The Best Employee Part 17

The Best Employee Part 17
Good Morning 1
Pukul 03.00 WIB, di rumah Mewah tempat Luna dll disekap oleh anggota the Blackskull,
Mega menangis terisak kala jemari tangan Ken melucuti kancing kemejanya, tak lama kemudian tangan itu menelusup ke dalam mencari pengait bra-nya. Cklek. Dengan mudahnya Ken melepas pengait bra tersebut. Lalu Ken menarik bra tersebut. Gotcha!
Sebuah payudara ranum sedikit menyembul malu seperti empunya. Namun Ken dengan perlahan mengitari payudara Mega, memmbuat wanita itu meringis karena kegelian.
“Ssshh.. pliss jangan mas.” rintih Mega mengiba. Menahan tangan Ken yang hendak melepaskan seluruh kemejanya.
Namun Ken menjawab iba Mega dengan memilin putingnya yang berwarna merah muda. Sontak tubuh Mega mengejang menerima rangsangan dari Ken. Uratnya yang berwarna biru sampai timbul.
Deg
Deg
Deg
Jantungnya berdebar kencang menerima perlakuan dari Ken. Ken menyeringai mesum lalu membelai pipi Mega lalu turun ke payudara wanita berusia 22 tahun itu.
“Cantik sekali kamu, Mega. Lepaskan kemejamu. Tunjukan tubuh indahmu ini ke semua orang.” bisik Ken sembari terus meremas dadanya sembari menarik paksa kemeja tersebut lepas dari tubuh Mega.
“Eghh.. ” Mega tak kuasa mempertahankan kemejanya. Ken dengan kasar membuang kemejanya ke segala arah. Kini payudaranya terekpose jelas. Tak sedikit yanv terpana melihat ranumnya payudara sang bidadari. Ukurannya tak terlalu besar namun proposional dengan lekuk tubuhnya yang langsing.
Mega tak menghiraukan berisiknya obrolan antara Shinta dan Jaka. Fokusnya kini beralih pada pria yang tiba-tiba datang memberikan sejuta ancaman. Dan bahkan pria itu telah berhasul membuatnya keenakan meski hati kecilnya tidak menerima perlakuan tersebut.
Beda halnya denegan Ken. Dia cukup terganggu dengan ocehan Shinta yang tak bisa diam, sesekali ia menimpali ocehan Shinta.
“Buka celanamu sayang. Kamu berhijab tapi celana kok ketat gini.” Ken menarik ke bawah celana Mega.” Wah mulus baget, kau merawat dengan baik tubuhmu ini. Tapi sayang, aku lah yang akan menikmatinya.” ucap Ken mengelus paha mulus tanpa cacat itu.
“Ahhh.. jangan di situ. Gelii. Ahhhh..” desah Mega kala jari Ken menggelitik pahanya hinggga ke pangkalnya. Lalu dengan cepat Ken menarik celana dalamnya ke bawah hingga terlepas bersama leggingnya.
“Sssst.. diem. Ada gadis perawan yang akan binal nih. Lihat tuh mukanya. Udah engas. Wkwkw.” ledek Ken sembari mengusap vagina Mega yang ditumbuhi bulu halus dan agak lembab.
“Aaah.. sudah cukup…!!” desah Mega.
Mega tak memungkiri jika dia sudah sangat terangsang karena ulah Ken. Pria berambut ikal itu memang jagonya soal membuat wanita banjir. Bunyi kecipak terdengar nyaring saat vaginanya diobok-obok oleh Ken.
Dengan telaten Ken memberikan servuce jemarunta hingga membuat tubuh Mega menggelinjang ke segala arah. Tiga jari Ken semakain intens menggesek dinding vagina Mega hingga perlahan keluarlah air demi air mebasahi seluruh vagina Mega.
“OOOOOOOUUUUUHHHH!!!!!!!!”
Ken lalu memindahkan tubuh Mega ke matras yang luas. Tanpa belas kasihan tubuh wanita cantik di banting. Kemudian Ken mengambil beberapa ember berisi cairan putih yang kental.
“Dicky, kamera siap?” tanya Ken sembari melepaskan jaketnya. Di belakang nampak logo tengkorak putih.
“Siap, Ken. Lanjut!!” balas Dicky lalu meletakan tripod di pojok.
“Everybody, ayo mendekat. Lihat live sex yang spektakuler ini!!” ucap Ken dengan arogannya.
Mega ketakutan, untuk pertama kalinya dia dilecehkan dihadapan banyak orang. Ken menangkap tubuhnya kemudian dengan garang kedua tanganya direntangkan. Sementara kepala Ken terbenam di atas dadanya.
“Aaachhhheheheh.. eeehhh..” desah Mega
Mulut Ken bercengkrama dengan kedua puting Mega yang tegak mengacung. Berkali-kali lidahnya menowel puting tersebut. Sesekali ia melumat dan menciumnya secara bergantian.
Ken sangat lihai memanjakan wanita. Ia akan membuat wanita itu dengan sendirinya memohon untuk dientot tanpa pakasaannya. Lidah Ken berpindah ke leher Mega. Sembari menjilati, Ken melepaskan pegangan pada kedua tangan Mega lalu dengan perlahan dia melepaskan jilbab yang dipakai oleh Mega.
“Wah, rambut kamu indah. Panjang dan hitam kea iklan shampo. Hmmmf…” puji Ken lalu mengendus rambut Mega.
Mega mencoba menahan kepala Ken. Ia meremas rambut Ken yang ikal dan panjang itu ketika Ken dengan jailnya menjilati telinganya.
“Gelii. Iiihh. Ahhh…!!” erang Mega hingga perutnya melambung ke atas.
“Ini toh…titik paling sensitiv. Well, tenang saja tidak akan kumakan telingamu. Aku hanya ingin membuatmu lebih panas dan puas. Baik kan aku.?”
SRUUUUUUUOOOOPPPPPPHHHH
“IIIYYYYYAAAAAHH… OOH NOOOO!!!”
Mengetahui korbannya sudah keenakan, Ken langsung menuju ke liang vagina Mega.
“Wao, imut tanpa bulu. Dan ternyata benar, kamu masih virgin. Jika sudah siap bilang yah.” kata Ken menggelamakan kepalanya menuju ke selakangan Mega.
“Eng.. jangan dijilat!!” pekik Mega.
Suara Mega ternyata tak diindahkan oleh Ken. Pria itu malah dengan girangnya menghisap vaginanya. Mega tak pernah merasakan rasa nikmat yang seperti ini. Kedua tangannya meremas matras dan membiarkan Ken leluasa melumat vaginanya.
“Ooouuuhh.. iiyaaah terussssss!!!”
Mega tak habis fikir dengan sadarnya dia bilang terus kepada Ken. Semenjak Ken terus merangasnagnya dia tak mempedulikan ada banyak mata yang sedang melihatnya.
“Ya ampun. Enak banget.. sumpah.. oouuhh..” batin Mega ketika Ken mengocok vaginanya
“Ayo remas payudaramu sendiri untuk mengejar klimaks. Hahaha.”
Mega menuruti ucapan Ken. Dia meremas sendiri payudaranya sambil terus mendesah keeankan.
“Aaahhhh… ahhhhh.. ahhh…. iyyyyyyaahh.”
Mengetahui korbanya sudah sange total, Ken melepaskan tanganya dari vagina Mega. Mega serasa dikerjain, dissat dia hamoir meraih oragasmenya tiba-tiba Ken berhenti begitu saja.
“Kenapa berhenti?” tanya Mega
“HUAHAHAHAHAAHAAAAA.. DIA KETAGIHAN!! SEKARANG KATAKAN KEPADA SEMUA!! MEMOHONLAH KEPADAKU!!” suruh Ken menghadpakan kepala Mega ke arah Shinta dan lainnya.
Mega memalingkan wajahnya dari Shinta yang terlihat marah kepadanya. Namun dia tak bisa menahan deru birahi byang terus menggetarkan jiwanya.
“Aahhh.. jangan siksa aku. Kumohon lanjutkan..” ucap Mega lirih.
“KURANG GREGET!!” jengkel Ken.
“Sayang… lanjutkanlah.. aku mohonnn. Sayang… ahhh…” desah Mega merajuk sembari meremas dua payudaranya.
“Bilang dong mau dientotin nggak!!”
“ENTOTIN AKU SAYANG!!!!!”
Mega sudah tak tahan lagi, vaginanya sudah gatal ingin merasakan sodokan penis Ken.
“Well, semua denger kan. Dia yang memohon. Sekarang berjongkoklah. Buat penisku berdiri dengan kebinalanmu, sayangku, Mega! Huahahaha”
Mega kembali menuruti perintah Ken. Dia berjongkok lalu melepaskan celana Ken. Matanya berbinar ketika meraih penis Ken yang belum ereksi sempurna. Ini untuk kedua kalinya dia meraih penis lelaki setelah punya Teguh.
“Gedhe banget.. ” batin Mega
“Ayo jangan dilihatin, emut dan jilatin biar tambah gedhe.”
Perlahan Mega menjulurkan lidahnya. Kemudian dia mengulum separo penis milik Ken. Sebelumnya dia mengingat bu Nuri kala mengemut punya Agung. Sejenak dia menghirup bau anyir namun bau itu semakin membuat darahnya berdesir.
“Nice. ayo telurnya juga!”
Mega lalu melumat dua telur milik Ken. Ken menjambak rambut Mega lalu ia maju mundurkan kepala Mega.
“Uuuuhhhhh..” erang Mega.
Setelah puas menikmati service oral dari Mega, Ken menyuruh Mega untuk tidur terlentang. Lelaki itu kembali membuat Mega tersiksa akan serbuan rangsangan yang ia berikan.
“Sungguh indah sekali tubuhmu ini. Ooohhh.. enak nggak diginiin??” tanya Ken melumat jempol kaki Mega
“Geliii.. tapi enak.. ooohhhhhhh…”
“Dasar lonte!” Ken kemudian menepuk vagina Mega dengan penisnya. Penis itu hanya menggesek dinding vagina Mega, hal itu membuat Mega semakin menggeliat tak karuan.
“Ahhhh… ayo masukin ajaaaaahhhhh.. nggak kuaaaat…”
“Hahaha.”
“Memohonnya yang romantis dong..”
“Masukan punyamu sayaaang.. jangan siksa aku seperti ini.”
“Huahahahhaaa.”
Ken langsung menancapkan penisnya merasuk ke dalam vagina Mega. Vagina yang becek itu sangat sempit sehingga membuat Ken sedikit meringis kesakitan ketika ingin menjebol selaput dara Mega.
“Aaaargggghh…”
“Tahan sayang, sakit bentar doang..”
BLESSSSSSSS
“KYAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!”
Ken merasa puas bisa merasakan satu darah perawan. Sejenak dia melihat ekspresi Mega yang kesakitan luar biasa hingga kukunya mencengkram erat matras.
Sssrrrrrr..
Mega tak kuasa menahan air matanya. Kini keperawanannya telah direnggut. Darah segar mengalir merembes melalui celah-celah vaginanya.
“Sekarang rasakanlah nikmatnya..” ucap Ken sembari meremas payudara Mega.
Mega menatap mata Ken, pria itu mendekati wajahnya lalu. ‘CUP’ .Kecupan itu cukup meredakan rasa sakit yang menderanya. Lembutnya perlakuan Ken membuat wanita itu semakin nyaman dan melupakan rasa rasa perih yang menderanya. Bibir Ken kemudian turun perlahan mengecup hidungnya.
¤¤¤
VIONA, MELLANIE, TESSA. MEGA.
“BRENGSEK.. AUUUUU!!!” teriak Mellanie ketika Jaka memelepas paksa pakaiannya.
Dengan kasar Jaka melempar Mellanie disisi Mega yang terkapar. Kemudian Jaka melepas pakaiannya hingga telnajang bulat. Sembari mengurut penisnya, Jaka mendekati Mellanie.
Sementara itu Dicky menyeret Brenda dan Tessa. Dibelakangnya Raka menampar pantat kedua wajita cantik itu.
Satria yang sedari tadi sibuk dengan kameranya dengan anteng merekam ekspresi Shinta dan Luna yang hanya bisa terdiam melihat para kawannya dilecehkan.
“Satria! Bawa kemari dua wanita itu!!” suruh Ken.
“Baik, Boss!”
Jaka kini memegang dua kaki Mellanie, wanita itu terus memberontak sembari menendangi Jaka. Tapi tenaga Jaka jauh lebih kuat dari wanita itu. Jaka lalu menindih tubuh mungil Mellanie. Tangannya langsung meremas dua payudara Mellanie yang berukuran kecil.
“Wao.. tocil nih. Tapi empuk juga. Gimana perasaan lo diperkosa kea gini. Trauma yah.. wahahahaha!!!” ledek Jaka agak kelewatan
“Cuiiiih!!! Anjing lo!!!” umpat Mellanie naik pitam.
Jaka tak memberi belas kasihan sedikitpun pada Mellanie. Pria itu langsung menyergap tubuh Mellanie dengan penuh nafsu yang menggebu. Lidahnya mulai menjamah kulit putih wanita itu.
“Aaahhhh.. jangan!!”
Sementara itu Dicky tak perlu repot menaklukan Viona. Gadis itu dengan mudah menuruti perintahnya. Viona mengulum penis Dicky dengan segala kemampuannya.
“Telanjangin sekalian aja nih dua wanita ini.” ujar Satria mendorong tubuh Shinta dan Luna ditengah kerumunan.
“Hahaha. Jangan. Biar kita penasaran. Satria, lo kesini. Sisa satu tuh. Taruh kamera lo pada tripod!” perintah Ken.
“Wkwkwkw… pagi yang indah bersama bidadari yang malang. Uhuuuy!!!”
“Good morning!!” sapa Ken pada Mega
“…”
“Jawab!!!” paksa Ken menarik rambut Mega
“Morning, too!!” jawab Mega agak dipaksakan.
Jaka berhasil membobol vagina Mellanie, degan gaya Doggy pria itu menusuk dari belakang.
Satria dan Tessa mulai saling meraba, Tessa yang notabene seorang maniak seks tak mempedulikan jika saat ini dirinya sedang diperkosa. Dia lebih menikmati daripasa lainnya.
“Anjinng.. boolnya mantab bener nih. Woy, Mega lo sini. Cantik amat sih. Cium dong bibir gue!!” Panggil Satria kepada Mega.
Mega menurut lalu mendekat ke arah Satria. Satria langsung meraih lehernya kemudian bibirnya dilumat oleh pria itu.
“Hmmmmffff…” sembari menciumi Mega. Pinggul Satria meju mundur meikmati dubur Tessa.
PLAK
PLAK
PLAK
PLAK
Melihat temannya semua sedang panas-panasnya, Ken melemparkan cairan kental pada ember. Cairan itu sejenis lotion tapi lebih kental.
WUUSSSSSSSHH
“KYYAAAA APAAA INI!!!” teriak Mega yang terkena pertama cairan itu.
“MANDI DULU SANA!! Hahahaha” ucap Ken diiringi tawa.
Cairan itu membasahai seluruh tubuhnya. Tubuh Mega berguling-guling karena licinya cairan itu. Tak jauh berbeda, Viona , Tessa, dan Mellanie juga diguyur oleh cairan tersebut. Mereka bagaikan mandi sperma karena wujud cairan itu lebih mirip Sperma.
“Wooooohooo!! Ini baru seru. Pantatmu mana, Mell. Udah gak virgin kan bool kamu??” tanya Jaka meraih pantat Mellanie. Lalu menusukkan penisnya dengan mudah karena bantuan pelumas oil.
PLAK
PLAK
PLAK
PLAK
“NOOOOO… OOOHHH SAKIIIT!!! PELAN-PELAN!!!” ketus Mellanie kesakitan.
Jaka lalu membalikkan tubuh Mellanie, sejenak ia menatap wajah ayu Mellanie. Tangannya membelai lembut bibir wanita itu lalu bergerak turun ke lehernya. Kemudian ia pilin kedua payudara berwarna pink itu.
“Aaaccchhh.. ”
Jaka kembali membenamkan penisnya, kali ini lubang vagina Mellanie harus merasakan genjoran penis super Jaka.
PLAK
PLAK
PLAK
Sekitar 15 menitan mereka hanyut dalam permainan. Mellanie pun tampak menikmati sodokan penis Jaka. Mega pun meraih orgasme keduanya melalui tangan Satria.
” AKU MAU KELUAR!!!” ucap Mellanie
” AKU JUGAAAAAAA!!!”
Jaka menumpahkan spermanya ke dalam rahim Mellanie. Keduanya lalu berpelukan dan berciuman.
“Anjing lo.. hiks.”
“Anjing bisa bikin lo keenakan kan?” jawab Jaka.
¤¤¤
Viona dan Dicky tampak seperti dua pasangan yang serasi. Keduanya bercinta tanpa suara. Bibir Viona tak pernah lepas dari bibir Dicky sambil terus naik turun di atas tubuh Dicky.
“Ooooooohhh.. aku mau nyampe!!!”
“Aku juga.. hamil-lah kau Viona manis!!!
CROOOOT CROOOOT
Dicky berhasil memnutahakan spermanya ke dalam mulut Viona.
“AAAAHHHHHHHH…… AYO AYO AYO!!!” desah Tessa
“Akkku nggal kuat. ANJIIINGG!!!” Satria tak kuasa menahan lagi desakan spermanya. Satria menyemprotkan spermanya ke dalam dubur Tessa.
“PAYAH!!! AKU BELUM KELUAR BEGO!!” hardik Tessa lalu menghampiri Ken.
“Hoho. Ada yang belum puas. Tapi maaf aku ngga bisa. Buat nanti siang sisa spermaku. Wkwkwk. ” ujar Ken menambah kekecewaan Tessa.
Disisi lain Jaka pun sudah menumpahkan spermanaya di dalam vagina Mellanie. Tessa lalu bermasturbasi sendiri hingga vaginanya mengalami squirting hebat.
“OOOUUUHHHHHH!!!”
***
07.00
“Hallo, Bos. Sudah gua bawa semua nih. Tenang saja, pesanan boss aman deh.”
“Kerja bagus, Ken. Ada tugas baru untukmu. Pagi ini juga kau menujuble tempat ini. Culik wanita ini. Dia sudah kujebak ke tempat itu, berhati-hatilah.”
“Siap Boss!!”
BERSAMBUNG