The Best Employee Part 10

The Best Employee Part 10
Ninja
Matahari mulai condong di ufuk barat. Setelah hujan reda, muncul pelangi yang indah melintang di langit. Dua gadis cantik nampak gelisah mondar mandir di teras villa. Mereka adalah Luna dan Brenda. Luna bingung atas semua kejadian hari ini. Mengapa Rena yang jelas cucu dari Oppa rela membiarkan tubuhnya disetubuhui kakeknya sendiri. Luna kembali teringat pada ucapan kakak perempuannya, Sheila. Berulang kali Oppa mencoba merayunya meski tak sampai menyetubuhinya, lelaki tua itu sudah pernah membuatnya oragsme. Dan seorang tukang kebun yakni, Pak Bejola juga hampir beruntung memperkosanya jika tadi Ardhelia tak menyelamatkannya. KIni rasa gundah itu kembali bergemuruh dihatinya karena berkali kali ia menghubungi Ardhelia tak ada jawaban sama sekali. Brenda pun tak jauh berbeda dengan Luna. Wajahnya pucat. Seribu kekhawatiran ada dipikirannya.
Luna
Brenda
“Brenda, lo kenapa sih. Tenang aja Brend, mereka tak akan berani lagi menyentuh kita.” ucap Luna seakan tahu apa yang dipikirkan oleh sahabatnya ini.
“Gue ngeri, Lun. Gue dulu pernah hampir diperkosa. Gue takut jika gue nantinya malah terbawa nafsu kek tadi.” jawab Brenda.
“Lo harus bisa tahan. Kek lo tadi nyelamatin gue di kolam renang. ”
” Iya Luna. Lo jagain gue yah. ”
” Iyaaa Brenda sayaaang.. Ihh lucu amat sih muke lo. Hahaha.. ” tawa Luna sambil menekan pipi Brenda.
CUUUP..
Entah disengaja atau tidak bibir Brenda mengecup bibir Luna. Nafsunya mendadak bangkit saat melihat wajah cantik Luna saat ketawa. Giginya yang putih dan rapi. Dan cara Luna saat memanggilnya sayang membuat bibirnya reflek memagut bibir tipis Luna.
” Eh.. Bren. Lo kok nyium gue.” desis Luna pelan
“Gue sayang ma lo, Luna. Hihi. Udah ah jangan dibahas. Gue masih normal kok. Tapi kalo lo nggak keberatan gue mau kok jadi pacar lo. Habis lo baik banget sama gue Lun. Nggak kayak mantan gue.” ucap jujur Brenda.
“Yeeew.. ogah ah. Entar lo perkosa gue . Week !” tukas Luna sambil menjulurkan lidahnya
“Hahaha. Love you Luna.. ” rayu Brenda sambil merangkul leher Luna dengan manja.
” Brenda apaan sih. !!” elak Luna lalu menggembungkan pipinya.
” Love you Luna.. ” Brenda memejamkan matanya sembari bergelantungan dipunggung Luna
” Berat, Bren. Ihhh.. Awas ya ! Entar gue perkosa lo.!!” ancam Luna sambil meremas payudara Brenda.
“Gue rela kalo yang merkosa gue itu adalah lo, Lun. Toh nggak bakal hilang perawan gue. Hihi.” ujar Brenda membiarkan payudaranya dimainkan oleh Luna.”Ssssh..unch..” desah Brenda.
“Udah ah. Entar lo sange beneran !!” tukas Luna melepaskan remasannya.
” Love you, Luna !”
“IYA DEH I LOVE YOU TOO !!!”
CUPPPPP..
MPPPPPPHHHH..
KREEEK
” Suara apa itu ?” tanya Brenda.
” Ah mungkin angin. Yaudah gue mau mandi dulu ya Brend. ”
” Ikut… !!”
*****
Kamar Atas
Viona
Rena
” Ahhhhh udah dong Oppa.. Vio nggak kuat. Capeeek..”
” Entar aku kasih obat kuat yahh.. Vio. Karena nanti malam akan ada pesta gabungan dengan Villa sebelah. ” ujar Oppa
Tubuh Oppa masih terus menggenjot gadis cantik yang masih sedarah dengan Jimmy. Viona mendelik setelah Oppa memeberi tahu rencana besar dari liburan ini.
” Ahhhh.. pelan pelan Oppa.. Viona keluar lagi … uuuuuhhhhh… ”
” PLOK PLOK PLOK !! Viona Viona !! Engga nyangka gue kalo lo itu doyan banget sama namanya kontol. Oya Vio, gue mau, nanti lo jangan ikut campur. Gue mau Luna dan Brenda sama kek kita !! Jika lo ikut campur gue akan sebar rekaman ini di sekolah loe. Seorang gadis SMA sedang melayani kakek kakek. Huahahaha. ” tawa Rena sambil merekam persetubuhan sahabatnya ini dengan Oppanya sendiri. Gadis ini memegang kamera sambil duduk mengangkang di atas sofa. Tangan kirinya mengusap vaginanya sendiri yang masih terbungkus CD berwarna pink.
“AHHHHHHHH!! IYAAAAH OPPAAAA YANG KENCENG !!!!”
SLAP SLAP SLAP SLAP
Penis Oppa maju mundur di atas tubuh Viona yang menungging. Payudara Vio bergelantungan dengan indahnya.
“Kalian membuatku sange aja sih.” Ucap Rena
” Rena, wajah Oppa nanti diblur yah. Hahaha. Kita buat Viona jadi budak untuk selama-lamanya.” lanjut Oppa.
” Sumpah, bangsat lo Ren !!” umpat Viona.
Viona hanya meringis karena hampir mencapai klimaksnya. Tapi Oppa yang tahu akan reaksi Vio yang agak kecewa karena ucapan Rena, kakek ini mencabut penisnya.
” Ahhh. Kok dikeluarin sih.. !” protes Viona.
” Kamu jawab dulu dong sayang . Kamu janji nggak akan merusak acara kita kan. ?”
” …”
” Hayyoo mau keluar nggak. ” rayu Oppa sambil terus merangsang Vio. Jemari keriputnya ini kemudian meremas payudara gadis yang wajahnya sudah memerah seperti kepiting rebus ini.
” Luna, Brenda, maafin gue !!! ” batin Vio yang tak sanggup menahan gejolak nafsunya.
” Hahaha. Kalo gue kasih lihat video ini ke security sekolah pasti bakalan seru nih keknya. ” ucap Rena memancing peesetujuan dari Vio. Rena bangkit lalu meloloskan dasternya. Di balik pakaiannya itu, ternyata Rena sudah tak mengenakan bra. Payudaranya yang membusung membuat mata si Oppa membak. Puting yang mengacung sempurna itu seolah berkata “Aku juga mau..”
“IYA !! GUE SETUJU !! TAPI JANGAN SAKITI MEREKA !! DAN GUE MOHON HAPUS VIDEO GUE SETELAH LUNA DAN BRENDA LO PAKAI , BEJAT !!” Kata Vio.
” Hahahahhaha. Oke sayang.. jangan marah dong. Katanya mau keluar. ! Harusnya kamu bersikap lembut jika pengen merasakan penis keriput ini.” Ucap Oppa
” AHHH… PLISSS OPPA SAYAAAANG GUE NGGAK TAHAN CEPEEEET MASUKIIIN !!”
***
” Hahahaha. VIO VIO LOE KEK PELACUR !!” hardik Rena kemudian menarik kedua kaki Viio
” IYAAAH GUE PELACUR !! PUAS LO REN MENJEBAK SAHABAT SAHABAT LO !!” Bentak Vio. “Ehhh.. lo ngapain ???” Vio panik ketika kepala Rena sudah berada di antara kedua kakinya.
” PUASSS PAKE BANGET!! Hihihihihi !!” balas Rena nyengir. “Meki lo cantik, nyicip boleh dong say..” imbuh Rena langsung melahap gundukan daging di depan matanya.
Oppa menarik pinggul Rena, ia arahkan penisnya masuk ke dalam vagina Rena, bleesss.. Rena terpekik. Kini ia juga bisa merasakan kenikmatan yang luar biasa.
Slep slep slep..
Sruppppppppp..
“Ahhhh.. Rena..!!” desah Viona
Lima menit mereka berganti posisi. Kini Oppa terlentang; Viona menduduki penis Oppa; Rena menduduki wajah Oppanya.
“Ahhhhh… enak Oppa !!” rintih Rena
Oppa menaik turunkan pinggulnya di bawah vagina Viona. Sementara lidahnya bergerilya dibdalam vagina Rena.
” Kalo temponya kek gini aku bisa keluar cepet sayaaang.. ” racau Oppa.” SRUUUUUUUPPPP…!!” imbuhnya dengan menyruput hidangan di depan matanya.
” Ahhh…. Ahhh… Ah.. aku mohon tahan dikit lagi Oppa. Aku mau keluar.” ucap Vio
PLAK
PLAK
PLAK
PLAK
Rena bangkit lalu meremas payudara Viona dari belakang sambil sesekali menjilati ketiak Vio. Tangan Vio pun juga aktif meremas payudara Rena.
***
” Ahhh.. kok gue jadi ngelamun gini sih !!” batin Rena selelah berkhayal; membayangkan dirinya threesome bersama Viona dan Oppa. Sementara tangan kirinya masih sibuk meremas payudaranya sendiri.
Rena kemudian merapikan pakaiannya; kembali fokus pada kameranya.
” Oooohh… kamu benar benar hebat sayaaang. Kamu luar biasaaaaa. ” racau Oppa agak kewalahan mengahadapi kebringasam Viona
Kini Viona dipeluk dari samping, Oppa masih kuat menggejot Viona. Dari posisi ini ia bisa leluasa menciumi leher Viona. Sesekali mereka melakukan french kiss.
” Iiiyyyyyaaaaah.. AYOOOO KELUAR BARENG OPPAAAAAAAA !!”
Selang beberapa menit Oppa mengambil posisi misionaris. Ia perpecepat gerakannya.
” HAAAAAAH.. HOSH HOSH HOSH… !”
CROT
CROT
CROT
Semburan sperma Oppa sampe meluber bercampur air mani Viona. Kemudia Oppa ambruk dibatas tubuh Viona.
“Gue kok jadi sange lihat kalian berdua. Mana yah Pak Bejo. Uuuhhh. Vio tenang aja, video lo aman. Tapi setelah Luna dan Brenda juga merasakan nikmatnya liburan ini. Hahahahahaha. Gila! Gue samoe berkhayal tadi !!” tawa Rena menertawakan lamunan joroknya sendiri.
Rena kemudian keluar dari kamar Oppa. Ia mencari Pak Bejo untuk melampiaskan nafsunya.
*****
Kamar Mandi
BRESSSSS
BRESSSSS
BRESSSSS
Gemricik air mengguyur tubuh mulus kedua gadis yang sedang mandi bersama. Di bawah guyuran shower Luna tak malu tubuh telanjangnya di sabuni oleh sahabatnya sendiri, Brenda. Tangan Brenda dengan lembut membersihkan punggumg Luna
“Baru kali gue lihat wanita telanjang. Hihi..” tawa renyah Luna.
“Hahahaha. Tubuh lo bagus Lun. Toket lo juga lebih gedhe dari gue. ” puji Brenda sambil sedikit meremas payudara Luna.
“Punya lo juga bagus kok Bren. Ahh.. jangan sentuuh itu .” pekik Luna saat jemari Brenda menyentuh putingnya.
Brenda memilin puting Luna hingga mengacung. Luna meronta, tangannya reflek merengkuh tubuh Brenda. Brenda akhirnya menyudahi keisengannya. Matanya nanar menatap kecantikan Luna. Kemudian ia mendekatkan wajahnya.
CUPPPP
” Ahhhmm.. Brend. Kita nggak boleh gini.. kita sama sama cewek. ”
” Jadi loe lebih milih aki-aki itu daripada gue, Lun ?”
” Bukannya gitu. Ahhh.. Brend.. Loe masih normal kan?? Sumpah Brend, hentikan ini.. ahhhhhhh… mmmmmmuuuach.” racau Luna sementara Brenda semakin intens memainkan jemarinya mengongorek vagina Luna.
” Lo bilang hentikan tapi tubuh lo menginginkannya kan, Lun. Jujur gue masih normal Lun, tapi tubuh gue menginginkan kenikmatan ini. Pliss kali ini aja Lun. Daripada kita kehilangan keperawanan di tangan mereka. ” tanpa menunggu jawaban dari Luna, Brenda langsung mengarahkan jarinya di selakangan Luna.
“..”
“Aaahh… Brend iyyyaah…. Ahhh… ” ucap Luna sambil meremas pantat Brenda.
“Love you Luna.. ” bisik Brenda lali mengulum telinga Luna.
“Hmmmhh.. ”
“Ahhh…. ”
“Ahhh….”
Mulut Brenda pun juga aktif mencubu leher jenjang Luna. Ia jilati sampai turun dipayudaranya. Dua gadis ini saling berbagi kenikmatan yang tak ia peroleh seperti Viona dan Rena. Naluri mereka sebenernya menginginkannya namun akal sehat mereka masih bisa berfikir jernih demi masa depan mereka.
Di balik pergumulan tersebut, ada sebuah lensa kamera yang merekam setiap gerakan dua gadis itu. Kamera ini dipegang oleh Rena. Senyum mengembang di pipi Rena. Melihat pergumulan panas kedua sahabatnya ini.
“Kamu rebahan dong, sayang.” pinta Brenda.
Luna langsung menurut, Brenda kemudian berjongkok di atas kepala Luna. Kemudian ia timpa tubuh Luna. Kini mereka berada di posisi 69. Keduanya saling menjilat vagina.
SRUPPPPPP
SRUPPPPPP
AHHHHHHHHHH
AHHHHHHHHHH
“Anjir.. mereka bikin gue cemburu aja. Unchh. Luna seksi sekali sih. ” batin Rena sambil gigit jari.
Luna kini bangkit menarik tangan Brenda. Kemudian ia dorong tubuh Brenda menghimpit tembok. Tepat di bawah shower yang mengucur, dua gadis telanjang ini kemudian berpagutan sambil saling grepe payudara.
“Buka mulutmu , sayang.” bisik Brenda.
“Aaaa.. ” Luna membuka mulutnya
“Sruuupppppp!!” dengan nafsunya yang menggebu Brenda segera mengulum lidah Luna sambil sesekali menggigitnya pelan. Luna reflek meremas payudara brenda keras.
“Brenda, ayo kita keluarin bareng.”
“Iyaaah. Aku udah ngga tahan, sayang.”
Luna memasukkan tiga jarinya mengobel vagina Brenda. Begitupun sebaliknya, Brenda juga memasukkan tiga jarinya mengobel vagina Luna. Tubuh meraku beradu saling mengejar puncak kenikmatan.
PYAK PYAK PYAK..
Cairan vagina mereka yang basah membuat suara kecipak.
Hmmmppppphh….
Ahhhmmmmmmm….
AAAAAAAAAHHHHHHHHHH
AAAAAAAAAAWWWWWWW
” Sial, gue juga basah ini. Ahh kalian so sweat banget sih. Tenang, sebentar lagi kalian juga akan merasakan kontol-kontol yang kelaparan. Tunggu nanti malam yah.. unnnch.” ucap Rena lalu menekan tombol stop pada kameranya. Ia kemudian meninggalkan mereka berdua.
*****
Villa RANDY
Wajah Randy sedikit geram setelah menerima telfon dari Tomi. Ya, semua rencananya ini sudah diketahui oleh Flower. Namun Tomi memintanya untuk tenang. Karena ada pihak The Skull yang siap membatu memusnahkan Flower. Dan salah anggota Flower juga sudah tertangkap. Randy diminta untuk menyusul ke puncak. Namun dengan syarat membawa semua wanita ke sana.Jarak puncak dari Villa ini hanya 5 km. Tak butuh waktu yang lama untuk ke sana.
Sebelumnya Randy dan Robby sudah sepakat. Randy diminta oleh Robby untuk menggaet karyawan PT. IHH yang cantik-cantik untuk dijadikan model porno. Yang nantinya akan dipekerjakan di Jepang. Pihak The Black Skull sudah menyokong dana dan fasilitas untuk misi tersebut. Jika berhasil membawa mereka semua, Randy akan diberikan hadiah oleh Robby.
Randy berjalan ke arah teras. Ia menunggu kedatangan orang-orang yang dikirim Tomi untuk mengamankan rencananya tersebut. D sampingnya Nuri berjalan mendekatinya.
” Sayang, indah banget ya mataharinya. Sebentar lagi sunset. Gimana kalo kita keluar sebentar ke bukit ?”
“Gue lagi nunggu temen, sayang. ”
” Siapa sih ? Gue sayang banget sama lo Ran, coba kalo gue kenal lo sebelum gue nikah.”
” Ssst. Udah deh, jalanin aja. Gue akan selalu ada buat lo kok Nur.”
” Makasih. Tapi gue takut jika peeselingkuahan kita ini ketahuan oleh pasangan kita masing-masing.”
” Tenang aja, ga bakalan. ”
Nuri kemudian masuk, membiarkan Randy di teras sendirian. Langkahnya menuju ke kamarnya. Kamarnya berada di sebelah kamar Tessa. Saat melintasi kamar Tessa sayup-sayup terdengar suara desahan.
Ahhh…
” Gila ? Tessa kimpoi sama siapa nih ?” batin Nuri.
Sambil sedikit membungkung ia mengintip lewat lubang kunci pada pintu. Sebuah pergumulan panas antara Tessa dengan Agung. Jantung Nuri berdebar kencang, terkejut akan keberanian mereka. Di sisi lain, birahinya berangsur bangkit.
PLAK
” Ah..! Teguh ? Lo ngagetin aja !!”
” Ngapain Bu Nuri ??”
” Enggaa enggak.. gue mau kencing. Daaa Teguh.”
Nuri pun berlari meninggalkan Teguh yang baru saja memergokinya sedang mengintip kamar Tessa. Dadanya bergemuruh. Setelah masuk ke dalam kamarnya, ia menutup kamanya rapat.
BRUAK
*****
Teguh menyengir, kemudian ia mencoba membuka kamar Tessa. Sebelum membuka kamar Tessa ia mendenger suara jeritan yang berasal dari kamar pojok. Kamar paling pojok adalah kamar Mega dan Shinta.
Teguh segera berlari menuju kamar Mega. Wajahnya tak percaya apa yang sedang ia lihat. Sebuah rasa kagum dan takjub ia bisa melihat tubuh Mega tanpa pakaian panjang dan hijab yang menutupinya. Ia hanya mengenakan daster tipis sepaha. Kulit putih mulus Mega menerawang indah di mata Teguh.
Mega
” Teguh ?? KYAAAA KELUAR!! ”
BRUAAAAAK
Dok dok dok
” Mega kenapa tadi teriak ??”
” Anuu.. tikusss. Aku takut tikus !!”
” Bukain dong. Biar gue usir tikusnya.”
KRIEEEK
” Yakin lo bisa ngusir tuh tikus. Udah mati sih tapi gue takut aja membuangnya.” wajah Mega nongol setelah membuka sedikit pintu
Teguh mendorong pintu, membuat Mega agak gugup karena baru kali ini ia tampil seksi di hadapan lelaki. Tubuh Mega gemetar hebat, mata Teguh seolah ingin menelanjanginya.
” Kenapa lihat gue kek gitu. Udah sana buang tikusnya !!”
” Lo cantik !! Hehe. Sumpah lo seksi banget pakai itu .” puji Teguh
Mega hanya tersenyum kecut, namun dalam hatinya ia tak pernah sesenang ini dipuji orang. Mega sedikit mundur ketika Teguh berjalan melewatinya.
“Jangan tegang gitu dong. Di sebelah mana tikusnya ?”
“Di sana Guh !!”
Teguh mengambil tikus itu, ia memegang ekor tikus itu lalu segera berlari keluar. Setelah Teguh berhasil membuang tikus itu. Mega segera menutup pintunya. Namun sebelum pintu tertutup Teguh sudah kembali di depan pintunya.
“Eh, cepet banget. Makasih yaa.. !” ucap Mega. Perasaannya masih gugup.
“Kenapa sih Mega ?? Lo malu pakaian itu di depan gue. ” Teguh memaksa masuk. Kedua tangannya memegang kedua pundak Mega. ” Denger ya, lo cantik pakai pakaian ini. Sumpah !!” imbuhnya.
“Ehh.. makasih. Gue mau mandi. Eh engga.. anu..” ucap Mega semakin gugup.
“Gue boleh duduk ngga, gue pengen ngobrol sama lo.” ucap Teguh langsung duduk di kasur .
” Ngobrolin apaa?”
” Masa gue duduk lo berdiri. Sini laah !!” Teguh menarik tangan Mega. Mau tak mau Mega akhirnya duduk di samping Teguh.
” Gue malu tau. Ga biasa gue pakai pakaian gini di depan cowok.”
” Makanya dibiasain atuh. Eh lo tau nggak , udah lama gue suka sama lo. Tapi gue gak pernah berani ungkapin isi hati gue.”
” Kenapa. ?”
” Karena lo itu terlalu cantik Megaa !!”
” Haaassh .. Gombal. Hahaha.”
” Apalagi kalo sedang tertawa . Hehe.”
” Udah deh. Jangan kebayakan merayu. ”
” Lo pernah pacaran nggak sebelumnya.”
” Pernah sih..”
” Ngapain ajaa??
” Paling cuma pegangan tangan doang. ”
” Ahh seriuss ?”
” Iyyaaah ”
” Ciuman ?”
” Nggak lah !!”
” Digrepe ??”
” Nggak mau !! Gue tonjok kalo pacar gue sampe berani. ”
” Kalo gue yang grepe lo berani nonjok gue ?”
” Coba aja. Gue atlet Taekwondo loh.”
” Hahaha. Lo yang minta ya.”
” Hussh. Jangan macam macam deh.”
” Salah sendiri. Week.”
” Iiihh. Geli tauuu !!”
” Kok nggak nonjok gue ?”
” Lo itu yah !! Huuuh !!
” Kalo gini geli nggak ?” tanya Teguh sambil menggelitik pinggang Mega.
” Nggak. !!” Mega tak berkutik meski menahan geli.
” Serius. Kalo gini ?”
BLEETAAAK
” Gue kan udah bilang Guh. Jangan macem-macem !! Sana pergi !! Gue tau lo sedang berusaha menggoda gue !”
” Oke. Selow .. ! Gue keluar!!” Teguh akhirnya mundur.
*****
Teras
Sementara itu di depan teras Randy menyambut tamu-tamunya yang baru saja turun dari sedan. Total ada 4 pria berbadan tegap dan kekar. Keempat pria itu kemudian dipersilakan duduk oleh Randy.
” Apa kabar Robert !! Sudah lama tak berjumpa yah. ”
” Ternyata elo Ran ! Gue ngga nyangka bisa ketemu lo disini. Jadi sekarang lo jadi kacungnya Robby. Hahaha. ”
” Lo uga termasuk kan, Robert ? Hahahaha !”
” Oke. Selain memberikan barang ini gue juga akan bersiaga jika ada lawan yang menggangu. Gue dengar dari Tomi kalo dia tadi diserang. Oleh karena itu, lo juga harus berbagi wanita-wanita yang sudah lo persiapkan itu. ”
” Wuiiiishh . Tenang aja bro !! Gue pasti bagi. Banyak daun muda. Tapi ingat lo hanya dapat sisanya doang.”
” Dan Robby bilang ke gue untuk merubah planning sebelumnya. Lo dan orang-orang lo gak usah ke puncak ntar malem. Cuma, lo harus merekam semua. Paham ?”
“Baiklah. Segini cukup, lagian disini kan daun muda semua. Hahaha.”
” Hahahahahaha. ” Randy dan Robert tertawa bersama.
*****
Villa Yudho
Rena kemudian masuk ke dalam kamarnya. Setelah meletakkan kameranya, ia melihat sekelebat orang lewat dari celah pintunya yang tak tertutup sempurna. Rena lalu mencari tahu siapa orang tersebut. Sekilas ia melihat punggung orang tersebut, namun dalam sekejap orang itu menghilang setelah keluar dari pintu belakang. Rena berlari berharap tak kehilangan jejak orang tersebut.
BUUUGH..
” Aduuuh !!” Rena jatuh setelah tubuhnya menabrak seseorang.
” Eh neng Rena. Mau kemana ?”
Sambil memegangi kepalanya, Rena mendongkakan kepalanya. Ternyata orang yang ia tabrak adalah Pak Bejo. Pak Bejo memandinginya heran.
” Eh.. minggir Pak ! Kau menghalingi pandanganku. ” bentak Rena lalu berdiri. Matanya menyusuri setiap sudut halaman belakan villa itu. Namun tak ia temukan pria berjaket hitam tersebut.
” Nyari siapa neng ? Ga ada siapapun kok. ” jelas Pak Bejo menangkap kebingungan Rena.
” Ah.. gara-gara kamu sih Pak!” ucap Rena sebal.
” Kamu seksi banget neng kalo lagi keringatan kayak gini. Jadi inget kejadian yang kita lakukan siang tadi.”
” Jangan sekarang. Aku lagi sebel !!”
TAAAPP..
BRUUUK
Pak Bejo mendorong Rena hingga terjatuh. Tubuh Pak Bejo langsung menindihnya. Dengan cekatan Pak Bejo langsung meremas payudaranya yang masih terbungkus tanktop.
” Ihh.. Pak. Kamu nekat sekali sih. ”
” Habis kamu nafsuin sih. Mmmmmuach. ”
” Plisss…. aku masih lelah. Ahh.. jangan disini nanti dilihat temen-temenku. Ahh.. !”
Tanpa mempedulikan ucapan Rena, Pak Bejo menarik tanktop Rena hingga terlepas. Kemudian tangan Pak Bejo menggeser posisi bra yang menutupi payudaranya.
” Jangan dijilat. Ahhh.. !!” Rena mendesah ketika lidah Pak Bejo berhasil menjilat putingnya.
Pak Bejo kemudian menarik branya Rena. Dengan sekali tarikan bra itu terlepas lalu dibuangnnya. Kepala Pak Bejo langsung mendarat lagi menciumi dua bongkahan payudara yang berukuran 34 b itu.
Rena cukup kewalahan, kini ia tak lagi melawan dan melupakan sesesok misterius yang membuatnya penasaran tadi. Kedua tanganya menekan kepala Pak Bejo. Matanya terpejam menikmati tiap cumbuan Pak Bejo.
” Ahhh… kamu paling bisa ya Pak… membuat Rena selalu becek. Ahhh… ” desah Rena
MMMMMMMPPHH…
MMMMMMMPPHH..
Pak Bejo menarik tangan Rena hingga berdiri. Lalu ia perosotkan celana pendek Rena beserta celana dalamnya. Sambil berlutut, Pak Bejo segera melahap vagina mungil Rena.
” Ahhhh.. Shhhh.. ”
Pak Bejo sesekali memasukkan lidahnya ke dalam lubang vagina Rena. Rena memekik sambil menjambak rambut Pak Bejo.
” Nungging sayang.. !”
Rena pun menuruti perkataan Pak Bejo. Ia naikkan pantatnya, tak lama kemudian penis Pak Bejo menerobos liang senggamanya. Pak Bejo memaju mundurkan penisnya dengan cepat. Meski sudah tak muda lagi stamina Pak Bejo masih prima.
PLAK
PLAK
PLAK
PLAK
PLAK
Sekitar 20 menitan Pak Bejo menggenjot vagina Rena. Hingga langit sudah tampak hampir gelap. Berbagai posisi vagina Rena dihujam penisnya Pak Bejo. Rena sekarang berada di atas tubuh Pak Bejo. Ia menggiyangkan pinggulnya naik turun sambil meremas payudaranya sendiri.
” Uuuuuuh.. enaaaak Pak… Rena mo nyampe… !!”
” Keluar bareng ya sayang.. uuuuhhh !”
” ANJIIIIIING… AKU KELUAAAAAAAAR !!!”
CROT
CROT
CROT
” AKU HAMILI KAMU SAYANG !!! TERIMA PEJUHKU INI !!”
Pak Bejo kemudian melepaskan penisnya. Kemudian memeluk dan mencium bibir Rena. Keduanya saling berpelukan di atas lantai. Sementara itu sesosok misterius itu sedang merekam semua permainan liar yang mereka ciptakan.
” Huhuhuhu dasar gadis lonthe” gumam seorang lelaki dengan jaket hitamnya. Tangannya memegangi kamera milik si Rena.
*****
Villa Randy
Shinta
Shinta sedang menanak nasi buat acara bakar-bakar nanti malam di rooftop . Sembari menunggu nasi matang, ia persiapkan bahan-bahan yang nanti diperlukan.
” Ini dibawa ke atas semua Shin ?”
” Iya Gung. Oya, sekalian lo bawa lalapan ini. Lo tadi ke mana aja sih !!”
” Anu. Habis ngewe.. ”
” Apa ??”
” Engga .. itu ngewangi Pak Randy. Gue habis bantuin Pak Randy , Shin.” jelas Agung.
” Oh, yaudah sono bawa ke atas !”
Agung dengan susah payah menerima tas kresek berisi lalapan karena tangannya sedang membekap galon.
” Susah tau bawanya. Ihh.. ” protes Agung
” Bawel aja sih lu. Yaudah sono.. ! Gue mau mandi dulu !” bentak Shinta
” Ikutt !”
” Brrrr.. LO BILANG APA !!”
” Enggak Shin.. yaudah gue naik. Buset dah galak amat.” dengus Agung ngacir.
Shinta kemudian mematikan kompornya. Setelah itu ia kembali ke kamarnya. Saat hendak sampai di depan pintu kamarnya, Pak Randy berjalan ke arahnya. Di belakang Pak Randy ada empat orang pria yang tak ia kenali.
” Hallo Shin. Udah siap semua ?”
” Udah sih Pak. Kurang arang aja sih , soalnya kita cuma bawa dikit. Gatau deh nanti cukup apa nggak.”
” Yaudah gpp. Biar dibeliin si Agung nanti. Oya, kenalin ini teman-teman saya. Biar acaranya tambah rame nanti.”
” Hallo mbak Saya Robert.”
” Hengki. ”
” Marwan. ”
” Ido. ”
” Shinta. ” ucap Shinta menyalami tangan keempat teman Pak Randy satu per satu.
” Yaudah Shin saya mau ke atas dulu. ”
” Baik Pak..”
” Permisi Mbak.”
” Iyyaah.. ”
Setelah Pak Randy dan teman-temannya naik ke atas, Shinta masuk ke dalam kamarnya. Shinta melucuti hijabnya. Sambil bercermin, ia sisir rambutnya yang lurus dan panjang.
” Gue heran, ngapain Pak Randy membawa banyak temannya. Apakah nanti akan cukup logisticnya?? Ah bodo ah!!” gerutu Shinta.
Shinta lalu melepaskan semua pakaiannya hingga telanjang. Pada saat menuju ke arah kamar mandi tiba-tiba tangan kekar membekap mulutnya.
” Hmmppphh…!!” Shinta meronta namun kesadarannya hilang seketika.
” Tubuh lo bagus juga, ahh.. nyicip boleh nggak ini ?? Hehehe. ” ucap seorang dengan jaket hitam. Kepalanya terutup kupluk yang menyisakan matanya.
” Hallo, sumpah gue ngaceng banget nih !! Ahh gue boleh icip ngga nih?”
” Gue bunuh lo !! Entar ada jatah sendiri buat lo !! Ingat lo itu Ninja !! Jangan jadi ninja mesum !! Jadilah ninja yang baik kaya Naruto !!!”
” Oke.” ucap lelaki misterius ini lalu mematikan earphonenya. ” Padahal Naruto kan juga mesum. Hihi, pegang dikit boleh kali. ”
NYUTTT…
Ninja itu dengan berani meremas payudara Shinta namun tiba-tiba mata Shinta terbuka.
” SIAPA KAU !!!!”
” WAAAA!!! GAWAT !!” Ninja itu kaget bukan kepalang, ia kemudian mengeluarkan bom asapnya
BUUUUUUUUUFFFFFFFFFFFFFFFF
BERSAMBUNG
Daftar Part