Kisahku, Seorang Pilot Part 03

0
1620

Kisahku, Seorang Pilot Part 03

Part 03 – Info Mangagetkan


Michel

Mr. Jon
Ms. Yan

Ms. Yan

Ketika ku kembali ke kelas, teman-teman yang lain sudah pada ngumpul … dan kemudian dosen pun masuk ke kelas. ku berbalik .. hah ? Ms. Yan yang masuk? bukannya dia ntr siang yah,, Mr. Jon kemana? (berbisik ke teman sebelahku)

[ Translated ]
Ms. Yan : Baik semuanya, Mr. Jon sedang ada acara mendadak dan harus terbang ke eropa tadi sekitar jam 5 pagi, jadi saat ini saya akan memajukan jadwal mengajar saya, jadwal Mr. Jon akan diganti ketika beliau kembali.

Sekolah pilot ku memang sangat besar dan ternama, sekolah ini mempunyai 3 cabang utama dan terpopuler, yaitu di USA, Belanda, dan Inggris.

Sekolah ku juga membuka cabang di singapore, tetapi hanya sebagai perantara penerimaan murid khusus calon-calon pilot ASIA. Jadi setelah kami dianggap lolos, semuanya ke sekolah yang mereka tuju dari 3 cabang tersebut, dan kebetulan aku mengambil yang USA.

Setiap kali pembukaan penerimaan murid baru, ribuan orang akan terdaftar, tetapi setiap sekolah hanya mengambil 30 Murid. jadi total ada 90 Murid dari 3 cabang.

Tentu awalnya aku tidak terlalu berharap masuk ke sekolah ini, karena yang aq tahu awalnya, sekolah ini sangat mahal dari sekolah pilot pada umumnya, tetapi yang tak habis fikir, hampir rata-rata lulusan nya disini diterima berbagai maskapai international.

Hal ini tentu saja membuat siapapun jadi tertarik, kenapa? ya worth it lah seperti itu. Tetapi ketika aq menulis form pendaftaran pertama kali, aq kaget, biaya pendaftarannya $ 10.000 USD.

Hanya pendaftaran doang $ 10.000 USD? Sekolah gila macam apa ini, ini mah pemerasan namanya.. ku fikir kembali, orang tua ku berbisik.

Ayah : Gpp nak, yang penting kamu jadi pilot, jangan fikirkan yang lain, biar ayah dan ibu yang usaha.
Ibu : iya nak, kamu harus sekolah yang benar biar jadi pilot handal.

Keluarga ku memang tak sekaya konglemerat di indonesia, usaha utama ayah ku hanya pengusaha karet dan kelapa sawit, dan beberapa kebun teh di daerah malang.

Tentu mengingat ketika itu harga lagi anjlok-anjloknya, dan aku mendaftar sekolah pilot menjadi beban di fikiranku, mengingat hanya pendaftarannya saja sudah $ 10.000 USD.

Tak lama ku menyelesaikan form pendaftaran, utk pembayaran bisa via transfer jadi tidak repot.

[ Kembali ke kelas ]
Ku lihat wajah Ms. Yan masih memerah, dan jalannya agak sedikit ngangkang.. murid lain mungkin tak terlalu memperhatikan, tetapi aq tentu saja mengetahui kenapa Ms. Yan ngangkang.. memikirkannya, otongku jadi mulai mengeras… arggghhh aku mengehela perlahan utk membuang fikiran ku tadi, kemudian melanjutkan pelajaran seperti bisanya.

Waktu sudah menunjukkan pukul 11.00, semua murid perlahan keluar. karena tidak ada pelajaran lagi, murid langsung pulang ke rumahnya masing-masing, sebenarnya ada disediakan asrama khusus, tetapi biayanya bisa buat hati menjerit, oleh karena ini aku hanya menyewa apartemen kecil2an utk aku tinggali.

Noriko : Sayang, yuk balik bareng, mobil ku udah siap di depan.
Me : Duluan aja, aku masih harus ambil beberapa berkas buat test nanti.
Noriko : Cemberut, kamu ya, sibuk terus.. dengan wajah masam dia berjalan langsung keluar kelas.

Ku lihat Ms. Yan masih sibuk menyusun berkas, aku pun menghapiri dengan niat minta maaf.

Me : Ms. Yan , aku minta maaf atas kejadian di toilet
Ms. Yan : hmmppp

Waduh, bahaya nih, kalau sampai Ms. Yan marah, bisa2 lapor ke orang tua ku atau bahkan skorsing aku.. aku pun tak habis fikir.

Me : Aku minta maaf, aku akan menebus kesalahan ku ,, aku rela melakukan apa saja agar Ms. Yan memaafkanku.

Ms. Yan : sedikit mengangkat alisnya, anything?
Me : yes, anything. (jawabku dengan cepat).
Ms. Yan : ok, go to my home tomorrow after school.

Apa?? ke rumah Ms. Yan ??? se umur-umur ,, ga ada 1 orang pun yang pernah ke rumah Ms. Yan.. apa-apaan ini kok tiba-tiba ke rumahnya. apakah aku akan dihukum, digantung, disiksa??? atau……………

Ms. Yan : now, go …!!!! i don’t want look your face again today…!!!!!!

Akunpun pergi tanpa sempat memikirkan apa yang akan terjadi besok… entah apa yang harus aku rasa.. senang atau sedih.. mengingat apa yang terjadi besok….

BERSAMBUNG – Kisahku, Seorang Pilot Part 03 | Kisahku, Seorang Pilot Part 03 – BERSAMBUNG

Sebelumnya ( Part 02 ) | ( Part 04 ) Selanjutnya