Halaman Baru Part 15

Halaman Baru Part 15
THE LAWYER
SIANG HARI SEBELUM EGA DAN META BERTEMU
–POV META—
Meta : “Sekali lagi saya sampaikan kepada yang mulia, bahwa klien kami tidak perlu membuktikan kalau dia dibenarkan dalam tindakannya. Sebaliknya , tergantung pada jaksa penuntut untuk membuktikan tanpa keraguan bahwa klien kami tidak dibenarkan dalam membela dirinya sendiri. Dan mereka menemui kebuntuan dalam hal ini.. Pada akhir kasus ini, satu-satunya vonis yang harus diputuskan adalah TIDAK BERSALAH”
.
.
Robert : “hai.. kau tadi cukup Hebat” ucap atasanku
Aku : “terima kasih,,”
Robert : “Sekarang kita tinggal menunggu vonis.. kita pasti menang”
Aku : “yap.. semoga”
…… : “terima kasih Nak Maredta”
Aku : “iya sama sama Ibu..” ucapku pada salah satu keluarga klien yang menghampiriku, kemudian kutinggalkan atasanku dan keluarga klien untuk mengurus beberapa administrasi,
Fiuhh, , meskipun sudah beberapa kali menangani sebuah kasus,, ini masih terasa menegangkan. Aku tadi mewakili klienku dalam melakukan nota pembelaan. Klien kami adalah seorang wanita 21 tahun yang ditutuntut karena melakukan penganiayaan terhadap seorang pria. Gadis itu bukan tanpa alasan melakukan penganiyaan, dia membela dirinya sendiri dengan memukul pria itu dengan sebuah tongkat stick golf karena pria itu mencoba memperkosanya.
Saat ini aku sedang magang disebuah kantor advokat bernama Robert & Partners. Aku sudah magang di tempat itu selama setahun, tinggal setahun lagi dan aku akan bisa menjadi seorang pengacara sesungguhnya.
“tinggal sebentar lagi…” ucapku dalam hati, sambil kujalankan mobilku keluar dari Tempat Pengadilan.
Menjadi seorang pengacara sebenarnya bukan pekerjaan yang aku idamkan sejak kecil, tapi itu karena dorongan keluargaku yang terus memaksaku agar aku menempuh kuliah jurusan hukum. Kata orang tuaku, aku harus punya gelar yang disegani. Ya mau bagaima lagi, kita harus membanggakan orang tua kan?, sebenarnyaa aku tidak perlu memikirkan tentang gelar,jabatan,pekerjaan,, bukannya mau sombong tapi Keluargaku memang dari kalangan keluarga atas, aku sangat bersyukur akan hal itu. Dengan ekonomi keluargaku, seharusnya aku bebas menentukan apa yang aku lakukan hari ini, besok, atau untuk masa depan. Targetku, aku akan menyelesaikan magang ini sampai diangkat sebagai pengacara lalu aku akan terbebas dari tekanan orang tuaku… setelah itu aku ingin jalan2 keliling dunia dulu, lalu memulai suatu bisnis dan suskses dengan bisnis itu. Dan semoga aku tidak melalui itu semua sendirian,, “huft…” aku harus segera cari pasangan.
“Kemana ni ya enaknya..?”
“ehmm,,,Coba telepon Resty deh..”
Kuambil handphoneku dan langsung tersambung ke Resty.
Resty : Haiii Metaaaaa,, hmm kangenn
Aku : Haiii,, Uda pulang kamu?
Resty : Uda kok semalam, tapi capeknya masih belum ilang,,huhu
Aku : gimana mau gak capek, 3 hari sekamar dengan cowok
Resty : xixixi iya sih,, jeless ?
Aku : siapa cowok yang lagi sial itu?
Resty : ihh,, kok sial sih.. dia itu beruntung tau’ sekamar denganku huft..
Aku : pasti kamu menggodanya dengan toketmu
Resty : iyasih sedikit,, hahahahaha
Aku : Dasar,, awas ketauan Pak Tua itu.
Resty : ssstttt, jangan bilang siapa2.
Aku : kenalin dong..
Resty : sama Pak Tua itu, ? kamu sudah gak laku yah sampai pengen dikenalin sama om2
Aku : Noooooooooo
Resty : xixixixixi, next time aku kenalin sama cowok itu.
Aku : kapan? besok?
Resty : Ehmmm,, kayaknya gak bisa deh,, besok aku sibuk menyiapkan dokumen2, soalnya lusa mau berangkat lagi ke Jepang.
Aku : ckckck, enak bener sih kerjamu bisa keliling dunia..,, pantes kamu gak mau ngelanjutin jadi pengacara
Resty : hhahahaha, otakku gak nyampek kalau lanjut pendidikan advokat.
Aku : btw, ke Jepang sama cowok itu lagi?
Resty : pengennya sih gitu, tapi berhubung dia masih magang, jadi aku gak mau sering2 ngajak dia, ntar yang lain iri
Aku : hmm bilang aja karena gak pengen dicurigain sama Pak Tua itu,,
Resty : hihihi tau aja,, besok sepulang dari Jepang aku kenalin cowok itu.
Aku : Fine,, yauda kalau gitu,, ati ati ya di jepang. Jangan pakai baju yang sexy2,, ntar dikira pemain JAV.. hahaha
Resty : hmm,, ya gpp kalau ditawarin main bokep jepang, sudah takdirku ini punya tubuh sexy.. gak gepeng kayak kamu… wkwkwkwk
Aku : Hissss,, awas ya kalau ketemu.. aku remes toketmu seharian.
Resty : ehmm,, mauu dong. Xixi,, eh,, uda dulu ya Meta,, mau enak2 dulu sama cowok itu, jangan ngiri loh yah,, weeek.
Aku : iya uda sana enak2in,,
Resty : love you.. muachhh
Aku : love you too.
“tuuuuut..”
Resty masih capek, aku tidak akan memaksakan menemuinya malam ini,, gampang banget ya Resty dapetin partner Sex. Masa’ iya aku harus cari om2.. “Hiii sereeem”
“Ting tung ting tung”
Ada pesan dari grup advokat,,
“Malam ini hangout di klub deket pengadilan.. yang free bisa gabung”
Nahh, kesana ajadeh daripada sendirian di apartemem.. barangkali ketemu cowok sexy. Kulihat wajahku di cermin mobil kemudian kulihat baju yang kupakai..,
“harus dandan dulu nih, biar ada cowok yang nyangkut…” ucapku dalam hati. Kuputusakan pulang dulu ke apartemen untuk ganti baju dan dandan.
.
.
Kulihat wajahku di cermin, “oke…. berangkat…”
.
.
SESAMPAINYA DI KLUB
“Noooooo……”
“aaaaaaaaaaaa..”
“gini banget ya jadi jomblo.. “ ucapku sedih,,
Gimana gak ngenes coba, ternyata pertemuan grup advokat batal. Percuma dong aku dandan secantik ini,, aku tertunduk lesu di sebuah meja di sudut klub.
“oh Tuhan berikan aku pasangan hidup.. please” ucapku dalam hati
“Kalau bisa yang keren yah..” tambahku…
“pulang lagi ajadeh..”
Sebelum beranjak kembali ke partemen, aku melihat sekeliling ruangan klub ini. ”Cukup ramai..”
Tiba tiba pengamatanku terhenti, aku melihat seseorang yang selama ini aku pikirkan, yang selama ini ada di lamunanku ketika sedang menyentuh tubuhku sendiri,,,
“eh itu kayak si Rega…” Aku melihat 2 cowok yang sedang duduk di arah samping mejaku,
“iya itu beneran Rega..” aku putuskan untuk menghampirinya
“Ternyata Tuhan sangat sayang kepadaku,, doaku langsung dikabulkan” ucapku dalam hati saat aku menuju meja Rega.
.
.
Aku : “So.. Rega,, berhubung kamu belum punya pacar”
Ega : “ya..?”
Aku : “Pacaran Yuk!!.”
–POV EGA–
Aku : “he..he..he” aku tersenyum kecil mendengar ucapannya,
Aku hanya berpaling ke arah Rendy yang tertunduk lesu di meja. “kenapa tu bocah?” ucapku dalam hati,, Kemudian pandanganku kembali kedepan melihat Meta lagi. Meta menatapku tajam,,,
Aku : “eh,, tadi serius?”
Meta : “apa wajahku terlihat sedang bercanda…?”
Whaatttt? Meta nembak aku… cewek secantik Meta nembak aku? Bentar.. ini kayaknya sedang mimpi lalu Kupejamkan mataku.. “ayo bangun..” “Bangun..” ucapku dalam hati..
Masih belum bangun juga,,coba kucubit cubit pipiku sendiri…
Meta : “kamu tidak sedang bermimpi,,!, atau kamu mau aku tabok kayak temenmu tadi biar kamu sadar kalau tidak sedang bermimpi?”
Aku : “he..he..jangan..jangan..” buset ..,sadis amat ni cewek
Waduh gimanan nih, ? gimana menurut kalian ? aku bingung harus jawab apa..
Meta : “so..?”
Meta perlahan mendekatkan ke tubuhku,, dari posisiku ini bisa sedikit kulihat bra hitam yang dipakai Meta, karena memang gaun yang dipakai Meta bagian dadanya rendah. Sangat kontras sekali warna hitam bra yang dipakai Meta dengan kulit bagian atas payudaranya yang sangat putih mengkilap. Aku juga bisa melihat tali bra dengan warna transparan di balik gaun itu.. Aku jadi semakin kebingungan …
Setelah beberapa saat wajahnya mendekatiku, kemudian kini dia kembali duduk normal lagi.
Meta : “Oke.. aku kasih waktu sehari,, besok kita ketemu lagi disini”
Kemudian Meta meninggalkan meja dan menuju pintu keluar klub, wangi parfumnya masih tertinggal disekitarku. Meta meninggalkanku dengan sejuta pertanyaan…
KEESOKAN HARINYA
Hari sudah sore, tinggal sejam lagi jam kantor usai. Aku masih memikirkan kejadian semalam ketika bertemu Meta di klub. Dari tadi aku memikirkan berbagai alasan kenapa Meta nembak aku,, seorang cewek cantik, tajir, pintar seperti Meta nembak aku seorang cowok standard. Padahal dulu di sekolah dia tidak pernah melirikku.
Apa aku akan menerimanya?
Tentu saja tidak,, gila apa menerimanya, aku sangat minder dengan cewek kayak Meta. Walaupun Meta memang tipeku banget, cantik, putih, tinggi, pintar, mata yang agak sispit,, wajahnya mengingatkanku dengan “dia” yang ada di kota sebelah..mungkin memang karena sama sama cewek keturunan,,
Dulu di sekolah Meta memang sangat populer, selain cantik,, dia juga terkenal sangat pintar. Dengan dukungan ekonomi keluarganya yang kuat Meta bisa menjadi seperti saat ini. Menurutku Meta Benar benar wanita yang sangat sempurna,,nah karena background Meta seperti itu membuatku minder untuk bisa berpacaran dengannya. “Apalagi sejak aku,,,,” aku menoleh ke kanan, melihat wajah Resty yang sedang sibuk didepan laptop.
Atau jangan jangan nati misalnya aku menerimnya, kemudian dia bilang “Cuma bercanda kok Ga..” sambil tertawa. . “yap, dia pasti Cuma bercanda,,,,” ucapku dalam hati
Nanti aku akan menemuinya lagi dan menolaknya,, biar aku gak malu. Hehehe.
Resty : “aaaaaaaaaaaa.. kenapa gak selesai selesai sih ini,, kzl”
Kudengar Resty disebelahku sedang memusingkan dokumen dan data data yang akan dia bawa besok ke Jepang.
Resty : “egaa,, nanti lembur bantuin aku”
Aku : “waduh sorry, aku ada janji..”
Resty : “janji sama sapa sih?gebetan baru?”
Aku : “Bukan,, bukan,,, ehm,, ini sama temenku”
Resty : “Yaaaaaah,, “ ucapnya dengan muka kecewa.
Resty : “kalau gitu Rendy dan Shinta..”
Secepat kilat Rendy dan Shinta menggelengkan kepalanya bebarengan,,
Resty : “Huuhuuu,, kalian jahat” wajahnya tertunduk di Meja
Dan akhirnya jam kantor pun usai, seluruh ruangan di lantai 68 ini sudah sepi menyisahkan 4 orang di meja tim 7. Aku , Rendy dan Shinta masih sungkan untuk berpamitan meninggalkan leader kami sendirian.. dari tadi kulihat Rendy dan Shinta saling menyikut…
Shinta : “Res.. aku duluan yah..” shinta memberanikan diri untuk pamit,, lalu dia pergi meninggalakn kami. Tak ada jawaban dari Resty…
Kemudian Rendy pun menyusul Shinta,
Rendy : “Aku juga duluan ya Res,,” Rendy langsung berlari kabur. Resty masih tidak bersuara…
Kini tersisa hanya 2 orang diruangan ini,,
Aku : “ehmm Res….” Aku mencoba memberanikan diri pamit kepadanya
Resty : “uda sana pergi,, ngapain masih disini?”ucapnya dengan wajah yang kesal
Aku pun berdiri dari kursi,,
Aku : “besok ati2 yah..”
Resty : “bodo’….” Gilaa ketus amat si Resty
Akhirnya akupun berjalan menuju pintu ruangan, sebelum berjalan jauh meninggalkan meja.. kusempatkan melihat Resty lagi, dia masih tertunduk di mejanya.
Sebenarnya kasian juga sih,, apalagi dia bilang masih terasa capek sehabis pulang dari singapore kemarin,, bahkan tadi dia tidak istirahat.
Aku sudah hampir sampai pintu keluar, kemudian aku menoleh lagi kebelekang,, tapi percuma dari sini meja besar team 7 tidak terlihat. Karena meja team 7 berada di ujung.. meja team 7 terhalangi ruangan meeting jika dilihat dari pintu masuk.
Aku lihat jam tangan, aku jadi bimbang….
“huffffff,, oke deh”
Kuambil handphoneku kutuliskan pesan untuk Meta
“Malam ini aku lembur, besok aja ketemunya” send
Yap,, kuputuskan malam ini membantu Resty. Langkahkupun kembali ke ruangan….
BERSAMBUNG