Kehidupan Di Jakarta Part 06

0
1117

Part 06 – Kehidupan Di Jakarta

‘Kukuruyuk’

Di sebuah pagi yang cerah, bangunlah seorang pangeran dari tidurnya.

(Adu adik, kau pikir ini Disney kah)

Pagi itu, gw baru bangun tidur, setelah kemarin melakukan triathlon. “Huwaaahh,,,,, gila ngantuk banget, jam berapa nih??” Lalu gw melihat jam.

“anjrit, baru setengah tujuh, gw pikir udah siang, mana susah tidur lagi”

‘Krucuk-krucuk’

Waduh, perut gw mulai berperang,

“cari makan, ah” coba gw hitung dana, yang gw pegang.

Gw sudah bertekad untuk nggak pake uang tabungan gw, jadi gw hanya pakai uang cash yang gw pegang.

“Oh iya, kemarin si tante ngasih hadiah, coba gw cek dulu”.

Nah ini dia, saat yang gw tunggu. karena capek banget, kemarin malam gw belum sempat ngecek. Dan gw buka itu amplop,

Dan…..

‘cha-ching’

Terlihatlah tumpukan kertas merah, yang di sertai foto ke dua Presiden dan wakil Presiden pertama RI.

‘Hormatttttt,,,,, gerak!’

Gw merasakan semua orang bertepuk tangan, untuk gw.

“makasih semuanya”

Coba gw hitung dulu,

‘slep-slep-slep’

Wowwwww,,,

‘God Save The Queen’

Gila, gw dapat 8 juta, tanpa potong pajak, menang banyak gw.

Yooooot, mantap, bisa jajan nih. Mungking bagi si tante, ini mah bukan duit kali ya.

‘Tok-tok-tok’

“Ge? Lo sudah bangun belum?” Suara dari balik pintu kamar gw.

“sudah, masuk aja”

“Ge, ini pintunya elo kunci”

Upss,, My bad.

Gw bangun lalu membukakan pintu.

“eh, elo Re, gw kira Pak Yono” kata gw menggoda Tere.

Ini orang paling enak buat di godain, ini anak lucu tingkahnya.

“Ahhh, kok Pak Yono sih, emang suara aku segitu beratnya ya??” Kata dia dengan sedikit kolokan, dan suaranya justru agak cempreng.

“iyah, berat banget, seberat beban hidup gw”

“ihhh,,, lo mah gitu” mukanya langsung cemberut.

“nggak kok, gw bercanda”

“Hah, lo bercanda?? serius?” Mukanya, langsung jadi muka penasaran

“iya serius, gw cuman bercanda”

‘ta-da’ ini anak, langsung Happy lagi. Ini anak, nggak bisa bedain mana yang bercanda, mana yang serius. Kecuali lucu banget, baru dia engeh.

Si Tere ini, turunan chinese, jadi dia itu putih banget. Dan rambutnya, panjang sepundak, berwarna hitam kemarahan. Tapi matanya, nggak terlalu sipit. Kalo di kost, biasanya rambutnya dikuncir kuda, dan Kalo keluar baru digerai. Dadanya juga termasuk kecil, tapi masih ada bentuknya dan terlihat jelas.

Kurus, langsing, tapi nggak tinggi, anak paling cebol di kostsan. Makanya dia itu gemessin banget, apalagi dengan tingkah lakunya dan kepolosannya.

Dia udah kayak boneka hidup.

Pokoknya dia udah jadi public sweetheart di kostsan gw. Nggak ada yang kesel atau benci sama dia.

“Ge, lo punya receh nggak? Dari tadi gw keliling, nggak ada yang punya”

“emang buat apa??”

“Gw laper Ge, mau beli bubur” hmm, gw kerjain ah.

“Aduh, bentar ya Re, perut gw sakit nih tiba-tiba, lo tunggu bentar aja disini” kata gw, mau ngerjain dia.

Dia cuma ngangguk, terus duduk di kasur.

Gw tinggallah dia ke kamar mandi. Sekitar 20 menit gw dikamar mandi, lalu gw keluar. Gw lihat dia masih duduk disitu tanpa bergeser sedikitpun, dengan wajah polosnya, sambil memegang perutnya. Buset, nih anak polos banget, gw jadi merasa bersalah.

“Yah Re, Sorry ya, lama ya??”

Dia cuma ngangguk.

“emang elo, nggak kerja” dia cuma menggelengkan kepalanya, sambil menggembungkan pipinya serta matanya natap gw.

Uwahhhhhh,,,, gila dosa besar gw, harus gw tebus sekarang juga!

“Ya udah, lo gw traktir aja yok, mumpung gw lagi hoki” ajak gw.

Senyum indah bagai malaikat langsung menyeruak dari wajahnya.

‘Jlebb’ tombak suku Indian menancap jantung gw, seakan itu hukuman gw karena ngerjain dia. Gw rasa, Tuhan nyiptain dia dengan penuh kebahagiaan.

Akhirnya, kita berdua pergi ketukang bubur, menggunakan mobil gw. (mobil si tante, sebenarnya)

Dalam perjalanan, gw ngobrol sama dia.

“kok lo, nggak ngantor??” Tanya gw.

“iya ada libur tiga hari, tapi kerena mulainya hari Rabu, jadi sampai hari Minggu deh liburnya” dan dia menjelaskan itu dengan semangat anak TK, lo tahukan semangat anak TK. Ini anak cuma bisa bahagia.

Sampai di tukang bubur, dia langsung pesan

“bang biasa ya!”

“Siap, neng. Masnya apa?”

“Samain aja bang”

“Siap”

“OH IYA BANG, JANGAN KASIH SAMBEL!” Kita berdua ngomong ke si abangnya, dan dibalas dua jempol masnya.

“Ge, lo nggak suka pedes juga??” Tanya dia.

“iya, gw benci banget”

“OMG! Gila gw seneng banget” kata si Tere.

Oke gw jadi bertekad, gw harus lindungi ini anak.

Sambil kita makan, kita juga ngobrol tentang diri masing-masing. Dan ternyata kita banyak kesamaan.

Wah,,, tekad gw semakin bulat. Ini anak bagaikan kain putih, diantara noda. Gw harus jadi Rinso buat dia.

Lalu dia meneteskan air mata.

“Ge, gw seneng banget punya temen kayak lo, dan yang paling penting lo nggak suka pedas” lah dia jadi mewek.

“Re, lo jangan nangis dong, gw jadi nggak enak nih” sambil gw ikut menitihkan air mata.

“nggak papa Ge, ini air mata bahagia kok, lo sendiri juga nangis” nangisnya tambah kencang.

“sama gw juga bahagia, menemukan mahluk sejenis gw” jawab gw, dengan tangisan tambah kencang.

“Ya udah, kita nangis bareng yok”

“Hee-eh” jawab gw sambil ngangguk. Itu adalah momen

Termelow dalam sejarah hidup gw. Gw rasa abangnya juga terbawa suasana.

‘Ehewwwwww,,,,,,uwaaaaaa’

(Kira-kira begitulah suara tangisnya)

Ini anak emang rada melow juga, waktu gw nangis kemarin, ini anak juga ikut nangis. Padahal dia nggak tau sebab gw nangis.

Ini anak emang gemessin banget.

Awas kalau ada laki-laki yang menyakiti dia, gw bawa lo ke neraka dunia, dan gw pastikan lo jadi budak iblis, camkan itu!

“Lo mau antarin gw belanja, nggak?” Si Tere nanya ke gw, di dalam perjalanan pulang.

“kapan?”

“Sekarang, mumpung ada waktu, ntar gw lupa lagi” kata Tere.

“tapi gw belum, mandi” jawab gw.

Karena masih pagi jadi gw nggak mandi, karena bagi gw, mandi pagi kalau ada urusan aja, dan makan bubur itu bukan urusan, itu kebutuhan.

“Ya nggak papah, toh gw juga belum mandi, lagian nggak ada urusan ini, ngapain mandi” jawab Tere.

‘Deg-deg’

Lalu suara Sakti muncul dikepala gw sambil bernyanyi

(gw pandang wajah Tere)

‘Only you can make all this world seem right

Only you can make the darkness bright

Only you and you alone

Can thrill me like you do

And fill my heart with love for only you

Only you can make all this change in me

For it’s true, you are my destiny

When you hold my hand

I understand the magic that you do

You’re my dream come true

My one and only you

Only you can make all this change in me

For it’s true, you are my destiny

When you hold my hand

I understand the magic that you do

You’re my dream come true

My one and only you

One and only you’

Gw berasa menemukan belahan jiwa gw. Jawaban itu membuat melihat dia, tanpa memperhatikan jalan. Cerah banget wajahnya.

“Oke buat lo, apapun akan gw lakukan” kata gw pelan.

“Let’s go” dengan semangat anak TK-nya.

Gila rugi-rugi dah. Tapi gw nggak mau maksa, gw ikhlas apapun yang terjadi, yang penting dia bahagia. Saat ini, biarlah kita menjadi tameng bagi dia, dan melindunginya dari dunia kegelapan.

Gw akan rekrut banyak kesatria, untuk melindungi Princess Tere.

(Fixed, ini adalah cerita Disney!)

Dalam perjalanan ke supermarket, kita banyak ngobrol, dan makin banyak sikap yang gw kagumi dari dia, dari yang normal sampai nggak normal. Dan yang nggak normal itu yang paling gw kagumi.

(Hidup freakss!)

“BTW, lo asli mana Re?? Kalo gw kan, dari Surabaya” tanya gw.

“gw dari kecil, udah di Jakarta, gw nggak tahu, gw orang mana, hehehe” jelas si Tere.

“orangtua lo, dimana?” Tanya gw lagi.

“orangtua gw, udah meninggal Ge, dari gw masih 2 tahun, gara-gara kecelakaan” upss, salah nanya gw.

“Sorry Re, gw turut prihatin”

“udah, nggak papah, gw juga pengen cerita kok. Dari kecil gw tinggal sama tante gw, tapi karena tante gw sering keluar negeri, jadi pas SMA, gw memilih tinggal sendiri. Cari duit juga sendiri”

“cari duitnya gimana?” Tanya gw.

“Macem-macem, kadang jadi SPG, terus jualan pulsa, bantuin dagang di toko temen. Tapi untungnya gw nggak pernah terjerumus ke hal negatif, meski gw terpuruk” ternyata dibalik kepolosannya, terdapat sosok yang sangatlah kuat, gw jadi takjub. Seorang cewek yatim piatu, yang mau menaklukkan Jakarta.

Gilaa, semangat gw naik setinggi-tingginya.

Semangat gw langsung terpecut, untuk menaklukkan Jakarta.

Api dalam tubuh gw langsung menyala.

Energi positif dari penjuru dunia masuk, ke tubuh gw.

Gw sudah mengangkat kedua tangan gw,

dan bersiap menembakkan, Spirit Bomb.

Emosi gw membara.

Sang Saka Merah Putih sudah berkibar di langit biru.

Semua orang sudah bersorak-sorai.

Jantung gw berdutuk kencang sekencang F-16.

Karat dalam tubuh gw, langsung luntur tak bersisa.

Dan….

“Gitu lah Ge, hidup gw… Ge,,?? Geee??? Lo, kok diam aja??” Kata tuan putri.

“GE, LO NANGIS LAGI???”

Halaman Utama : Kehidupan Di Jakarta

BERSAMBUNG – Kehidupan Di Jakarta Part 06 | Kehidupan Di Jakarta Part 06 – BERSAMBUNG

Selanjutnya ( Part 04 ) | ( Part 06 ) Selanjutnya