Kubuka Sebuah Kostan Part 10

0
4423

Episode 10 – Kubuka Sebuah Kost an


Devieta

Della

“zal bangun”

“ayo bangun,, kamu gak solat shubuh?”

“zal,,, banguuuun”

Rizal terbangun setelah mendengar bunyi notif berkali – kali masuk di smartphonenya. Dengan kesadaran yang masih belum penuh tangannya mencari keberadaan hapenya. Dilihatnya ada 17 pesan masuk dari 2 orang.

Pertama ia buka chat dari della yang sudah membangunkannya dari adzan subuh sampai jam setengah 6 lebih.

“maaf baru bangun nih,, lupa gak pasang alarm heheheh”

“astaghfirlah,, jam segini baru bangun,, yaudah sana cepet solat”

“okay,, wait ya”

Setelah membalas chat dari della, sejenak rizal juga membaca chat dari siska yang masuk tengah malam

“pak rizal maaf mengganggu,, saya mungkin tidak bisa lebih dekat lagi dengan pak rizal,, jadi perlakukan saya sebagai karyawan bapak saja jangan menganggap lebih ya pak,, tapi jika pak rizal menginginkan tubuh saya saat di warung, saya akan berusaha lakukan yang terbaik buat pak rizal”

“maaf nih siska,, kamu kenapa? Apa kamu ada masalah? Saya tulus memberikan perhatianku ke kamu, cuma saya gak paham dengan maksud chat kamu?”

Rizal yang masih diselimuti dengan kebingungan itu pun langsung segera menyelesaikan solatnya sembari menunggu balasan dari siska. Beberapa menit kemudian setelah ia selesai menjalankan ibadah solat subuh rizal kembali mengambil hapenya dan mengecek chat dari siska yang masih centang satu.

Rizal semakin khawatir dengan manajer warungnya. Banyak pertanyaan yang muncul dalam pikirannya. Dalam waktu semalaman sifat siska berubah menjauhi dirinya.

“kalo kamu baca chatku ini, nanti temui saya di ruangan saya sebelum jam istirahat dan jelaskan maksud dari chat kamu”

Melihat chatnya tidak di balas oleh siska akhirnya rizal keluar kamar untuk sarapan agar bisa datang ke warungnya sepagi mungkin. Ia sempat melihat nissa dan trias yang sedang asik bersenda gurau di mini bar. Rizal menghampiri nissa dan membisikkan sesuatu di telinga nissa.

“aku tunggu di kamar kamu nanti malam” bisik rizal kepada nissa

Nissa menganggukan kepalanya tandanya ia mengerti keinginan rizal. Rizal lalu masih berjalan menuju dapur untuk mengambil sarapan dimana disana sudah ada devieta dan citra yang menginap tidur di kamar devieta.

“gimana nyenyak tidurnya?” tanya devieta

Rizal masih diam tanpa menjawab omongan devieta. Ia dengan cueknya mengambil roti berisi selai di atas meja makan dan duduk di samping citra.

“yeee ditanyain diem aja,, ya udah kalo masi marah,, ntar mbak bilang ke della biar gak gangguin kamu lagi” kata devieta

Rizal tersedak mendengar perkataan devieta yang terkesan menyuruh della untuk menjauhi dirinya. Devieta dan citra hanya tertawa melihat reaksi rizal

“mbak gimana sih, katanya disuruh deketin mbak della,, sekarang mbak dellanya malah disuruh ngejauh” kata rizal dengan muka ditekuk

“makanya jangan marah sama mbak dong, kan mbak mikirnya kamu gak mau sama della” kata devieta sambil melanjutkan makannya

“terus jadinya gimana dek jadinya?” tanya citra

“gak tau mbak, ini aku coba aja nyaman apa gak sama dia” kata rizal sambil mengambil sarapan yang sudah tersedia di atas meja

“dia tuh anaknya ba…” kata citra yang langsung ditutup mulut nya oleh devieta

“eh cit, jangan di jelasin dia kayak gimana,, rizal gak dapet feelnya ntar,, biar dia ngerasain sendiri” kata devieta

“oh gitu,, yaudah kalo gitu,, selamat menikmati aja deh” kata citra

“haaah dasar kalian ribet banget dah” kata rizal sembari menikmati sarapannya

“terus ntar jadi jalan sama della?” tanya devieta

“jadi kok, abis dia selesai dari kampus baru jalan mbak,, kenapa?” kata rizal

“gapapa, jangan delakalin ya dia,, dia polos banget soalnya, jagain aja dia” kata devieta

“lah emang aku mau ngapain mbak?” tanya rizal

“ya kan aku juga tau kali zal kamu dulu kenapa sama sahabatmu itu,, makanya sekarang aku kasih tau kamu biar gak kehilangan della juga” kata devieta

“hahaha iya deh mbak” kata rizal

“lagian kalo kamu mau aneh – aneh bisa sama mbak, atau mbak citra juga bisa” kata devieta

“fucking damn, enak aja kamu de,, masa aku ditawari gitu” kata citra

“halah, pake bantah segala,, coba deh zal kamu cium tuh si citra” kata devieta

“emang boleh mbak?” kata rizal

“udah coba aja” kata devieta menyuruh rizal

“de,, aku hajar kamu ntar” kata citra

“udah zal coba kamu cium, tadi malem mbak ceritain kalo kamu ml sama mbak dia malah horny” kata devieta sambil tertawa

Rizal menoleh ke arah citra yang berada disampingnya. Sementara citra terlihat gugup melihat rizal yang terus memperhatikan wajahnya. Wajah rizal semakin dekat dengan siska.

“mbak mau praktek langsung?” tanya rizal yang dibalas dengan anggukan kepala citra

“udah sana selesaiin dikamar zal kalo mau lanjut” kata devieta memanasi mereka berdua

“kalo gitu tunggu nanti ya waktunya” bisik rizal yang dibalas dengan anggukan kepala citra

Bisikan rizal diselesaikan dengan lumatan bibir rizal yang begitu lembut. Sementara citra hanya mengikuti irama ciuman bibir rizal yang sangat lembut. Sesekali lidah rizal dan citra juga ikut beraksi di dalam mulut mereka.

“kok cuma cium doang zal?” tanya devieta

“iya ini mau ke warung ada urusan bentar” kata nissa

“lhah? Terus gak jadi jalan dong kalian?” tanya devieta lagi

“gak jadi apa ini?” tanya rizal

“itu,, jalan sama della” kata devieta

“jadi kok, abis dari warung ntar aku jemput della di kampus mbak,, lagian kan si della juga selesainya siang ya mending ke warung dulu deh” kata rizal

“tapi kan mending kamu main dulu tuh ma citra,, kasian di bikin kentang gitu,, tega banget” kata devieta

“mbak citra mah bisa kapan aja tau mbak, lagian kan aku udah tau rumah mbak citra,, jadi kalo aku butuh mbak citra tinggal dateng ke rumahnya” kata rizal

“wah pervert juga berarti kamu zal” kata devieta

“kan mbak devieta yang ngajarin” kata rizal sambil meninggalkan meja makan

“Awaaaaas kamuu yaaaaa” teriak devieta

[table id=AdsTbet /]


Trias

Yukiko

Septy 
Zahra

Kuliah terakhir sudah berakhir, zahra dan ketiga sahabatnya pun keluar ruang kuliah dan menuju kantin untuk menyelesaikan laporan akhir dari tugas kelompok mereka.

“ini yakin mau ngerjain disini?” tanya septy

“kenapa emang?” tanya trias balik

“gapapa sih, kalo sore bukannya gak ada orang disini” kata septy

“yaampun septy,, ini masih terang lhoo,, ngapain takut sih?” kata kiko

“bukan takut sih, cuma gak feel aja” kata septy

“yaudah gini aja, kita selesaiin aja disini sampe jam 5,, abis itu kita pindah tempat gimana?” kata zahra mencari solusi

“nah itu idenya zahra bagus tuh,, lagian lumayan 2 jam ngerjain dan dapet wifi gratis juga,, jadi aku juga bisa sambil donlod drakor kan” kata trias

“huuuft yaudah deh” kata septy yang pasrah mengikuti teman-temannya

“kenapa sih sep, ada masalah kah?” tanya trias

“gapapa kok yas” jawab septy

“beneran kan gapapa? soalnya kamu kayak khawatir banget gitu” tanya zahra meyakinkan septy

“iya aku gapapa kok, yuk kerjain sekarang aja” jawab septy

(“aku cuma mau bikin kamu aman dari ob bangsat tuh ra, biar kamu gak mengalami apa yang aku alami” batin septy)

Zahra dan ketiga sahabatnya mulai sibuk dengan laptop masing – masing dengan tupoksi yang sudah disepakati oleh mereka berempat.

Hampir satu jam septy sibuk mengerjakan tugas yang ada di laptop miliknya. Tiba – tiba muncul notif dari smartphonenya. Sejenak ia lihat dari siapa notif itu. Dan benar saja yang dikhawatirkan septy pun terjadi.

Raut wajah septy sepertinya terbaca oleh zahra. Setelah membaca notif chat yang masuk ke hape septy terlihat dimata zahra mimik muka septy nampak sangat gelisah.

“kamu kenapa septy?” tanya zahra

“gapapa kok ra, perutku mules ini kayaknya,, boleh ijin ke toilet bentar gak?” kata septy

“ya elah gitu aja minta ijin kamu sep, udah sana ke toilet daripada keluar disini malah ribet ih” kata kiko

“yaudah tunggu bentar ya” kata septy

Septy dengan buru – buru melangkahkan kakinya menuju ke sebuah ruangan yang telah ditentukan oleh pengirim chat yang masuk ke hapenya.

Sampai disana septy membuka pintu ruang kuliah yang sudah jarang dipakai dan sering menjadi ruang kuliah darurat apabila semua ruang kuliah sudah terisi.

Septy melihat ada seorang lelaki berumur kepala 4 yang biasa bertugas sebagai penanggung jawab ruangan. Pria tengah duduk di meja dosen sambil asik dengan hapenya. Septy pun melangkah masuk mendekati pria itu.

“maaf pak kalo saya membuat bapak menunggu lama, tadi saya masih ngerjain tugas di kantin” kata septy saat dia mendekati pria yang bernama lukki itu dengan tergesa – gesa.

“hahaha bapak kira kamu sudah pulang, mana si zahra kok gak di ajak sekalian? Tanya lukki

“jangan dia pak, cukup saya saja yang melayani anda pak, pakai tubuh saya sepuas anda pak, saya akan layani anda,, tapi jangan zahra dan semua sahabat saya pak,, saya mohon” iba septy

“baiklah kalo itu mau kamu, untuk saat ini aku akan penuhi mau mu,” kata lukki

“mumpung kamu ada disini bapak mau minta tolong sama kamu” lanjut lukki dengan dingin dan dibalas dengan gelengan kepala septy.

“apa pak?” tanya septy

“anak saya ada penelitian biologi di sekolahnya, dia minta tolong buat ambilkan sperma manusia yang berumur paruh baya atau lebih,, jadi bapak punya ide buat kamu yang ngeluarin sperma bapak,, gimana?” kata lukki

“tapi pak saya gak punya waktu lama pak, saya gak bisa” kata septy yang berusaha menolak

“kalau kamu menolak seperti ini pasti akan lebih lama lagi, atau kamu mau zahra yang akan gantikan kamu? ” kata lukki

“jangan pak” tangis septy

“kalo begitu lakukan cepat” perintah lukki

“tapi jangan setubuhi saya ya pak, saya pakai mulut saya saja” tawar septy

“terserah kamu, asal mulut kamu bisa bikin bapak ngecrot tidak masalah, tapi kalo gak bisa ya pakai memek kamu” kata lukki

“saya akan usahakan pak” kata septy

“yaudah lakukan, keluarkan sperma bapak dan taruh di tabung ini” kata lukki

“iya pak, bapak buka celananya pak” kata septy.

“Sabar dong kita main. – main dulu, kan yang penting gak ngentot kan” kata lukki

“saya gak punya waktu banyak pak, pliiiisss cepetan ya pak” pinta septy pada lukki itu.

Lukki tidak menanggapi ocehan septy, ia langsung mencium bibir septy, dan tanpa menunggu lama septy meladeni ciuman pak pak lukki.

Dengan nalurinya septy membalas lumatan bibir keriput berkumis itu. Septy juga membiarkan lidah pak lukki bermain di dalam mulutnya

“Mmmhhh… mhhh.. slllrrup.. mmmhh” suara ciuman mereka.

”enak banget mulut kamu septy” Kata si lukki. septy tak menjawab omongan lukki itu dan langsung menciumi bibir septy lagi.

Tangan lukki pun juga mulai ikut aktif meremas payudara septy dari luar pakaiannya. Septy tau lukki mencoba memancing dirinya agar mau dientot. Akhirnya, dia bilang kalo sebenernya dia saat ini lagi mens agar terhindar dari lukki yang bisa saja mau ngentot dia.

Padahal septy tahu bisa saja saat ini dirinya ngentot dengan lukki. Tapi dengan waktu sedikit yang ia miliki agar para sahabatnya yang menunggunya tidak curiga akhirnya septi memberikan waktu tiga puluh menit kepada lukki untuk melayani nafsu lukki.

Tangan lukki itu lalu membuka seluruh kancing kemeja septy dan melebarkannya hingga terlihatlah payudara mulusnya yang masih terbungkus bh.

“Wah ini toket kamu masih kenceng aja nih, padahal udah sering bapak mainin masih aja bikin bapak gemes” kata lukki.

Lukki pun langsung meremas dan mengenyoti putingnya.

“Aaaahhk.. pak jangan digigit pak… aaahh.. mmmhh.. geli pak.. uuuuhh” desah septy menikmati apa yang lukki itu perbuat terhadap dirinya.

“Toket kamu wangi banget jadi nafsu bapak, bapak merahin yaaa” kata lukki.

“Terserah bapak.. aaah.. aaaaahhh.. .mmmmhh… uuuhhh.. terus pak” desah septy.

Sambil menikmati payudara mulus mahasiswi cantik itu. Lukki perlahan mulai menarik tangan septy ke arah kontolnya dari luar celananya. Dengan nalurinya septy pun langsung meremas kontol tersebut sampai yang punya kelonjotan keenakan.

“Buka celana saya septy, emut sekarang” kata lukki itu.

Septy pun tanpa menunggu perintah dua kali langsung berlutut di depan lukki dan membuka celana panjang dan celana dalam sekaligus. Seketika mencuat kontol lukki itu. walaupun usianya sudah tidak muda lagi tapi kontolnya masih tetap gagah, panjang, besar, dan berurat.

“Ayo di emut sep, tadi kan kamu yang minta” lanjut lukki

Septy langsung memegang kontol hitam itu dengan ragu dan mulai mengocok kontol itu sebentar saja dan mulai memajukan wajahnya dan menempelkan kontol itu di mulutnya. Tanpa disuruh lagi dia langsung memasukkan kontolnya ke mulutnya.

“Aaah… enak banget mulutmu septy aaahh… aaah.. terus sep” desah lukki

Septy yang sudah pernah melakukan itu sebelumnya hanya memaju mundurkan kepalanya saja dan sesekali menjilati kepala kontolnya. Septy berusaha memberikan servis terbaik agar lukki segera mengeluarkan spermanya dan dia bisa kembali ke sahabatnya yang sudah menunggunya.

“Mmmhhh.. ssslllrp… sssllrrp… mmmhh” suara hisapan mulut mungil septy.

“enak banget emutan kamu, jilatin telornya juga” pinta lukki

Septy tanpa diperintah dua kali langsung melakukan apa yang diperintahkan lukki. septy dengan rakusnya menjilati telor lukki seperti ahli dalam hal ini. Sungguh pemandangan yang erotis, siapa yang tidak bisa menahan nafsu melihatnya dimana wanita muda nan cantik dengan kondisi kancing kemeja terbuka semua tanpa bh yg sudah terlepas dari tempatnya, rambut panjang yang kusut, dan sedang berlutut di depan pria tua sambil mengoral kontol dan menjilati telornya.

“uuuuh enaaak… Kamu pinter banget mainan kontol aaaahh… terus sep” desah lukki yang keenakan.

“Ayo cepet keluarin spermanya pak, mmmmhhh… pegel nih mulut aku buat ngemut trus.. sssslllrrp.. ssslllrrrp.. mmmhh” ujar septy agar lukki cepat orgasme.

“Bentar mbak masih enak nih sayang kalo di cepetin.. uuuhhh… aaahhh… aaahh” kata lukki.

Karena tak sabar akhirnya septy mempercepat kulumannya dan apa yang dia lakukan ternyata membuahkan hasil. Kontol lukki terasa berdenyut di dalam mulutnya dan dengan cepat septy mengeluarkan tabung kecil dari pak lukki dan

Crooot.. croot.. croot.. crot..

Tanpa bisa dihindarkan lagi sperma lukki itu mengenai wajah cantiknya dan rambutnya. Sebagian lagi menetes tertampung di gelas itu. Setelah itu lukki pergi meninggalkan septy yang masih membersihkan sperma yang mengenai wajahnyaagar tidak yang curiga.

Keluar dari ruang kuliah itu septy masuk ke dalam kamar mandi. Di dalam kamar mandi septy lalu membersihkan sperma yang mungkin masih ada di wajahnya dan menghilangkan bau sperma lukki yang melekat di tubuhnya. Lalu merapikan lagi pakaiannya.

Septy kembali ke para sahabatnya yang baru saja membereskan barang bawaanya yang digunakan untuk mengerjakan tugas. Septy berusaha menutupi apa yang barusaja ia lakukan.

“lama banget sep, sakit perut kah?” tanya kiko

“iya tadi lumayan susah keluarnya,, maaf ya kalo nunggu lama jadinya” jawab septy

“yaudah yuk pindah di cafe xxx aja,, sekalian bisa ngemall bentar” kata trias

“yaudah ayo dah, eh sep,, udah aku masukin semua tadi barangmu” kata kiko

“waah makasih ya kiko muuach” kata septy

Saat semua sudah siap dan mulai meninggalkan meja kantin. Zahra memperhatikan ada yang aneh dari septy namun tidak tau apa itu. Dan saat zahra memperhatikan septy sekali lagi. Ia melihat seperti lendir yang menempel di rambut septy.

“ini apa sep?” tanya zahra memegang bekas sperma lukki yang menempel di rambut septy

“haaaah”

“ih kok berlendir gini” kata zahra sambil mengambil tisu basah

“eh eee itu itu eee itu ingus aku ra,, wah kok nempel di rambut sih” kata septy yang gugup terkejut melihat apa yang di temukan zahra

“iiihhh septy jorrooookkk” kata zahra sedikit heboh

“hehehe maaf ra,, tadi buang ingus kayaknya kekencengan deh sampe gak tau kalo kena rambut” kata septy beralibi

“joroook iiih bersihin dulu” kata zahra

Septy sempat terkejut zahra menemukan sisa sperma lukki yang menempel di rambutnya. Septy mengambil tisu basah yang selalu ia bawa dan membersihkannya hingga tidak ada lagi sperma yang menempel.

Zahra dan ketiga sahabatnya meluncur ke sebuah mall yang sudah mereka tentukan.

[table id=iklanlapak /]


Della

Kini rizal sudah bersiap untuk menjemput della di kampusnya. Rizal langsung menuju mobilnya setelah menyelesaikan masalahnya dengan siska. Kini rizal mengetahui dibelakang kepribadian siska yang periang dan anggun itu mempunyai kehidupan yang kelam kini sedang dijalaninya.

Namun sekarang rizal menerima siska yang menginginkan pekerjaan lebih baik dari apa yang sudah ia dapatkan. Selama berbicara empat mata dengan siska, hati nurani rizal berkata ia tidak ingin menambah beban di kehidupan siska. Dan apa boleh buat hasilnya rizal menyetujui tawaran siska agar ia bisa bekerja secara benar.

Saat berbicara dengan siska didalam ruangannya rizal tau bahwa siska menjalani hidup sebagai wanita pemuas hasrat birahi kaum adam. Sementara siska merasakan perhatian dari rizal melebihi antara bos dengan karyawannya.

Siska tidak ingin rizal menjadi jatuh cinta padanya yang tidak pantas selalu berada disamping rizal. Sejak rizal menikmati tubuh siska pertama kali, siska bertekat untuk tetap setia memuaskan hasrat seksual rizal. Dan pada akhirnya rizal menerima tawaran siska yang ingin terus berkarir namun dengan syarat siska harus siap memberikan kebutuhan seks dari dia maupun wanita yang lain.

Sebenarnya dalam hati rizal juga tidak ingin memberikan siska syarat itu. Namun ia hanya ingin melihat keseriusan siska dalam pekerjaannya. Rizal masih punya hati melihat wanita yang selalu ia jaga saat ada di warung itu menjalani kehidupan yang kelam, tapi apa boleh buat, siska sudah terlalu jauh masuk ke dalam dunia lendir itu.

Perlahan mobil rizal mulai melaju meninggalkan warungnya menuju kampus della. Sesampainya disana setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, membelah kepadatan kota. Rizal menunggu di depan gerbang fakultas della sekitar 15 menit.

Sampai tidak lama kemudian ia melihat sesosok wanita keluar dari arah gerbang rumahnya. Wanita itu memakai jilbab maroon kaos ketat lengan panjang berwarna merah yang dipadukan dengan celana jeans. Ia juga memakai sepatu running yang menambah kesan sporty pada dirinya ditambah tas kecil di punggungnya.

Wajah imut yang dihiasi oleh sedikit bedak tipis, bibir ranumnya berwarna pink, menambah cantik penampilannya siang itu. ya, wanita itu adalah della dan rizal sempat bengong melihat penampilannya yang sedikit berbeda saat pertama kali bertemu di rumah citra

“hei, kok malah bengong? Ada yang salah sama penampilanku ya?” kata della menyadarkan rizal dari lamunan.

“eh iya gapapa del, kamu cantik banget loh” Kata rizal lirih sambil memperhatikan penampilannya saat itu.

“apa?” kata della

“mmmhh gpp del, yuk berangkat keburu jalanan macet nanti malah gak dapet tempat buat makan.” Kata rizal sambil membukakan pintu mobil untuk della

“yuk., makasih zal” kata della

della langsung masuk ke dalam mobil rizal, rizal lalu berjalan sedikit cepat ke sisi mobil lainnya. Rizal bersiap menjalankan mobilnya menuju tempat della mencari buku yang ingin ia beli.

Kini mulai rizal jalankan mobilnya perlahan, rizal sengaja mengendarai mobilnya perlahan karena rizal sambil berpikir akan mengajak della untuk jalan dimana setelah della mendapatkan buku yang ia cari.

“Kita ke toko buku yang disana aja ya, disana kan biasanya lengkap” kata rizal

“enggak mahal kah disana?” tanya della

“mahal sih, tapi disana lengkap soalnya,, emang kamu bawa uang berapa?” kata rizal

“ya ada sih di atm, cuma aku lagi nabung aja buat biaya magang setelah lulus” kata della

“oh gitu, coba dulu aja ya disana,, ntar kalo sekiranya mahal ya kita cari di tempat lain gimana” kata rizal

“iya zal, tadi awalnya juga mau nyari disitu juga, tau sendiri kan disana lengkap banget,, buku yang udah lama aja masih ada lho disana,,, tapi ya itu mahal banget disana” kata della

“ya gimana lagi,, pusatnya kan emang disana,, aku kan dulu dapet inspirasi judul skripsi kan disana tapi ya gitu dompetku masuk angin abis keluar dari situ” kata rizal

“hahahahaha terus gak dikerokin tuh dompet kamu” kata della sambil tertawa

“udah sih, terus aku suruh istirahat tiga hari” kata rizal menanggapi omongan della

“hahahahaha kocak kamu zal” kata della tertawa

“ya kamu juga ditanggepin” kata rizal

Selama perjalanan menuju toko buku itu rizal dan della selalu bercanda dengan tingkah laku rizal. Yang membuat mereka terasa nyaman satu sama lain.

Sampai di dalam toko buku della sibuk mencari buku yang ia maksud. Sementara rizal teralihkan dengan satu buah buku yang susah ia dapatkan selama ini.

“kamu cari apa zal?” tanya della

“eh enggak kok,, cuma liat aja” kata rizal

“wah buku itu langka lho,, susah banget carinya” kata della melihat buku yang dipegang rizal

“iya makanya ini bimbang mau beli apa gak?” kata rizal

“itu buku romantis banget lho, kamu suka baca novel romance gitu?” tanya della

“suka sih enggak, cuma suka baca aja kalo ada yang bisa kebawa jalan ceritanya tuh aku suka banget,, terserah sih romance, horror, thriller juga suka” kata rizal

“terus kalo kamu baca itu gak bisa aplikasiin dong, kan kamu jomblo” kata della

“kata siapa? Ini aku lagi nemenin pacarku cari buku” kata rizal

“haah siapa? Mana? Kok aku gak dikenalin?” kata della mencari seseorang yang dimaksud oleh rizal

“tadi sih semobil sama aku? Terus lagi sibuk cari buku kali dia” kata rizal sambil menahan kut mencari

“maksudnya?” kata della terkejut mendengar perkataan rizal

“haha kamu udah dapet bukunya belum?” tanya rizal mengalihkan pembicaraan

“eh, udah ketemu sih, tapi harganya mahal banget” kata della

“mana?” tanya rizal

“itu disana” kata della menunjuk sebuah rak buku yang tak jauh dari tempatnya berdiri

“yaudah yuk kesana aku mau liat kamu nyari apa sih” kata rizal penasaran

“yuk”

Rizal mengikuti della sambil membawa sebuah novel romance yang tadi ia lihat. Della menunjukkan sebuah buku yang memang tinggal satu di deretan rak itu.

“ambil aja, bukunya tinggal satu lho itu, takutnya ntar kalo kita pindah toko, buku itu malah udah dibeli orang lain” kata rizal

“iya sih,, tapi harganya itu lho,, liat nih mahal gini” kata della menunujukkan harga yang tertera di buku itu

“terus gimana?” tanya rizal

“cari toko lain aja deh” kata della pasrah dan sedikit kecewa

“yakin?” tanya rizal

Rizal lalu merencanakan sesuatu untuk sedikit menghibur hati della yang kecewa melihat harga dan buku yang tinggal satu di toko itu.

“yaudah kamu tunggu diluar aja sekalian minta tolong beliin es didepan ya,, haus banget nih,, aku mau bayar ini dulu” kata rizal

“siap boss” kata della

Tanpa diketahui oleh della, rizal mengambil buku yang ingin dibeli oleh della dan pergi menuju kasir. Selesai membayar, rizal kemudian menuju mobilnya dimana della sudah menunggu di dalam mobil sambil menikmati minuman dingin.

“udah?” tanya rizal menanyakan es yang pinta

“udah nih” jawab della

“kalo gitu ini buat kamu” kata rizal memberikan sebuah bungkusan kantong plastik

“apa ini?” tanya della

“buka aja” perintah rizal

“kamu serius beliin ini, ini mahal lho” kata della yang terkejut melihat buku yang cari ternyata di beli oleh rizal

“lebih mahal lagi kalo kuliah kamu gak selesai-selesai” kata rizal

“terus aku bayar kamu berapa ini?” tanya della

“udah gak usah, anggep aja itu penyemangat dari aku buat kamu biar rajin ngerjain tesis” kata rizal sambil tersenyum

“waah makasih bangeet yaa zaaal,, aku gak tau balesnya ke kamu kayak gimana” kata della

“hahahahaha yaudah kita jalan yuk” ajak rizal

“yuk”

“btw laper gak?” tanya rizal sambil menjalankan mobilnya

“laper sih, tadi belum makan,, tapi lagi gak pingin makan berat” kata della

“yaudah kita jajan aja di mall xxx” kata rizal

“dimana tuh?” tanya della

“kamu belum pernah kesana?” tanya rizal balik

“belum” kata della

“yaudah ntar kamu juga tau kok heehehehe, lagian itu mall baru juga kok” kata rizal

“mulai rese kan hmmm” kata della

Mobil rizal pun melaju meninggalkan toko buku itu menuju ke sebuah mall besar di pinggir kota. Akhirnya rizal memutuskan mengajak della makan di foodcourt mall lantai atas. Suasana foodcourt sore itu sangat ramai, namun untungnya masih ada tempat untuk mereka berdua tempati.

“kamu mau pesen apa del?” kata rizal setelah mereka sudah duduk di kursi yang berhadap-hadapan.

“aku ngikut kamu aja deh zal.” kata della

Rizal melihat jam di tangan kanannya, waktu sudah menunjukan pukul jam 5 lewat. Menyadari waktu sudah berputar sangat cepat. Ia merasakan baru sebentar rasanya saat berdua dengan della. Ia ingin lebih lama lagi menikmati momen berdua dengan della.

Rizal lalu menuju ke salah satu outlet makanan memesan makanan dan minuman untuk mereka berdua. Rizal kembali ke mejanya dan menunggu makanan dan minuman yang telah ia pesan datang. Beberapa menit kemudian pesanan mereka datang. Mereka berdua sangat menikmati momen yang sangat istimewa bagi mereka

Sembari menikmati makanan yang telah tersaji di meja mereka dengan tawa canda. Namun rizal merasakan keanehan, rizal merasa seperti ada yang memperhatikan mereka berdua. Rizal sontak langsung melihat keadaan sekitar dan benar saja orang di sampingnya sedang melihat ke arah mereka berdua.

Tapi setelah itu rizal seperti merasa orang itu lebih tepatnya kearah della. Rizal lalu mengarahkan pandangannya ke della, riza melihat della sedang sibuk dengan hapenya. Rizal hanya tersenyum melihatnya, rizal merasa kagum dengan kecantikan wanita yang ada di hadapannya.

“kok kamu liatin aku begitu zal?” tanya della.

“emang salah kah aku ngeliatin wanita cantik dihadapanku sekarang?” kata rizal

“iiih rizaaal.” Kata della sambil wajahnya kini mulai memerah akibat malu.

“haha yaudah abisin dulu makannya del, abis itu kita jalan yuk.” Kata rizal

“mau kemana?” tanya della

“ya jalan aja sih, nonton atau apa gitu?” ajak rizal

“hmm boleh deh” kata della

“gapapa kan kalo pulang malem?” tanya rizal

“gapapa kok, aku udah ijin,, yang penting jangan dinakalin aja” kata della

“hahaha padahal tadinya mau aku nakalin” kata rizal

“huft, yaudah aku pulang kalo gitu” kata della mulai ngambek

“hehehehe becanda kali del, masa mau nakalin cewe di tempat umum gini,, ntar kalo ketauan malah dipaksa nikah” kata rizal

“makanya jangan dinakalin ya” kata della

“siap ratu” kata rizal

“kok ratu?” tanya della heran

“lha tadi di toko buku kamu manggil aku bos,, sekarang aku manggil kamu ratu?” kata rizal

“terus rajanya siapa?” tanya della

“siapa ya? Di depan mata kamu kali” kata rizal

Kepala della menyampingkan sedikit sehingga pandangannya melihat ke arah samping belakang rizal. Lalu kembali seperti semula sambil berkata “mana gak ada tuh?”

rizal ikut menoleh kebelakang sesuai dengan arah pandangan della yang seakan melihat sesuatu.

“apanya yang gak ada?” tanya rizal heran

“kan katanya rajanya ada di depanku, mana?” tanya della

“bukan disana tapi…. ” kata rizal

“oooooh baru paham aku,,, maaf” kata della sambil tertawa

Mereka berdua tertunduk malu, sepertinya sinyal saling jatuh cinta itu sudah tersalurkan satu sama lain. Namun masih belum ada yang berani mengungkapkannya.

Setelah makanan habis ia mengajak della masuk ke dalam bioskop untuk menghabiskan waktu bersama. Rizal lalu bergegas ke stand kasir untuk membayar semua pesanan kami tadi dengan memperlihatkan nota apa saja yang sudah ia pesan. Lalu mengajak della berpindah tempat.

“yuk pindah tempat del.” Kata della

Di dalam perjalanan menuju bioskop ia mengingat seseorang yang sangat mirip dengan zahra. Dia bersama dengan tiga wanita yang ia kenal. Tiga wanita itu merupakan penghuni kosnya yang baru. Namun satu wanita yang bersama mereka sangat mirip dengan zahra.

“apa tiga anak kos itu kenal dengan zahra ya? Coba deh ntar aku tanya kalo udah di rumah” kata rizal dalam hati

“zal, kok bengong lagi? Ada apa?” tanya della

“gapapa kok,, mau nonton apa?” kata rizal

“hmmm kayaknya gak ada yang bagus deh, nonton ini aja deh” kata della menunjuk sebuah film horror

“itu horror lho del, kamu berani?” tanya rizal

“kan ada kamu, lagian yang film luar cuma itu zal,, lainnya film indo tuh” kata della

“oh gak suka film indo, yaudah nonton itu berarti ya?” kata rizal

“iyaa deh” kata della

“yaudah deh yuk masuk” kata rizal

Halaman Utama : Kubuka Sebuah Kost an

BERSAMBUNG – Kubuka Sebuah Kost an Part 10 | Kubuka Sebuah Kost an Part 10 – BERSAMBUNG

Sebelumnya ( Part 09 ) | ( Part 11 ) Selanjutnya