Halaman Baru Part 27

0
1679

Halaman Baru Part 27

IGNORANCE 

AL : “oh.. jadi dia ini adik tirimu,,,,, lihat ini” ucapnya pada Rein..

Dan itulah yang terjadi, kami berciuman,,

Alexa mencium bibirku… jadi ini rasanya ciuman ? selain kurasakan bibir basah Alexa di bibirku,, aku juga merasakan waktu bergerak saaaannnnggaaaaaat lambat,, walaupun kenyataannya hanya beberapa detik,, tapi rasanya seperti seharian bibir Alexa ada di bibirku,

Aku bisa melihat mata Alexa terpejam saat dia mencium bibirku,,, Alexa,? kamu bisa mendengarku ? aku ingin kamu tau bahwa,,

♪ Your name, forever the name on my lips ♫

Sungguh ciuman pertamaku begitu indah, terima kasih.

Kemudian Alexa membuka matanya,, dia lepaskan bibirnya dari bibirku dengan sedikit bibirku tertarik bibirnya. Seolah bibirnya tidak ingin melepas bibirku,,, Lalu dia melihatku dan tersenyum..

Apa yang terjadi setelah ciuman pertamaku ?

Meskipun Alexa sudah melepas ciumannya, aku masih merasa ada diatas kahyangan bersama dengan seorang Dewi yang begitu cantik mirip banget sama Alexa yang menemani duduk disebelahku disebuah singgasana dengan senyum cantiknya,, tiba2 datang seorang prajurit kahyangan mirip Adit, prajurit itu tidak sopan menyentuh tubuhku dengan tombaknya…

Adit : “bro..bangun bro.. tuh liat..”

Bayangan di atas kahyangan langsung sirna karena Adit nyolek pipiku dengan sebuah bolpoint,, dia memaksaku melihat ke sebelah kiri ke arah Rein. Rein terlihat sangat marah, wajahnya memerah menatap tajam Alexa… samar samar kuliat asap keluar dari tubuhnya,, sebentar lagi mungkin keluar seperti aura emas mirip transformasi super saiya,, hehehe.. kemudian dia mendekati Alexa,, dia melipat ke atas satu lengan kemeja seragam sekolahnya dengan satu tangannya, kini dia sudah hampir sampai dihadapan Alexa,, apa yang akan dia lakukan?

PLAKKKKKKKK

Tamparan begitu keras melayang di … pipiku,, aku berhasil melindungi tubuh Alexa dari terjangan tangan Rein.. pipiku langsung terasa sangat panas…

“ouww,,,,”

“wooooww..”

Kerumunan siswa itu yang malah yang bersuara, seolah mereka mewakili ekspresi rasa sakit yang aku alami.

Rein : “Kamu Ngapain sih..? minggir ,!! biar kuberi pelajaran cewek sialan ini…!!” ucapnya padaku yang melindungi tubuh Alexa.

Aku : “uda Rein,, uda,,” aku berusaha menghalau tubuh Rein yang masih berusaha memukul Alexa…

Rein : “aku gak terima dia terus terusan giniin aku ,,, aku gak terima” bisa kulihat air mata Rein menetes.. dia begitu sangat sedih,,, sekuat kuatnya Rein, dia bisa menangis karena,,,,, karena apa ya? Masa’ dia marah aku dicium Alexa..? atau begitu dendamnya dia kepada Alexa,,,?

Alexa : “kamu yang mulai duluan..!” ucap Alexa pada Rein..

Rein : “apa kamu bilang? Ini semua gara2 kamu,, dasar pelacur…!”

Astaga, jahat banget mulut Rein…

Alexa : “aku tidak peduli kamu sebut aku munafik lah, pelacur lah…Harusnya kamu sadar, semua yang kamu sayangi pada akhirnya menghianatimu dan datang kepadaku”

Rein : “aaaaaaaaaaaa…..” Rein berhenti berusaha mengejar Alexa.. Dia menutupi telinganya..

Melihat Rein yang tidak jadi menerjangnya, Alexa dengan santainya pergi meninggalkan kami, sempat kulihat dia mengacungkan jari tengahnya ke arah Rein,,,

Beberapa saat kemudian Amarah Rein berangsur mereda,, dia memelukku sambil menangis. Kerumunan siswa yang tadi berkumpul juga sudah bubar,,,,

Adit : “sudah Kak,, jangan menangis” ucap Adit sambil memegang tangannya Rein,,

Rein : “jangan Pegang pegang!’ bentak Rein kepada Adit,,,

Wkwk salah sendiri mencari kesempatan dalam kesempitan…

Adit : “maaf kak,, maaf.. bro aku balik dulu yah..” Adit langsung cabut meninggalkan kami..

Aku : “Rein,,? Kamu gpp?” ucapku padanya saat tangisnya mulai reda,,, kemudian dia melepaskan pelukanku,,

Rein : “kamu kenapa tadi mau aja di kiss sama dia? Hah..?”

Aku : “eh,, aku,, aku gak,,,”

PLAKKKKK

Buset,, kenak gampar lagi,,,,,,

Setelah menamparku lagi, dia pergi meninggalkanku,,,,,

Ternyata yang terjadi setelah ciuman pertamaku tidak begitu Indah,, malah panas yang terasa dipipiku.

MALAM HARINYA DIRUMAH

Dok.. Dok..

Aku : “Rein…? Kamu gak mau makan dulu?”

Dok.. Dok..

Tadi sepulang sekolah dia langsung masuk ke dalam kamarnya,, seharusnya malam ini dia kan berjanji akan…. .. Tidak.. Aku tidak seharusnya memikirkan itu.. aku begitu khawatir dengan Rein, kalimat terakhir yang diucapkan Alexa membuatnya sangat terpukul… aku harus tau apa yang terjadi. akan kutanya padanya jika ada kesempatan…

Malam ini dikamarku aku menerawang kejadian2 hari ini.. perseteruan Rein dan Alexa,,, Ressa.. oiya Ressa besok mengajakku ketemuan di Hotel. ngapain sih dia mengajakku ke hotel…,?, biar besok pagi kutanyakan padanya…

Tapi yg paling kupikirkan malam ini adalah.. ciuman pertamaku dengan Alexa.. cewek secantik Alexa menciumku… wowwww.. aku berharap malam ini bermimpi moment terindah dalam hidupku tadi.. xixi..

.

KEESOKAN HARINYA

TTTTTRRRRRRRIIIIIINGGGGG

Bel pulang sekolah berbunyi, hari ini disekolah terasa sangat lamaaaaaaa sekali. Ressa gak masuk, Rein masih cuek denganku, tadi pagi malah dia tidak mau makan pagi denganku.. dia langsung pergi kesekolah.. huftt.

Adit : “kenapa Bro..?” adit menyapaku melihatku sangat gusar memikirkan sesuatu.

Aku : “gpp..”

Adit : “ehmm.. ntar malem jalan yuk.. .”

Aku : “gak bisa Dit.. ntar malem ada perlu.. oiya.. kamu tau tempat tinggal AL ?”

Sepertinya percuma aku tanya ke Rein tentang apa yg terjadi antara dia dengan Alexa.. aku akan mencoba tanya ke Alexa langsung semoga dia memberiku penjelasan.

Adit : “heeh? Mau ngapain..? Mau minta diciun lagi yah?.. Ahh kamu beruntung mulu bro..”

Aku : “hehehe bukan gitu Dit.. ada yg ingin aku tanyakan ke dia tentang Rein..”

Adit : “ehmm.. percuma kamu mencari ke rumahnya, dia tidak ada dirumah kalau pulang sekolah… kamu bisa menemukannya disini”

Dia menuliskan sebuah tempat di sebuah sobekan kertas..

Aku : “diisini? oke Thanks Dit..” adit memang seorang informan sejati.. wkwk.

SORE HARINYA

DOK DOK

Aku : “Rein.. aku mau pergi ke rumah Adit..”

Aku mengetuk kamar Rein, aku berbohong akan pergi ke rumah Adit, padahal aku akan ke tempat Alexa kemudian menemui Ressa di Hotel. Tapi tetap tidak ada tanggapan darinya… Sore ini pun Rein sepulang sekolah langsung masuk ke dalam kamarnya. mau sampai kapan aku dicuekin kayak gini?

.

Jam 5 sore aku langsung pergi dari rumah.. dengan diantar Taxi aku menuju tempat yang diinfokan Adit.

Kedai kopi? Alexa Kalo malem nongkrong disini ?

Aku masuk ke kedai kopi yang cukup besar dan sudah begitu ramai pengunjung meskipun matahari belum sepenuhnya tenggelam.. , paling banyak pengunjung kedai ini dari kalangan karyawan, bisa terlihat dari setelan yang mereka pakai, ada juga beberapa mahasiswa sibuk dengan laptop mereka. kulihat sekeliling kedai ini, tidak kutemukan Alexa.. atau mungkin dia malam ini tidak kesini? Percuma dong aku kesini,, masih belum jam 6 sore.. kuputuskan untuk stay disini sambil menunggu jam 9.

“kedai ini jual es teh gak yah? Hehe” ucapku dalam hati… aku belum seberapa menikmati kopi diusiaku yg saat ini. Aku menuju tempat pemesanan…

Betapa terkejutnya aku saat melihat siapa yang ada di balik meja kasir..

Alexa?

Ternyata Dia disini bukan untuk nongkrong, tapi dia kerja di kedai ini. Kulihat dia sedang sibuk melayani pelanggan,, sore ini dia memakai kaos singlet panjang warna putih, terlihat meskipun dia memakai celemek,, dengan aksesoris topi kupluk rajut,, tampilannya begitu sporty…

AL : “Silahkan mau Pesan……” dia tidak meneruskan kalimatnya ketika melihatku yang berdiri didepannya.

AL : “ngapain kamu disini…?” ucapnya dengan ketus.

Aku : “ehm.. tolong es teh manis. . Dan sedikit penjelasan” aku menatap tajam ke wajahnya..

AL :” yang kamu cari tidak ada disini.. carilah ditempat lain”

Aku : “dimana? Di stand Cheer? Balet? Tari? Atau klub pencari kutu buku?”

alexa terlihat terkejut dengan ucapanku barusan,

Aku yakin dia masih mengingatnya, kejadian setahun lalu waktu dia melarangku masuk ke eskul musik. Dan disana dia membuatku ditertawakan siswa lain.

Kemudian dia mengambil sebuah cup dan mengisikan kopi yang keluar dari sebuah mesin, lalu memberikannya padaku,,

AL : “carilah tempat,, nanti kususul”

Yesss.. aku berhasil mendapat perhatiannya….

Aku : “oke.. Berapa?”

Aku mau membayar kopi yang dia berikan padaku,,

AL : “aku yang bayar…sudah sana pergi”

Aku pun pergi dari meja kasir dan mencari kursi yang kosong dan duduk disana.

“huekkk.. pait…” ucapku saat mencicipi kopi yang tadi diberikan Alexa. Kenapa orang dewasa begitu menyukai kopi pahit ini ya?

Tiba2 Alexa duduk dikursi, dihadapanku.. dia melepaskan celemeknya.

Aku : “kamu kerja disini?”

AL : “aku tidak punya waktu untuk basa basi,, ngapain sih kamu kesini?” ucap Alexa,

Aku : “aku ingin tau apa yang terjadi dengan kalian.. ”

AL : “ohh shit… kenapa kamu gak tanya saja sama Amanda?…”

Aku : “aku tidak akan kesini jika aku sudah mendapatkan jawaban dari dia… dua hari ini dia hanya murung dikamar.. Aku khawatir sama dia”

AL : “itu bukan masalahku,,” dia memalingkan mukanya dariku.

Aku : “kumohon berikan sedikit penjelasan, aku pengen tau apa yang terjadi.. , oke kalau bukan tentang dia,, berikan pembelaanmu, kenapa dia menyebutmu munafik dan pelacur..?”

Dia menatapku dengan tajam dengan raut muka yang sangat marah, kemudian dia berdiri dari kursi..

Gawat, bisa kenak gampar nih…

Ternyata tidak, dia menarikku keluar dari kedai ini..

Dia memojokanku disuatu gang kecil di samping kedai yang merupakan pemisah kedai ini dengan bangunan sebelahnya. Sangking kecilnya, aku dan Alexa sangat dekat sekali berhadapan bersandar di masing2 tembok gang.

AL : “semua yang dikatakan Amanda tentangku itu benar..”

Whattt..?

AL :” aku orang jahat, terutama aku jahat kepada Amanda,, aku juga pernah menjahatimu.. aku minta maaf”

Oke sudah kumaafkan sejak kemarin dia menciumku,, xixi

AL : “aku dan Amanda sudah berteman sejak di sekolah dasar.. aku kenal keluarganya, papanya, mamanya, bahkan aku menemaninya saat mamanya meninggal.. makanya aku kaget waktu dia bilang kalau kamu adiknya…

Aku sering tidur dirumahnya, mungkin kamar yang kamu pakai sekarang adalah kamar yang dulu sering aku pakai tidur, di lantai 2,,,, Hari hari sebelum mamanya meninggal merupakan saat saat yang bahagia bagi Amanda,dan juga bagiku,, karena sejak kecil aku sudah yatim piatu.

Perlakuan Mamanya Amanda kepadaku, membuatku merasakan kasih sayang seorang ibu.. kami bertiga sering bernyanyi bersama.. Amanda yang bermain piano, aku yang menyanyi dan Mamanya selalu bertepuk tangan dengan aksi kami .”

Aku sangat terkejut dengan apa yang dikatakan Alexa.. kulihat air mata Alexa menetes.

AL : “tapi setelah mamanya meninggal, Amanda sering murung,, dia tidak seceria dulu.. tapi aku tetap menemaninya,, aku selalu berusaha menghibur dia,,, Hingga akhirnya suatu saat, ketika kami sedang jalan berdua di mall. ada dua mahasiswa yang salah satunya terlihat keren dan tampan mendekati kami.. cowok tampan itu terlihat tertarik dengan Amanda.. setelah pertemuan itu,, Amanda sering keluar dengan cowok itu.. Dan mereka jadian.. Amanda bilang kalau dia mencintai cowok itu, dan ingin menikah dengan cowok itu. Benar2 sebuah impian gadis yang masih belum mengerti apa2… perlahan Amanda riang kembali dan sedikit melupakan kesedihan ditinggal mamanya…

Amanda selalu memaksaku ikut saat mereka kencan. awalnya baik2 saja… tapi pada suatu malam.. Cowok itu datang kerumahku, dia bilang kalau Amanda sudah menungguku di cafe… ternyata Amanda tidak ada di cafe itu.. nyatanya cowok itu malah mengaku kalau sebenarnya dia mencintaiku, dia sama sekali tidak mencintai Amanda, dia bilang kalau sebenarnya mendekati Amanda untuk dekat denganku.. . aku yang masih sangat polos, begitu mudah percaya termakan dengan omongannya, membuatku merasa bangga pada diriku sendiri karena cowok tampan itu lebih memilihku daripada Amanda.. dengan sedikit rayuan, Malam itu juga dia mengajakku kerumahnya.. Dan disana aku kehilangan perawanku…

Asal kamu tau, dia berhasil merenggut keperawananku setelah sehari sebelumnya dia merenggut kesucian Amanda..”

Astaga… aku shock mendengarnya… badanku merinding mendengarnya,,,

AL :” aku mengetahuinya saat dia sedang berbicara di telepon dengan temannya, aku tidak sengaja mendengarnya. aku dan Amanda hanya dijadikan bahan taruhan… duniaku hancur seketika, aku dan Amanda tertipu dan hanya dimanfaatkan cowok itu..”

aku tidak bisa berkata apa2 mendengar pengakuan Alexa…

AL : “keesokan harinya aku memberitahukan hal itu pada Amanda.. dia sangat marah padaku, dia tidak percaya dengan yang kukatakan tentang cowok itu hanya mempermainkan kita berdua, dia menganggapku merebut cowok itu darinya… sejak saat itu aku dianggapnya munafik, pelacur, perusak hubungan orang dan lain2, dia sangat membenciku…. aku tau dia bakalan sangat marah.. tapi tidak kusangka sampai sejauh ini. Awalnya aku terima dia selalu mencaciku.. lama kelamaan perlakuannya padaku bertambah parah, aku tidak terima dia selalu mencaciku.. ini tidak adil… bukan hanya dia yg kehilangan, aku juga kehilangan.. kehilangan kehormatanku dan sahabatku….hikss ”

alexa pun tertunduk dan menangis tak kuasa menahan kesedihannya…

Kini semuanya jelas, kenapa Rein dan Alexa berseteru dan kenapa malam itu Rein menangis saat dia menasehatiku tentang keperawanan wanita. Kehormatan Rein dan Alexa direnggut cowok yang sama.. siallll..sial.. cowok berengsek..

Aku mengangkat tubuh Alexa untuk berdiri.. Dia masih menangis..

AL : “kamu sudah tau semuanya.. tampar aku.. Kemarin Aku yang lebih pantas ditampar daripada kamu…… kakakmu sudah aku jahatin.. Hukum aku,, Tampar aku..” ucapnya dengan keras sambil tetap menangis…

Aku : “Kamu bukan orang jahat, kamu sudah melakukan hal yang benar, kamu rela dicaci dan dihujat untuk sebuah kebenaran… sebenarnya kamu dan Rein adalah korban.. kamju tidak pantas dibenci oleh Rein”

Dia malah semakin menangis.. Kemudian memelukku,, kusambut pelukannya dengan mengelus punggungnya.. Dia keluarkan semua emosi yang tertahan selama ini melalui tangisnya…

AL : “terima kasih.. aku sangat lega.. aku tidak pernah menceritakan ini kepada siapapun… ” ucapnya padaku saat dia sudah mulai tenang…

Aku : “kamu mau baikan dengan Rein..?”

AL : “iya, aku ingin berdamai dengannya.. tapi dia yang tidak bakalan mau…”

Aku : “pelan2 aja.. aku juga akan membantu..”

Dia kemudian tersenyum…

AL : “makasih ya,.. Mamanya Amanda juga senang memanggilnya Rein..”

Aku : “hehe, dia sudah memberitahuku…” aku tersenyum padanya..

AL : “kamu keliatan sangat menyangi Amanda.. Dia pantas mendapatkan kasih sayang darimu..”

Aku : “hehehe..”

AL : “aku harus kembali bekerja.. kamu mau pulang atau mau melanjutkan minum kopi?”

aku : “ehm. Aku masih ada perlu di tempat lain”

AL : “baiklah.. sekali lagi terima kasih…”

CUP

Dia mencium pipiku… lalu pergi dengan senyumnya. Astaga.. aku dicium lagi sama Alexa… hmm senangnya..

Aku : “ehm.. AL.. Eh,, kak” aku memanggilnya saat dia masih belum jauh… Dia lalu berhenti dan menoleh kearahku..

AL : “ya..? Panggil aku sesukamu..”

Aku : “ehmm.. Kemarin…..” aku berniat mengatakan soal ciumannya kemarin tapi aku malu mengatannya..

AL : “aku tau itu ciuman pertamamu.. Maaf sudah mengambilnya..”

Hehhh? Bagaimana dia bisa tau..? Segitu keliatannya kah?

Aku : “tidak. Tidak.. Aku menyukainya..” eh? sial.. Keceplosan.. Haduuh aku malu..

Alexa hanya tersenyum dan pergi meninggalkanku…

Dia tidak hanya mendapatkan ciuman pertamaku, dia juga mendapat perhatianku.. apa ini? Sepertinya aku menyukainya…

Aku sudah menemukan jawaban yang kucari.. aku harus bisa membuat Rein dan Alexa bersahabatan lagi.. aku harus bisa… karena cowok, sahabatan Rein menjadi dan Alexa sejak kecil berantakan.. Ini menjadi suatu pelajaran bagiku,, jangan sampai aku merusak persahabatan orang lain di kemudian hari… Atau aku akan melakukannya?

Kulihat jam tangan, sudah jam 8.. Aku harus bergegas menuju Hotel..

.

.

BERSAMBUNG

Daftar Part