Kisahku, Seorang Pilot Part 04

0
1671

Kisahku, Seorang Pilot Part 04

Part 04 – Kerja Paruh Waktu


Michael

Ms. Dyla

Setelah kembali ke rumah, ku lihat baru pukul 11.30, segera ku berganti pakaian dan pergi bekerja serabutan di sebuah cafe.

[ Di Cafe ]
DL = Ms. Dyla
Me = Michael

Me : Halo Ms. Dyla, hari ini aku masuk awal ya.
DL : Tumben, lagi ga ada kelas?
Me : Iya nih, dosen ku lagi ke eropa.
DL : Ok, cepat ambil peralatan, nih, selesaikan pesanan dari pelanggan didepan.

Aku pun mulai berganti pakaian kerja yang lebih rapi.
Walaupun orang tua ku mengirim uang yang cukup utk kebutuhan sehari-hari, tetapi aku masih mengambil kerja paruh waktu, untungnya bisa diterima disebuah cafe ternama tidak jauh dari tempat tinggal ku.

Cafe ini sangatlah mewah, para orang-orang ternama sering mampir disini hanya untuk segelas teh coklat panas yang jadi menu andalan cafe ini, gaji yang ditawarkan utk kerja paruh waktu juga lumayan, sekitar $ 50 USD/Jam, awalnya mereka menolak ku karena mereka tidak menerima seorang yang kerja paruh waktu, tetapi ketika itu Ms. Dyla datang, dia melihat ku dan langsung bilang aku di terima, tentu saja ini membuat ku senang, karena ternyata, mereka sedang kekurangan pelayan pria.

Ms. Dyla berkata, kamu tampan, kerja paruh waktu ga masalah, yang penting kamu bisa kerja 4 jam minimal 1 hari.

Akun pun menyanggupinya, disela-sela waktu pelatihan pilot ku yang padat, aku selalu menyempatkan bekerja demi tujuan ku.

Setelah aku diterima di sekolah pilot ini, aku rasa hampir ingin muntah darah … utk biaya per-12 bulan saja harus merogoh kocek sekitar $ 500.000 USD (tergantung jadwal kuliah). aku rasa nya ingin berhenti, kalau tau semahal ini, mending aku ambil kuliah hukum dan ekonomi, dari pada kuliah semahal ini, uang udah kayak ga ada harganya, orang miskin pun bisa hidup tenang 7 turunan kalau ada uang segitu buat nikmati hidupnya.

Tetapi mengingat betapa terkenalnya sekolah ini, aku pun mengurungkan niat ku, walaupun orang tua ku pontang panting kerja agar kuliah selesai, tetapi, dengan keadaan yang tidak stabil ekonomi di indonesia, usaha orang tua ku jadi sulit, terkadang, aku hanya makan roti tawar dan susu, ini membuat ku ingin kerja sampingan agar setidaknya mencukupi kebutuhanku, kemudian diterimalah kerja di cafe saat ini.

[ Cafe ]
Me : Selamat datang, ingin memesan apa?
Pelanggan : Wah .. kok ganteng banget sih, ganteng-ganteng kok kerja jadi palayanan? (Sekelompok pelanggan wanita yang baru ke cafe ini bertanya dengan sedikit keheranan)

Di fikiranku, hmmm .. pelanggan baru sih, ya wajar aja.. dengan tampang ku yg lumayan ini, pertanyaan seperti ini sudah sering terdengar, tetapi aku tetap menjawab dengan santai.

Me : Iya, lumayan bisa ketemu mba yang cantik kan.
Pelanggan : Really?? (mereka pun tertawa bersama) …. oke bawa apapun yang menu utama cafe ini ke meja kami utk 5 orang.

( Loh kok 5 sih, mereka kan ber-4, tapi ah ya udahlah, bodo amat, bukan duit gua juga ).

Me : Baik, akan segera saya siapkan.

[ Dalam beberapa saat ]
Me : Ini .. pesanan telah siap, silahkan menikmati, jika ada pesanan yang lainnya, jangan ragu menghubungi saya.
Pelanggan : Stop ….
Me : Yes .. ada pesanan yang lainnya?
Pelanggan : Kamu, duduk disini. Santai bersama kami

Ku melihat kebelakang kearah Ms. Dyla, dia pun mengangguk. aku pun duduk bersama pelanggan-pelanggan ini..

Pelanggan : Ayo nikmati bersama-sama….
Me : ( Sedikit ragu ).. Aku pun meminum coklat panas yang ada.. sempat kaget … hmmm enak juga..

Walau aku kerja disini, tapi selama ini belum pernah mencicipi coklat panas yang dijual jadi menu andala cafe ini.
yang ku tahu, utk segelas coklat panas saja harganya $ 400 USD. Coklat macam apa semahal itu, $ 400 USD sama dengan 8 jam kerja ku di akumulasikan… dan akupun tak pernah membelinya.

Melihat aku terkejut, mereka langsung tertawa dan berkata
Pelanggan : Oh, kamu kerja disini, tapi belum pernah nyoba minuman ini?
Me : Iya nih, harganya mahal, ga sanggup gaji ku buat beli segelas aja.
Pelanggan : Ok, baik, kita nikmati aja bersama.

Kemudian para pelanggan memperkenalkan dirinya masing-masing.
Christy = Anak Pengusaha Tambang ( Yang ngajak minum coklat)
Margaret = Anak Juragan Perkebunan terbesar di USA
Patricia = Anak Pemilik salah satu merek mobil ternama
Maria = Anak Pemilik salah satu penerbangan terkenal di dunia


Christy

Margaret

Patricia

Maria

Mereka hanya menyebutkan seperti itu, tapi tak menyebutkan merek apa ,, tapi mendengar hal ini, membuat ku kaget dan keringat dingin… ini mah anak orang kaya semua,, berfikir sejenak tentang status ku .. oh keberuntungan dari mana ini bisa ketemu grup wanita-wanita cantik dan santai bareng kayak gini.

Setelah beberapa saat mengobrol santai mereka pun ingin pulang.

Christy : Baik, tolong tagihkan semuanya ke kartu ini, sambil menyodorkan kartu kreditnya
Me : Baik, tunggu sebentar… aku pun bangun dari kursi dan pergi ke kasir. Kemudian setelah ku kembali, ku beri rincian pembelian dan kartu kredit christy kembali.

Christy : Terima kasih telah menemani kami, sebenarnya kami baru saja ke sini jalan-jalan, sangat membosankan dirumah terus menerus, akhirnya kami bisa bebas berjalan dan ketemu kamu deh. Nih ambil …

Me : ku melihat sepotong kertas dan kartu nama tertulis disodorkan padaku…
Christy : hubungi aku ya kalau udah balik kerja.. aku nginap di hotel XXXX pusat kota.

Aku pun hanya terdiam dan melihat mereka pergi dan pergi ke kejauhan.

Ms. Dyla : Deeeeerrrrrrr
Me : Eeee buju buset katak mati tengah sawah .. aku terkaget dengan lantang
Ms. Dyla : Ciiiieee dapat pelanggan bisa kenalan nih, enaknya masa muda…
Me : Ah ms. dyla bisa aja, ms. dyla juga masih muda kok, nih masih cantik (pujiku dengan sungguh sungguh)
Ms. Dyla : Basi .. baru ketemu cewek udah bisa gombal ya, kesamber petir kah kamu ketika latihan terbang? udah lanjut kerja sana…. (perintahnya)
Me : Siap capt.

Ms. Dyla pun hanya tersenyum samar, tanpa tau apa maksud senyumnya itu….

BERSAMBUNG – Kisahku, Seorang Pilot Part 04 | Kisahku, Seorang Pilot Part 04 – BERSAMBUNG

Sebelumnya ( Part 03 ) | ( Part 05 ) Selanjutnya