Kisahku, Seorang Pilot Part 17

0
1272

Part 17 – First Fly

Sudah 3 hari berlalu secara singkat, semuanya sudah di ingat, tentu saja safety first … kami pilot/co-pilot baru tentu saja di tekankan utk keselamatan diatas segalanya.

Aku juga sudah mendapatkan jadwal penerbanganku, yaitu :
Singapore – Dubai (penerbangan 9 pagi)
Dubai – Singapore (penerbangan 9 pagi)

Hampir rata-rata penerbangan pasti transit ke dubai dulu, ya karena emg home base utamanya disana sih, yg lainnya juga sama, hanya beda penerbangan dan jadwal saja untuk bergantian.

Untuk inap di tempat tujuan juga sudah diatur dari pihak maskapai, ada yang 1 hari, 2 hari sampai 3 hari menginap disana. ya buat memulihkan fisik terutama. diudara 2 jam aja rasanya capek, apalagi kalau diatas 6 jam. memang penumpang bisa tidur, tapi kalau pilot mana mungkin bisa tidur..!!!

[Pagi Hari]
Jam 5.00 pagi aku sudah bersiap-siap mulai dari koper dan pakaian sudah rapi. Edi masih tertidur karena hari ini bukan jadwal dia. setelah semuanya beres. kulihat sudah pukul 5.30, aku pun membawa turun barangku dan pamit ke edi, entah kapan akan bertemu lagi karena perbedaan waktu dan jadwal penerbangan. begitulah pilot, teman selalu berganti-ganti.

Aku pun meletakkan koperku didekat meja makanku, ku lihat para pramugari/ pilot lainnya juga pada sarapan, mungkin penerbangan lainnya atau mungkin 1 penerbangan dengan ku, ga tau juga. ku ambil 3 potong roti tawar dan memasukkannya ke pangganan, lagi males sih mau makan yang berat-berat, nanti juga dipesawat bisa makan kalau laper hehe..

Menu sarapan pagi itu : roti panggang, sosis, dan sirup jeruk, aku pun memakan dengan santai …

[6.45 pagi]
Pelayanan : kepada seluruh pramugari/ra, pilot/co-pilot yang ingin berangkat ke bandara, mobil sudah parkir didepan hotel.. informasinya kepada kami.

Karena sarapanku memang sudah selesai 15 menit yang lalu, aku pun hanya mengelap mulut ku kali aja ada nempel dengan tissu kemudian pergi ke mobil angkutan kami.

Ku lihat supir sedang menyusun koper kami di bagasi mobil belakang, mobil nya pun khusus ada tulisan nama hotelnya. aku pun memberikan koper ku, karena koper kami hampir identik, ada beberapa yg membedakan seperti pada tas ku ada seutas tali warna merah ditangkainya dan bordiran yang tertempel dengan namaku.

Aku pun masuk ke mobil tersebut, ada 10 orang yang sama-sama kami dalam 1 mobil mini bus ini baik itu pramugari/ra atau pilot/co-pilot. setelah semua sudah siap, kami pun berangkat, didalam mobil. aq hanya hening saja, asli sama sekali ga ada yang kenal dimobil ini.

Gara-gara sibuk pelatihan, ga sempat beli majalah penerbangan, kalau gini kan bosen. gumamku …

15 menit kemudian kami telah tiba di bandara, barangpun diturunkan satu-per-satu dengan hati-hati oleh supir. karena kami sama 1 maskapai, aq hanya mengikuti dari belakang rombongan saja, ku lihat yang paling senior dari kami sepertinya yg berjalan paling depan.

Sesampainya dikantor, seorang petugas memanggil menanyakan nama kami satu-per-satu kemudian dibawa ke ruangan berbeda. dan aku pun masuk ke salah satu rungan tersebut.

Pak Gunawan = Baik, semuanya sudah kumpul disini, kita harus pengarahan dahulu, dan mulai hari ini, kalian akan menjadi 1 grup utk penerbangan. utk pilotnya oleh Jonathan dan co-pilot Michel, kemudian Purser yaitu Vineeta. baik silahkan memperkenalkan diri.

Kami pun satu-satu memperkenalkan diri kepada yang lainnya. jika diringkas berdasarkan tugas maka seperti ini.


Michael
Jonathan

Vineeta

Scarlett
Helena

Shuang Tan
  • Jonathan = Pilot @ USA
  • Michel = Co-Pilot @ Indonesia
  • Vineeta = Purser Pramugari (Jabatan tertinggi) @ India
  • Scarlett = Pramugari (Depan) @ Singapore
  • Helena = Pramugari (Belakang) @ Malaysia
  • Shuang Tan = Pramugari (Belakang) @ China

Crew kami kali ini dari berbagai negara, adapun utk first fly hanya aq dan helena.. selain itu sudah bekerja di maskapai 1-5 tahun. terutama Vineeta sudah 5 tahun disini, sedangkan pilot baru 4 tahun.

Senioritas di penerbangan tidak terhitung berapa lama kamu bergabung tapi berapa lama jam terbangmu. Tiap crew juga mempunyai catatan masing-masing yang diverifikasi oleh maskapai.

Setelah itu kami pun mulai teknis nanti dilapangan bagaimana, saat ini Pak Gunawan dan Vineeta sedang mengarahkan, sedangkan Jonathan hanya sesekali bicara saja utk masukan.

Pesawat yang akan kami terbangkan yaitu first class, dimana isinya ya orang-orang punya duit tentunya. untuk pelayanannya juga berbeda, bahkan dipesawat ada koki yang siap untuk masak-masak. memang mewah sekali.

Untuk penerbangan dari Singapore -> Dubai sekitar 7-8 jam … tergantung kondisi cuaca, tetapi diusahakan tetap tepat waktu sesuai jadwal.

Setelah melakukan beberapa breafing, kami pun berjalan menuju pesawat.

Aku pun memasuki ruangan kokpit, pilot duduk disebelah kiri dan co-pilot disebelah kanan.

[table id=iklanlapak /]

Jonathan = Penerbangan pertama ya, relax ga usah tegang, santai saja.. perintahnya..
Me = Hehe benar .. sedikit tegang …
Jonathan = Oke biar kamu ga tegang, kamu cek ini dulu, saya mau cek info ke ground staff.
Me = Oke Capt.
————————————————

Akupun mulai mengecek instrumennya, kulihat tombol pengisian bahan bakar sedang menyala, jadi belum ku lanjutkan pengecekan sampai penuh.

Tak sampai 10 menit, ku lihat sudah full tank, aku pun segera melakukan beberapa pengecekan dasar. kemudian captain duduk kembali disebelahku.

————————————————
Jonathan = oke udah relax ya ??
Me = lumayan nih..
Jonathan = baik, coba nyalakan seperti biasa .. perintahnya
————————————————

Akupun membuka jendela sebelah kanan pesawat agar suara mesin terdengar dengan jelas. kemudian kami berdua pun mulai menyalakan instrumen untuk menyalakan mesin pesawat … ngingg,,,, nggiiinnnngggggg……. suara putaran kipas menyala dari pelan ke kencang.

Ku lihat tak ada instrumen yang aneh, aku pun mengecek satu-per-satu lagi, terakhir aku nyalakan AC Central di seluruh pesawat.. ahhhh dingin juga akhirnya…

————————————————
Jonathan = sepertinya udah biasa ??

Me = emm aq ya ?? ah gak juga, kebetulan aja pesawat boeing juga sering di latih oleh instruktur sekolahku.

Jonathan = oh ya ? emg dimana ??

Me = di sekolah XXXX, USA. ungkap ku …

Jonathan = masa ?? wahahaha aku sama lulusan sana, tapi 20 tahun yg lalu ??

Me = eh…. serius ??

Jonathan = hahahaha gak nyangka,, selama aku terbang, baru kali ini ketemu sesama 1 sekolah dulunya.. ungkapnya gembira.

Me = sama aku juga, hahahaaaa
————————

Terdengar suara dari belakang ketika kami berbicara …

GroundStaff = Capt, silahkan paraf dahulu utk konfirmasi.. jelasnya

Jonathan pun bangun dari kursinya dan menerima kertas kemudian membaca dan menandatanganinya..

Saat itu para penumpang sudah mulai memasuki pesawat kami, para penumpang disambut oleh pramugari yang berjejer sesuai posisi masing-masing.

Setelah semua penumpang sesuai dengan jadwal, pramugari segera konfirmasi ke GroundStaff, kini GroundStaff pun pergi, pintu pesawat mulai ditutup dan hanggar mulai dilepas dari badan pesawat kami.

Pintu kokpit juga sudah ditutup rapat, perlu di ingat bahwa kokpit bukan tempat dimana semua orang bisa masuk, termasuk pramugari. hanya Purser lah yang boleh masuk atau pramugari yang dipanggil/ditunjuk pilot/co-pilot yang boleh.

Pesawat kami mulai di dorong kebelakang secara perlahan dengan mobil dari bawah.. ketika badan pesawat sudah lurus, kapten mulai berbicara pada ATC untuk mengkonfirmasi kemana arah lepas landas pesawat.

Setelah pesawat berada dijalur runway, captain pun mulai melakukan prosedur take-off, semua instruksi dari ATC ke captain dan di instruksikan nya ulang ke arahku dan akan ku konfirmasi dengan menyebut perintah tersebut secara ulang.

Perlu di ingat bahwa setiap percakapan didalam kokpit direkam oleh blackbox.

Setelah terkonfirmasi oleh ATC, aku pun segera mendorong tuas gas (throttle levers) disebelah kiri ku kedepan….. pesawat kemudian berjalan perlahan ……. ngiinnggggggggggg suara mesin pesawat yang sebelumnya standar kini makin kencang …. hatiku sedikit dag dig dug,, biasanya kita latihan kan ga ada penumpang, kini full manusia dan real pesawat…

Setelah mencapai batas standar kecepatan pesawat … aku segera menarik tuas control wheel didepan ku, ku tarik perlahan kebelakang, pesawat pun mulai naik.

Tak lama kemudian seluruh badan pesawat sudah naik ke udara, masa krisis belum selesai, karena belum pada posisi aman …

Jonathan = Gear Up ….

Captain pun menarik tuas ban keatas, dan ban perlahan masuk ke dalam pesawat… pesawat pun masih ku kendalikan sesuai dengan Tampilan Radar.

Jonathan = Autopilot on ….
Me = Autopilot on .. jawabku sambil memutar tombol autopilot.

[table id=iklanlapak /]


Michael
Jonathan

Vineeta

Setelah autopilot, pramugari segera membagikan makanan, khusus untuk first class, pramugari akan memberikan menu, dan pelanggan akan memilih menu yang mana ingin dimakan.

koki sudah siap untuk memasak kebutuhan pelanggan, setiap pelanggan akan ditanya koki langsung untuk mengkonfirmasi pemesanan makanan, jika dimenu tidak ada, maka pelanggan boleh minta pengganti sesuai stock bahan yang ada. jika bahan yang diminta ada, tentu akan koki buat.

Pilot segera melakukan annoucment mulai dari pengenalan diri, arah angin, cuaca agar membuat penumpang tenang tentunya.

Jonathan = gimana ? seru gak ?

Me = asik , thank you ya, udah izinkan aq ambil alih kendali untuk take-off penerbangan pertamaku.

Jonathan = ah ga usah gitu, biasa saja.. aku juga dulunya gitu.. ketika aku pertama kali terbang, aku sudah disuruh pegang kendali take-off.

Me = i see.. jadi ini diteruskan ke aku ya.. ?? tanyaku sopan

Jonathan = benar sekali, selanjutnya kalau kamu jadi captain kedepannya, kamu bisa turunkan ke co-pilot baru yang pertama kali terbang.

Me = thank you, ucapku puas …

tok tok tok .. capt …. seseorang mengetuk pintu kokpit.. aku pun pergi untuk membuka pintu kokpit …

Vineeta = pak, mau pesan apa untuk makanan / minumannya ??

Me = ah jangan panggil pak, kok tua banget kyknya, panggil michel aja oke ??

Vineeta = oke deh, panggil aq Vineeta juga..

Me = ok aq lihat dulu ya, nanti aq panggil lagi kalau mau pesan apa ..

Vineeta pun keluar dari kokpit kami dan aku menyerahkan menu ke captain terlebih dahulu …

Jonathan = enaknya apa ya ?? aku makin lama makin bosan rasanya dengan menu ini … hampir semua udah aku cicipi…

Me = hehe ya wajar aja kalo udah 20 thn terbang kan ya ..

Jonathan = iya benar .. kamu mau pesan apa?? aku pesan jus jeruk aja deh sama daging panggang.

Aku pun keluar dari kokpit dan memberikan pesanan pilot dan aku ke Vineeta … sebenarnya aq juga tak terlalu ingin makan, tapi kalau gak ya susah juga.. aq hanya memesan jus apel dan ayam goreng …

15 menit kemudian makanan pesanan captain telah tiba. tentu saja aq menyuruh pilot duluan yang makan, meskipun pesawat udah autopilot, tetapi harus ada 1 orang minimal yang duduk dikursi, sehingga jika terjadi sesuatu masalah, ada yang siap manangani secara fokus.

setelah 15 menit kemudian, kini giliran aku yang menyantap makanan ku dan captain duduk fokus dikursinya..

Aku pun makan dengan perlahan tentunya tak perlu buru-buru … 10 menit sudah selesai, hanya ayam kok hehe

Vineeta ku suruh ke kokpit untuk mengambil wadah makanan ini karena telah selesai…

Me = ga ada masalah kan dibelakang ?? tanyaku

Vineeta = aman kok … jawabnya singkat

Aku pun kembali duduk di kursi ku ….

Jonathan = hahaha … cantik-cantik ya pramugarinya ??

Me = haha iya juga …

Jonathan = nanti ku ajak kamu ke bar di dubai, disana tongkrongan pilot/pramugari, bisa liat pramugari 1 maskapai atau lainnya, top banget tempatnya …

Me = okee… aku ikut.. jawabku singkat …

Akupun menggunakan sunglass yang memang selalu kubawa untuk penerbangan, sunglass ini sangatlah cocok untuk pilot karena meskipun kita menghadap matahari, tetapi sinarnya tak merusak atau menyilaukan mata. dan ketika misalnya cuaca gelap ,, meskipun menggunakan sunglass, maka akan seperti kacamata bening pada umumnya.

Di kokpit juga disediakan seperti tirai penahan sinar matahari, jadi meskipun ga bawa kacamata, tetap bisa melihat kondisinya, terkadang jika pesawat memang mengarah ke arah matahari, tirai didepan ditutup.

Ya karena meskipun ditutup, pesawat tak kehilangan arah, karena panduan pesawat itu bukan diawan tetapi radar / gps yang ada didepan pilot/co-pilot.

Disetiap penerbangan, pilot akan selalu mengkonfirmasi ke tiap ATC .. jadi sebenarnya jika seperi lintas negara, tentu pesawat akan menghubungi ATC terdekat dijalurnya dan mendapatkan arahan jalur pesawat dan ketinggian pesawat, ini sangatlah penting karena ditiap jalur udara tentu ada pesawat naik turun, jadi jangan sampai nanti pesawat dari bawah ketika naik malah nabrak pesawat diatasnya karena ketinggian pesawat yang sudah diatas terlalu rendah.

Untuk ketinggian pesawat sendiri diudara yaitu 30.000-35.000 kaki. untuk mempermudah pengucapan ketika diradio biasanya akan disebutkan seperti … naik 5000 kaki, turun 2000 kaki.. dari posisi ketika di call oleh ATC .

Aku dan jonathan hanya sedikit berbincang-bincang tentang sekolah.. ya supaya lebih akrab aja sih.. karena penerbangan selama 7 jam lebih sangatlah lama, terutama sebagai pilot tentu aku harus profesional berada di kokpit.

Setelah 7 jam berlalu, sekarang waktunya landing, kendali sepenuhnya diambil oleh captain untuk landing..

Me = Flap 2 .. right ??
Jonathan = yes .. flap 2 …


Flap 2
Flap 2 (Wings)

[table id=iklanlapak /]

Kami pun memulai prosedur landing dengan mengecek semua status apakah green (aman), menyalakan tombol sabuk pengaman, agar penumpang segera duduk di kursi ketika posisi ingin landing …

Tentu saja yg penting lagi yaitu mengatur kecepatan sesuai untuk landing, karena kalau terlalu cepat bisa tergelincir dari landasan.

Autopilot kini sudah off, jadi ketika anda naik pesawat kenapa kalau turun kayanya goyang,goyang ini karena kendali penuh ada ditangan pilot, sehingga gerak apapun pada setir yang dipegang akan berdampak langsung.

Berbeda dengan ketika autopilot on diudara, untuk berbelok semua menggunakan tombol instrumen dimana kita tinggal memutar-mutar ke kiri atau kenan.

Jonathan = Flap Full …
Me = Flap Full … aku menurunkan tuas flap …


Flap Full
Flap Full (Wings)

Jonathan = Gear down …
Me = Gear down .. aku pun menarik tuas ban kebawah agar ban keluar dari posisinya didalam pesawat …

Ketika pesawat di ketinggian tertentu hendak landing, maka akan ada suara pengukur ketinggian pesawat (feet/kaki) …

Five hundred (500) …. three hundrer (300) … two hundred (200) … one hundred (100) … fifty (50) .. forty (40) .. thirty (30) .. twenty (20) .. retard … retard … retard …

Decitan ban karena mengeram pun terdengar ,, raungan mesin turbulansi pengereman juga lebih keras ….

Kami akhirnya mendarat dengan aman …. yang terpenting dari naik pesawat tentunya tentang landing, dimana jika landing mulus dan tidak terhentak atau kasar, pelanggan merasa tidak masalah, bayangkan aja kalau getar-getar ,, atau terhempas, tentu pelanggan akan komplain.

Tetapi ini tidak berlaku ketika hujan, karena posisi landasan licin, beberapa pilot biasanya memilih sedikit menekan ketika landing, hal ini dikarenakan agar ban benar-benar lengket ke aspal tidak lari karena air hujan.

Karena posisi saat ini landing dalam keadaan cuaca bagus … sehingga tak ada kendala yang berarti … kecakapan pilot dalam landing harus sangat tinggi …

Jonathan terus menerus menghubungi ATC untuk parkir sebelah mana .. dll ….

Setelah kami sampai dihangar .. beban rasanya dipundak sudah mulai lepas .. wajahku dan Jonathan terlihat lega …

Jonathan = follow me after this .. perintahnya ..
Me = ok

Para penumpang satu-per-satu keluar dari pesawat … setelah mengkonfirmasi beberapa hal ke Jonathan oleh groundstaff, dan penumpang sepenuhnya keluar .. 10 menit kemudian kami pun meninggalkan pesawat untuk pergi ke penginapan.

BERSAMBUNG – Kisahku, Seorang Pilot Part 17 | Kisahku, Seorang Pilot Part 17 – BERSAMBUNG

Sebelumnya ( Part 16 ) | ( Part 18 ) Selanjutnya