyinggung hatinya. Dia tahu wajahnya tak rupawan tapi bossnya malah berbicara sebaliknya. Itu penghinaan bagi dirinya.

“Uuuhh.. sini paman tampan…” Sheila berlari kecil ke arah Robby dan Sobirin.

Sheila langsung melumat bibir Sobirin. Tapi Sobirin tak memberi respon karena dari arah atas terlihat Randy sedang turun bersama pasukannya.

Randy yang terlihat bugar dengan bangga menggandeng wanita impiannya, Shinta Anjani. Wanita berkerudung itu nampak murung dengan wajah sembab penuh air mata. Di belakangnya disusul Brenda, Luna, Mellanie dan Mega.

“Wow, ini baru menarik. Hahahha. Kemarilah ladies!!” sorak Robby.

“Masih ada lagi Boss.” ucap Marwan menyusul dibelakang Randy.

Ada Viona, Tessa, Nuri dan Rena. Robby membelakkan mata. Betapa terkejutnya dia saat bertatap mata dengan Viona. Gadis itu adalah keponakannya sendiri. Dia tak menyangka jika Viona ikut dalam pesta malam ini.

“Waaooow. Andai saja ibu tirimu ikut Viona. Hahaha.” kata Robby merangkul Viona.

“Paman ??” ucap Viona kebingungan.

“Robby kemana pamanku??” sahut Randy menyela obrolan Robby dan Viona. Karena Viona menyebut kata Paman, Randy teringat akan pamanya, Oppa Anggoro.

“Anggoro? Dia aman. Dia berada
di rumah sakit. Sebenarmya ingin mengajak dia dan kuhadiahkan Luna untuknya tapi aku lebih memilih keselamatan pamanmu. Dan ini malah menguntungkan untukmu. Dengan begitu kamu bisa mendapatkan Shinta. Dan Savira untuk Daniel. Sementara aku tentunya juga menginginkan Luna. Hahahaha.” ujar Robby panjang lebar

“Oke, Deal. Sabar sayang. Kamu akan menjadi wanita seutuhnya. Yaitu memuaskan para pejantan seperti kita. Betulkan , Teguh??” Shinta hanya diam tak menanggapi pernyataan Randy.

“Aku kira aku sudah mati. Meski belum pulih seratus persen aku masih kuat jika melayanii satu atau dua wanita. Hahaha.” jawab Teguh.

“Bagaimana dengan pihak kita yang gugur?” tanya Marwan pada Randy.

“Tenanglah. Mereka sudah berkontribusi untuk acara ini. Tentu akan kumakakan selayaknya. Tetapi Agung menghilang. Jaka lah saksi kuncinya. Dia kabur saat ingin di tolong Jaka.”

“Jaka , menurutmu apa dia benar anggota Blackskull. Di mana sekarang dia??” tanya Teguh

“Aku tak tahu.” Randy mengangkat kedua bahunya.

Sementara itu diluar istana megah Big House,

Di depan gerbang Big House, lima mobil sedan tiba berderet. Ada logo tengkorak di setiap plat nopolnya. Seorang penjaga berlari dan segera membukakan gerbang.

“Gimana? Lancar kan?” tanya seorang pria dari dalam mobil kepada seorang penjaga gerbang.

“Aman Boss, Anda ditunggu Pak Robby di dalam.” jawab penjaga.

“Baiklah. Andrew, kita masuk!” ucap pria itu.

“Siap Maz!” balas Andrew, sang sopir.

Tak lama kemudian 5 sedan itu masuk ke garasi.

===×===​

Di dalam istana Big House, suasana tampak begitu ramai. Setidaknya ada 30 orang berkerumun.

Sementara itu Viona yang masih kebingunagan saat mengetahui jika pamannya adalah orang dibalik penculikan mereka. Terlihat raut wajahnya sedang menahan amarah.

“Jangan takut Viona. Paman tidak akan menyakitimu, sayang.” Robby menggandeng Viona.

Ada satu gadis yang sangat membuat Robby begitu bernafsu ingin menggaulinya. Dia adalah Luna. Randy membisiki Robby jika Luna masih perawan. Robby tersenyum dan memberi jempol kepada Randy.

“Good. Aku suka.” ucap Robby.

Robby terlihat sangat puas menggandeng Luna yang menarik perhatiannya. Selain cantik gadis belia itu ternyata adeknya Reza. Robby lalu membawa para ladies ke bergabung dengan rekan-rekannya.

“Big Boss datang Rob. Apakah acara pamungkas bisa di mulai?” tanya Tomi

“Baiklah. Ayo kita berpesta!!” seru Robby.

Robby menaiki podium. Ia mengambil mic dan mulai berkoar di atas podium. Pidatonya disambut meriah oleh anak buah dan rekan-rekannya. Kecuali para wanita yang menjadi korban dibalik acara tersebut. Mereka hanya pasrah. Ini adalah detik-detik penghinaan bagi mereka.

“Ku harap kalian menikmati dan mengikuti semua perintah dari kami jika kalian masih ingin hidup nyaman nantinya. Hahaha.” tutup Robby disela pidatonya.

Tak lama kemudian datanglah Big Boss. Semua mata mengarah kepadanya. Dia adalah petinggi the Blackskull.

“Welcome Mr. Daniel!!” sapa Robby langsung menyalami Daniel.

Daniel tersenyum lalu memperkenalkan assistennya. Ada Andrew dan Fredie. Sementara dibelakang mereka ada setidaknya 20 bodyguard.

“Aku bagian pamungkas saja. Kalian silahkan berpesta.” ucap Daniel langsung duduk menonton acara utama.

Acara pertama langsung di mulai. Jullian menarik tangan Tessa. Tomi pun ikut mengambil Brenda. Disusul kemudian oleh Hendro dengan Mega.

Sedangkan dari kubu Randy. Marwan tengah mengambil Jihan. Teguh mengambil Regina. Sedangkan Randy memilih Sheila dan . Ternyata setiap pasangan sudah di atur oleh Robby dan Randy. Sisanya yakni, Rena, Viona, Nuri dan Mellanie disuruh menemani para anggota blackskull dan penjaga secara bergantian.

Sementara hidangan utama yakni Shinta dan Luna sengaja dibiarkan menonton bersama Robby dan Daniel. Karena mereka berdua masih Virgin. Awalnya Randy tidak setuju. Tetapi akhirnya dia mengalah dan membiarkan Sheila untuk acara pamungkas. Dan Robby berjanji Shinta untuk Randy. Karena Daniel akan disandingkan oleh Savira.

“Sobirin, coba kamu susul Patricia. Katanya dia sedang menjemput Imelda kok lama banget.” suruh Robby pada Sobirin.

“Siap Boss!!” jawab Sobirin.

Sobirin berjalan menjauh dari kerumunan. Dia tersenyum lalu menekan sesuatu di telinganya yang tertutup topi rajut.

“Darurat. Acara segera di mulai.” ucap Sobirin kepada Jimmy melalui earphone

“Lakukan sekarang dan bantu gue mencari Reza di kamar atas.” balas Jimmy.

Sementara itu Jimmy yang yang sudah dekat di antara mereka mengeluarkan senjata andalannya.

“Tak semudah iyu Ferguso. Akhirnya gue bisa penggal petinggi Blackskull hari ini juga. Hehehe.” gumam Jimmy.

Drrrrat..

Ponsel Jimmy bergetar, ada sebuah panggilan. Ia lalu memencet tombol pada earphonenya.

“Hallo, Galang. Lo sampe mana?” tanya Jimmy.

“Sudah deket ini. Kita akan langsung sergap. Sisakan yang beperut buncit. Gue pengen mencincang daging hari ini.” balas Galang.

“Oke. Hati-hati!” tutup Jimmy.

Jimmy lalu mulai bergerak dari tempat persembunyiannya. Sorot matanya penuh dengan rasa balas dendam. Dia tak peduli jika harus mengorbankan pamannya.

Dia bergerak cepat ke arah tangga. Ada dua penjaga di atas. Masing-masing berdiri di depan dua pintu kamar.

“Well. Matilah tanpa berisik.” gumam Jimmy lalu menyerang mereka sekaligus.

Wusssh…

Jimmy melemparkan senjata suriken beracun tepat di masing-masing leher mereka. Dalam sekejap dua penjaga itu terjatuh.

“Galang, cepatlah. Gue akan selamatkan Savira.”

“Yup. Wait, Boy!! Sudah hampir sampai. Tunggulah di sana!” balas Galang via earphone.

“Oke. Baik.” tutup Jimmy.

Setelah menutup obrolan dengan Galang. Jimmy lalu meghubungi Patricia.

“Trish, lo aman kan?” tanya Jimmy

“Beres. Target sudah aman saatnya menuju ke puncak acara. Aku dan dia menuju ke kamar Reza.”

“Baiklah. Aku akan segera menyusul kalian.” tutup Jimmy mematikan earphonenya.

Tiba-tiba,

“Well. Jimmy. Berhentilah berbuat konyol. Kau sudah bergerak melampaui batas !!” ucap Jaka berdiri menahan Jimmy.

“Jaka. Apa yang kamu lakukan. Sebenernya kamu dipihak siapa ??” tanya Jimmy.

“Kau akan tahu nanti setelah kau membuka kamar ini.”

“Jangan buat aku membunuhmu hari ini juga. Minggir!!!” Jimmy menerjang Jaka lalu segera merangsek masuk ke dalam kamar.

“Jimmy… Aku tak akan menghianati the Flower. Tapi kaulah penghianatnya. Apa kau bersekongkol dengan Robby??”kata Jaka membuat Jimmy sejenak menghentikan langkahnya.

“JAGA MULUTMU JACK!!”

“Kau tak bisa berdalih. Jimmy putra Sanjaya. Yang tak lain adalah keponakan dari Robby. Apa tujuanmu di Flower!?”

“Well. Kau sudah tahu semua. Tapi ini tak seperti yang kau pikirkan. Di sini akulah ketua The Flower. Jadi, ikuti perintahku!! Akan kujelaskan setelah misi ini selesai.”

“MISI ABSURD!! Bilang saja ini adalah rencana balas dendammu. Atau memang kau bersekongkol dengan Robby!!”

“Terserah. Kau tak bisa menghalangiku.”

“Sayang sekali kau tak akan bisa keluar dari kamar ini sebelum kau jelaskan semua!!”

“WASTING TIME!! Waktuku tidak banyak!!”

“KALO BEGITU BICARALAH PADAKU BRENGSEK!!!”

BOOOOOUUUGGGHHH

Jaka sudah tak bisa menahan tinjunya ke arah wajah Jimmy. Pukulan keras itu membuat Jimmy jatuh seketika.

“Jack??”

Jimmy mencoba berdiri sambil mengelap mulutnya yang keluar darah. Nafasnya masih normal dan tenang. Sebaliknya dengan si Jack, dia terlihat kalap dan sangat emosi.

Si Jack lalu mengunci pintu kamar. Kemudian dia mendekati si Jimmy.

“CUKUP JACK AKAN KUJELASKAN!!”

===×===

Sementara itu di waktu yang sama,

Acara pamungkas di mulai dari seorang Randy yang tengah berdansa dengan Sheila. Kemudian di susul oleh pasangan yang lain.

Robby tampak bahagia. Kameramen pun juga sudah siapa dengan kameranya masing-masing. Adegan itu direkam oleh 20 kameramen. Daniel nampak senang sekali. Dia memangku Shinta.

“Dia cantik Rob, tapi aku tak akan membuat anak buahmu kecewa. Oya, lalu bagaiman dengan Savira yang kau katakan tadi.”

“Kusuruh istriku untuk memolesnya sedikit. Maaf dia kemaren agak memar di wajahnya. Tau sendiri kan cewek petarung. Hahaha.” kekeh Robby.

“Kapan lagi bisa menyetubuhi anaknya Kiro. Hahaha. Lalu bagaimana pekerjaan Ken. Apakah dia berhasil menjemput anaknya Kiro yang satunya.”

“Wah aku sampe lupa. Tenang saja. Mereka pasti membawa anaknya Kiro. Selanjutnya kita akan menguasai saham Andritama.”

“Kau yakin? Andritama bukan orang yang bodoh. Maka dari itu aku bawa armada yang banyak untuk acara ini.”

“Begitu pula denganku, Daniel.”

“Mantab!! Apapun itu aku sudah persiapakan senjata untuk antisopasi.”

“Dan aku sudah membuat tempat pelarian jika keadaan darurat. Semoga tak terjadi. Tenag saja Danie. Percaya padaku. Tak akan ada penghianat di sini.”

“Jaka. Dia orang yang susah ditebak. Aku khawatir dia berkhianat. Walupun selama ini pekerjaanya cukup baik di blackskull.”

“Jangan khawatir. Selama Reza ditangan kita. Lawan tak akan bisa apa-apa. Bahkan pemerintahpun pasti aka mendukung kita. Tender utama ini adalah salah satu ujung tombak untuk mendongkrak perekonomian di negeri ini. Kau tahu kan, anak itu?”

“Putra Sanjaya yang hampir membunuhku. Sungguh dunia begitu sempit.”

Sementara itu Randy terlihat sangat puas berdansa dengan Sheila. Tiba-tibu sebuah kecupan mendarat di pipi Randy. Randy lalu langsung membalasnya dengan ciuaman di bihir Sheila.

Mmmmmuuacch..

Ciuman ganas Randy dan Sheila memicu acara yang semakin memanas. Sheila bergoyang erotis sambil memeluk Randy.

“Puaskan aku sayang.” ucap Sheila

“Tentu sayang!!” balas Randy meremas payudara Sheila.

Sheila mendongkakkan kepalanya ke atas. Ia membiarkan lidah Randy bergerilya di lehernya. Kecupan demi kecupan ia terima dari mulut lelaki itu.

“Ouuuuhhhh… Nikmat sayaaaang…” racau Sheila meremas rambut Randy.

Randy yang sudah berada di puncak nafsunya segera melepaskan satu persatu kain yang menutupi tubuhnya. Sheila membantunya dengan cekatan.

“Kontolmu gedhe banget. Aku suka.. oohhhh..” ucap Sheila segera meraih batang penis Randy. Dikulumnya batang itu beserta kedua bola yang bergelantungan di bawahnya.

“Aaaccchh.. Mantab bener nih sepongannya pecun satu nih!!” erang Randy menikmati service blowjob dari Sheila.

“Aku sudah nggak sabar pengen dientot. Masukin cepeeeett. Ahhhh…” paksa Sheila meremas payudaranya sendiri.

“Cepet nungging. Aku sodok dari belakang.” suruh Randy lalu segera meriah pinggul Sheila.

Tak butuh waktu yang lama penis Randy merangsek masuk kedalam vagina Sheila.

Slllleeeppphhh..

“Oooooohhh.. penuh bangeeeet. Iya sodok yang kenceng sayang!!!”

Plak

Plak

Plak

Plak

Plak

Bagai menunggangi unicorn Randy menghujami vagina Sheila dengan penisnya. Sesekali ia menepuk pantat idah Sheila yang empuk.

Selang beberapa menit kemufia mereka berganti gaya. Randy memposisikan tubuh Sheila mengangkang. Seraya melumat payudara Sheila, Randi berusaha memasukkan kembali penisnya.

“Aaahhhhh .. nikmat sayang. Celupin lagi …!!!”

“Becek sekali punyamu ini.”

Cplak

Cplak

Cplak

“Aku nggak kuat. Terus yang cepet !!!”

“Ooohh… !!!”

Randy sudah tak kuat memahan ejakulasinya. Dia semakin membenamkan penisnya ke dalam vagina Sheila.

“Aku keluar!!!” teriak Randy.

“Yaaah… Jangan dulu!!” pinta Sheila.

Seeeerrrr..

Plop

Sperma Randy membanjiri vagina Sheila. Sheila segera mengelapnya pakai tisuue. Lalu ia berjalannke arah Robby.

“Boss. Dianya udah keluar. Akunya beloom!! Gimana nih..” rengek Sheila sedikit kecewa.

“Ya sudah kamu puaskan para penjaga sana.” suruh Robby.

“Yes. Asyik.. makasih boss!!” Sheila kemudian menggoda beberapa penjaga yang berdiri berjajar.

Randy hanya tertunduk malu. Baru kali ini dia kalah sama wanita. Sementara itu pasangan Marwan dan Jihan juga sudah mencapai puncaknya masing-masing.

Berbeda dengan Teguh dan Regina yang masih betah dengan foreplay. Dan yang tak kalah menarik perhatian Robby adalah Rena, Viona, Mellanie, dan Nuri yang sedang digangbang oleh para penjaganya.

Luna hanya bisa menahan tangis ketika melihat Brenda harus melayani Tomi. Dengan kasar Tomi memompa vagina Brenda.

“Oooohh.. ampuuuuun om!!” teriak Brenda.

“Diam kau!!” balas Tomi

Di sampingnya terlihat kejadian erotis Hendro dan Mega yang mulai bergaya doggy style. Hendro memompa tubuh Mega dari belakang.

Di sebelahnya lagi Jullian tampak kewalagan menghadapi Tessa. Dia hpir muncrat ketika Tessa melalukan service oral. Tapi beruntung Jullian segera menyudahi aksi Tessa. Mereka kemudian bergaya WOT. Tessa bergerak naik turun di atas kemaluan Jullian.

Sudah hampir 30 menit sejak acara di mulai, suara desahan dan semprotan sperma tercecer di mana-mana. Tiba- tiba semua menghentikan aktivasnya ketika melihay Sobirin datang bersama seorang wanita yang ditutupi kain hitam di bagian kepalanya.

“Siapa itu?” tanya Robby.

“Savira Ardhelia. Hadiah utama buat Big Boss.” jawab Sobirin.

DEEEGGG

DEEEGGG

Jantung Luna berdebar kencang. Itu artinya sebentar lagi dia juga akan segera disetubuhi oleh Robby. Wajah yang sama juga terlihat di wajah Shinta. Dia sampai meneteskan air mata.

“Reza kamu di mana??” batin Shinta

Bersambung.

Daftar Part