Kubuka Sebuah Kostan Part 01

Episode 01 – Kubuka Sebuah Kostan
Nama gue rizal aditya putra, gue sekarang udah berumur 23 tahun. Dan gue masih sendiri. Masih mencari seorang istri yang bisa dibuat ngurusin bisnis dan usaha gue. Sebenarnya gue sendiri juga kewalahan buat atur manajemen bisnis gue
Terlebih sekarang gue punya aset yang bingung mau gue apain. Gue punya sebuah rumah berlantai tiga. Rumah itu mempunyai tujuh belas kamar. Gue punya dua rumah seperti ini yang belum tau gue apain.
Satu rumah berada didekat sebuah kampus terbesar dan terkenal di kota pahlawan. Dan satu rumah lagi berada di dataran tinggi di kota apel. Sementara gue sendiri tinggal di kawasan elit di kota pahlawan bersama orang tua dan adik perempuan gue.
“itu rumah kamu yang deket kampus mending kamu bikin kos saja zal, biar ada yang ngerawat,, daripada kosong gitu malah rusak semua nanti” kata nyokap
“iya kamu kos atau kontrakin aja tu rumah, bisa menghasilkan juga tu rumah” kata bokap
“emang ada yang mau ngekos dirumah gede kayak gitu buk?” Kata gue
“ya tergantung fasilitas sama harganya le” kata nyokap
“hahaha gak paham masalah kosan gitu buk, kalo ibuk mau bantuin ya gapapa,, emang ibuk maunya gimana?” kata gue
“ibuk maunya itu dibuat kos aja, per kamar di kasih spring bed, lemari, sama meja belajar, trus sebagian AC, sebagian kipas angin” kata nyokap
“terus mau kos cewek, apa kos cowok?” kata gue
“cewek aja buk, mereka lebih bersih, lebih rapi, dan bisa diatur, lebih mahal juga” kata bokap
“boleh kos cewek, tapi ibuk yang seleksi ya pak” kata nyokap
“kita ngikutin apa kata komandan aja deh” kata gue
Atas saran dari ibuk tercinta, akhirnya kita akan merubah rumah yang berada dekat kampus itu menjadi rumah kos.
Dengan fasilitas kamar lantai 1 (kamar mandi luar, kipas angin, springbed, lemari, meja belajar). fasilitas kamar lantai 2 (kamar mandi dalam, AC, springbed, lemari, meja belajar). Sedangkan fasilitas kamar lantai 3 (kamar mandi dalam, AC, springbed, lemari, meja belajar).
Untuk fasilitas umum ada dapur di lantai 1, CCTV, ada ruang tengah dengan tv LED dan home theater disetiap lantainya, lemari es di setiap lantainya, WiFi di setiap lantainya, mini bar di lantai dilantai 1, dan pos satpam 24 jam yang dijaga oleh 3 satpam secara bergantian.
Akhirnya setelah melewati diskusi yang cukup sederhana. Atas saran orangtua akhirnya kami akan menyediakan kos cewek. Dan membuat tiga ruangan baru untuk melengkapi fasilitas kos nantinya.
Satu ruangan itu nantinya akan dibuat kamar untuk kami jika menginap di rumah itu, satu lagi akan dibuat untuk para tamu cowok jika berkunjung di rumah kos itu, dan satu lagi akan dibuat garasi motor untuk 10 motor.
Selama setahun pembangunan akhirnya rumah kos itu kini siap huni. Termasuk lama membangun tiga ruangan. Karena kami ingin memberikan kenyamanan untuk para penghuni kos. Apalagi ada pos satpam yang akan menjaga 24 jam.
Bulan april 2017, saatnya membuka pintu bagi siapa saja cewek yang akan mengekos disana atas persetujuan nyokap. Namun setelah hampir seminggu resmi dibuka masih belum juga ada yang berminat.
Akhirnya setelah hampir sebulan menunggu penghuni kos yang akan menempati. Ada seorang akhwat cantik manis berjilbab lebar menghubungi nomer hape yang gue cantumkan. Dan kita membuat kesepakatan untuk bertemu di rumah kos.
Gue lihat ia memakai jilbab pink. Sesuai perintah nyokap, kini gadis cantik itu datang menemui nyokap dan mendengarkan penjelasan serta aturan di kos kami. Dan gue terus melihatnya melalui ruang tengah sambil menyiapkan kamar yang akan ia tempati nantinya.
“Assalamu’alaikum.” Suara lembut yang keluar dari bibir manis seorang akhwat cantik.
“Wa’alaikumsalam. Ada yg bisa sata bantu ?” kata nyokap
“Saya Vina. Saya sdg mncri kos”an. Kebetulan saya sudah ada janji dengan pak rizal yang punya kos ini” kata vina
“ooh iyaa saya ibunya rizal, saya bu elma” kata nyokap
“nah ini yang namanya rizal” lanjut nyokap
“rizal” kata gue
“vina pak” kata vina
Nyokap gue pun mulai menjelaskan fasilitas apa saja yang akan ia dapatkan. Mendengar penjelasan nyokap gue, emang bikin terkesima. Naluri pebisni nyokap gue muncul. Bagaiman nyokap bisa mengambil daya tarik dari gadis itu.
Sementara orang tua gadis itu pun nampak setuju. Terlebih keamanan di kos itu pun juga sangat terjamin. Sehingga orang tua vina pun sangat tidak ragu untuk melepaskan anaknya di rumah kos ku.
“tapi maaf kalo kos di sini mahal lho. Soalnya ya itu tadi fasilitasnya lengkap lho ada fasilitas satpamnya juga. Hehe..” kata nyokap sambil becanda
“Ya buk gapapa mahal. Asal penghuninya cewek semua” kata ibu vina
“iya dong bu,, namanya juga kos putri” kata nyokap
“Oh ya jadi berapa bu kalo yang lantai 2 biayanya?” kata vina
“kalo lantai 2 itu perbulannya 900ribu, kalo per tahun lebih murah, jadi kena 10juta per tahun” kata nyokap
“gimana ma?” kata vina
“iya gapapa ambil aja dek” kata ibu vina
“iya ma” kata vina
“gimana bu?” kata nyokap
“saya ambil bu yang lantai 2, saya bayar langsung setahun aja tapi saya DP dulu ya,, sisanya nanti kalo sudah mulai pindah ya bu” kata ibu vina
“iya bu,, gapapa, nanti kami siapkan kamarnya” kata nyokap
Setelah melalui proses negoisasi yang penuh dengan rayuan pebisnis ulung seperti nyokap. Mereka pun pulang dan gue kini sibuk membereskan kamar yang akan ia tempati.
[table id=iklanlapak /]
*******************************************************
Enam bulan berlalu kini sudah ada delapan orang cewek yang tinggal di rumah kos gue. Semuanya masih kuliah di universitas yang sama namun dari berbagai macam jurusan. Mulai dari mahasiswi senior yang sudah menempuh semester akhir sampai mahasiswi yang baru saja masuk kuliah disemester awal.
Sejauh ini masih belum ada yang membandel dengan aturan yang diterapkan nyokap. Semuanya masih aman dan terkendali.
Sampai ada suatu waktu yang membuat itu semua kacau balau. Dimana ada seorang mahasiswi yang membawa seorang pria paruh baya masuk ke dalam kamarnya dan itu gue yang pergokin saat pria itu keluar kamar mahasiswi itu.
Dari sanalah cerita ini dimulai
Halaman Utama : Kubuka Sebuah Kostan
BERSAMBUNG – Kubuka Sebuah Kostan Part 01 | Kubuka Sebuah Kostan Part 01 – BERSAMBUNG
( Part 02 ) Selanjutnya