Halaman Baru Part 13

Halaman Baru Part 13
HOROR DI SINGAPORE
–POV RESTY—
Hai Guyss,, ini aku .. Resty. Tau gak guyss,,, Gak ada satupun penjelasan yang bisa menggambarkan apa yang aku rasakan saat ini. Sekarang aku lagi duduk duduk manja di sebelahnya Ega sambil menatap wajahnya yang sedang melihat air mancur menari di komplek Marina Bay Sands, Singapore. Wajahnya tampak terpesona melihat keindahan air mancur rakasasa yang baru pertama kali dia lihat. Tapi bagiku, melihat wajahnya lebih membuatku terpesona daripada air mancur.
Ega : “ngapain melihatku sambil senyum2 gitu?” dia bertanya kepadaku karena aku ngeliatin wajahnya dari tadi.
Aku : “mukamu mesum..xixi” aku menggodanya
Beberapa hari ini dekat dengannya membuatku merasakan lagi sesuatu yang sudah lama tidak aku rasakan. Apa itu ?
LOVE
Sudah lama aku tidak merasakan timbulnya benih benih cinta dalam hatiku, sejak…..
sejak kapan yah?
Aku sampai lupa sangking lamanya. Apalagi sejak aku bertemu dengan Om Danu, sejak bertemu dengan Om Danu aku tidak membuka hatiku untuk siapapun . terpaksa deh cinta yang aku miliki hanya untuk Om Danu seorang. Tentunya kalian sudah tau kenapa aku harus melakukannya untuk Om Danu. Ternyata memang benar benar susah dipaksa cinta untuk seseorang,, huftt..
“perasaanku kok tidak enak yah kalau inget Om Danu” ucapku dalam hati
Gak usah dipikirin deh,, mikirin cowok tampan yang ada didepanku aja,, xixixi. hatiku luluh didekatnya, meskipun dia tidak ngapa2in,, dia hanya diam saja aku suka. Kehangatannya, keramahannya, semuanya tulus untukku. Dia tidak pernah mengharapkan imbalan apapun dengan perlakuannya terhadapku. Biasanya nih, kalau ada yang baik kepadaku itu pasti ada maunya.. aku heran, masih ada cowok kayak gitu di jaman now. Jujur aku akui, aku ingin dia menemaniku setiap waktu.
Apa kamu merasakan hal yang sama denganku Ga?
Atau kamu hanya dekat denganku karena ingin menjamah tubuhku seperti cowok2 lain?
Tapi aku ikhlas kok kalau hanya tubuhku ini yang kamu inginkan, seperti yang pernah aku katakan,, tubuhku ini milikmu. Aku memberikannya karena aku sayang padamu.
Walaupun nanti pada akhirnya aku tidak bisa benar2 mencintaiumu, aku terlalu takut, aku masih belum bisa lepas dari Om Danu. Aku masih membutuhkan dia.
Kurangkul tubuh Ega dari sampiing, dan kepalaku bersandar di pundaknya lalu kupejamkan mataku
Ega : “sudah ngantuk..?”
Resty : “He’em,, mukamu bikin ngantuk..”
Ega : “Yasudah yuk ke Hotel”
Resty : “Gendong..”
Ega : “ogahh..”
Resty : “Gendooongggg…” aku memanja padanya
Ega : “Jauh kali Res..”
Resty : “ihh.. kan itu keliatan hotelnya..”
Ega : “iya tapi kan masih memutar..”
Resty : “bodo’.. gak tak kasih jatah loh malam inii”
Ega : “Aku gak butuh jatah darimu.,.”
Resty : “ehm,,, gak aku lulusin magang loh”
Ega : “dasar curang… yaudah ayo”
Resty : “asiiiik”
Dengan terpaksa Ega menggendong tubuhku di punggungnya, tapi dengan tubuhnya yang gagah itu seharusnya berat tubuhku tidak ada apa apanya. Sebenarnya aku memang ngantuk dan capek sekali. Tadi bangun pagi, terus siangnya bercinta dengan Ega, lalu jalan-jalan hingga malam ini.fiuh.. benar benar hari yang melelahkan
Aku : “Dingin Ga…” aku mengeluh padanya karena memang dingin sekali malam ini. Kurapatkan tubuhku menekan punggung Ega yang sedang menggendongku.
Ega : “:Anget..”
Aku : “karena susuku?”
Dia tidak menjawabku,, xixi,, Ega selalu tidak menanggapi ucapan2 nakalku. Hehehe. Ega menggendongku melalui sungai , jalan raya,, sampai ke hotel, bahkan di lift dia masih menggendongku,, xixi. Ega benar benar manly.. dengan lembut dia menaruh tubuhku diatas tempat tidur.. melepas sepatu yang kupakai..
Aku : “Bukain bajuku juga,,” perintahku padanya, karena aku memang sudah terbiasa tidur tidak memakai baju. Palingan Cuma lingerie..
Ega : “Buka sendirii..!”
Aku : “Dasar pelit..”
Aku membuka kemejaku sendiri sambil cemberut,, melepas celanaku sekalian panties yang kupakai. Kulemparkan begitu saja kelantai.. lalu kutarik selimut menutupi tubuh telanjangku.
Setelah beberapa waktu di kamar mandi, Ega rebahan di sebelahku.. dia hanya membuka pakaian bagian atasnya. Langsung aku memeluknya dari sammping,,
Aku : “yakin gak mau dijatah malam ini?”
Ega : “sudah ayok tidur…”
Aku : “Cium dulu..”
Cup,, Ega mengecup bibirku…
Aku : “Gud Nite..”
Tidak ada jawaban darinya,, mungkin dia malu,,, xixixi, “selamat tidur sayangku…” Tak butuh waktu lama, aku pun tertidur.
–POV EGA—
Sepertinya Resty sudah tertidur, aku mendengar nafasnya yang teratur. Payudaranya menggemaskan kembang kempis mengikuti nafasnya. Tubuhku sedikit lelah..
“sialan Resty menyuruhku menggendongnya sampai kesini,,” ucapku dalam hati
Tapi anehnya pintanya selalu aku turuti, padahal aku tau ancamannya tidak meluluskanku magang hanya bercanda.
“kamu apakan diriku ini?” Ucapku dalam hati sambil melihat wajahnya yang tertidur seperti anak kecil..
TOK TOK
Dua ketukan terdengar dari pintu kamar hotel, kulihat jam dinding menunjukkan pukul 11 malam waktu singapore.
Siapa malam malam begini? Room service?
Segera aku beranjak dari tempat tidur lalu menghampiri pintu. Kulihat dari lobang pintu, ada seorang dengan tubuh yang kecil sedang membelakangi pintu memakai jaket hoodie hitam. Hingga aku tidak bisa melihat wajahnya.
Siapa sih ?
Kubuka pintu, berbarengan dengan dia membalikan tubuhnya dan melepas hoodie jaketnya.. betapa kagetnya aku melihat siapa orang itu.
.
.
.
Aku : “Dias..?”
Dias langsung memelukku,,, Seketika tubuhku gemetar, aku masih tidak percaya kalau ternyata Dias yang datang.
Bagaimana dia bisa tau aku disini?
Dias : “Tolong aku Ga..” dia berkata sambil menangis
Minta tolong?
Dias : “kenapa kamu meninggalkanku malam itu? Disaat aku benar benar membutuhkanmu?”
Dia membutuhkanku?
Aku masih tidak bisa berkata apa2..
“Hiks.. hikss” tangisan Dias di pelukanku,,
Dias : “Apa karena wanita itu?” dia menunjuk ke tempat tidur
Oiya gawat… disini ada Resty yang sedang tertidur dengan tubuh yang telanjang.
Kemudian dia melepaskan pelukannya lalu menghampiri tempat tidur,,,
apa yang akan dia lakukan?
Aku : “tu,,,tunggu..” aku ingin mencegahnya tapi gagal..
Dias sudah berdiri di samping tempat tidur.. dengan gerakan cepat dia menarik selimut yang menutupi tubuh telanjang Resty.
Kemudian dia menutup mulutnya seakan tak percaya dengan apa yang dia lihat.. kemudian dia tertunduk menangis. Resty masih saja tertidur pulas dengan keramaian di sekitarnya.. “dasar keboo..”
Dias kecewa ?
Kuhampiri tubuhnya,,,
Aku : “Dee…?”
Dias : “kamu jahat Ga, beginikah caramu membalasku?” dia berdiri dihadapanku
Aku : “tidak..aku…” aku tidak tau harus berkata apa melihat Dias Menangis
Dias : “kenapa Ga? Kenapa? Apa karena aku tidak bisa memberikan apa yang diberikan pelacur ini?”
Aku : “bukan dee. Dia..”
Kemudian dia memelukku lagi,,,
Dias : “Kumohon, kembalilah padaku.. aku tidak setuju dengan perjodohan ini”
Kembali padanya ? kemudian aku melihat Resty yang sedang tertidur…
Aku : “maaf Dee, aku tidak bisa” ucapku pelan, kulepaskan pelukannya
Aku : “aku sudah melupakanmu,, aku sudah bahagia dengan wanita itu”
Dias : “Ega, please tolong aku” dia memohon padaku
Dias : “aku juga bisa kamu jadikan pelacurmu…” dia berkata sambil mengangkat jaket yang dia pakai,
Aku terkejut dengan yang dia lakukan, Dias melepas jaketnya, kemudian melepas bra nya juga. Kini aku bisa melihat payudara Dias yang kecil itu, tapi tetap menggemaskan.
Kini Dias hanya memakai celana jeans dan dengan jilbab yang masih terpasang di kepalanya..
Dias meraih tanganku,, menaruhnya di payudaranya itu.
Dias : “jadikan aku pelacurmu Ga..”
aku masih terhipnotis dengan payudaranya,,, perlahan ku remas payudaranya,, Dias Mendesis
Dias : “Sshh..”
Payudara Dias kuremas, begitu indah payudaranya Dias,, kusentuh putingnya.
Dias : “achh”
Pandanganku melihat lagi wajah Resty yang masih tertidur , segera kulepas tanganku di payudara Dias.
Dias : “Kenapa Ga..?”
Aku : “jangan seperti ini Dee..”
Seperdetik kemudian dia mencium bibirku,, kurasakan lembut bibir Dias melumat bibirku. Aku tidak bereaksi.
Dias : “Sentuh aku Ga.. aku ingin kamu yang pertama menyentuh tubuhku daripada pria itu”
Siapa? Pria yang dijodohkan dengannya?
Dias membalik tubuhku,, tubuhku didorongnya hingga terlentang di tempat tidur di sebelah Resty. Masih kudengar nafas kecil Resty yang sedang tidur pulas menghadapku.
Kemudian Dias menurunkan celana yang kupakai, penisku yang sudah tegang pun terbebas. Dengan mata yang sayu dia melihat penisku,, lalu memalingkan matanya kewajahku.
Dengan masih melihat mataku,, dia masukkan penisku yang sedang tegang ke dalam mulutnya,,
“ahhh,,” desahku.. saat mulut Dias mengulum penisku.
Aku tidak menyangka Dias yang selama ini aku kenal sebagai wanita baik2 dan kalem bisa jadi seperti ini hanya karena tidak ingin dijodohkan.
Kuluman Dias sangat hebat, tidak kalah dengan Resty.
“ahhhchh….”
Tubuhku jadi tidak tenang,,,
Aku : “Dee..”
“ahhhhh,,,:” ini sungguh nikmat.
Aku sangat menikmati penisku di dalam mulut Dias, tapi di satu sisi aku tidak tega melihatnya karena Dias mengulum penisku dengan air mata yang menetes di pipinya,,,
Kualihkan pandanganku ke sebelah kanan, terlihat Resty masih tertidur nyenyakk,, ni cewek betah banget kalau tidur. Sisi hatiku yang lain mengatakan agar Resty tidak terbangun, aku tidak ingin Resty melihatku seperti ini…
Tak bisa kubayangkan Resty melihatku sedang disepong cewek lain didepannya,
Tunggu dulu, kenapa aku harus mempedulikan perasaanya?
masih kupandangi wajah Resty yang sangat tenang sekali dalam tidurnya.
Mataku terpejam saat kurasakan mulut Resty memanjakan penisku dengan lidahnya bermain di ujung kepala penisku,, “ohhhh Dee..”
Kubuka mataku lagi, Perlahan lahan wajah Resty yang sedang kulihat menghilang dari pandanganku,, Resty yang kulihat dari tadi tidur pulas disebelahku sudah lenyap.
Kemana ?
“Achhh..” kuluman Dias sungguh nikmat,sampai aku memalingkan pandanganku yang masih kebingungan mencari Resty.,
Kulihat wajahnya Dias, dia sudah melepas jilbabnya ?
Perlahan – lahan wajah Dias berubah menjadi…
Haaaah ? aku terkejut…
Resty : “Ngngnngg,,ngnggg..” Resty mencoba berbicara ditengah kulumannya di penisku..
Aku toleh kanan kiri, mencari Dias..
Resty : “Selamat Pagi..” ucap Resty kepadaku, ketika dia melepaskan penisku dari mulutnya.
Aku : “Dias Kemana?”
Resty hanya cemberut mendengarku menyebut nama Dias. Lalu pergi ke kamar mandi…
Mimpi ?
Ternyata Cuma mimpi,,,,,
Sial,,, horor banget mimpiku… kenapa harus Dias. Hah.. hah.. aku masih ngos-ngosan. Aku masih menerawang mimpi buruk yang baru kualami. Mencoba mencari makna dari setiap scene di dalam mimpiku.
Dias minta tolong kepadaku?
Resty Pelacur?
Kuyakinkan diriku sendiri kalau itu hanya sebuah mimpi, aku tidak punya keturunan seorang dukun, paranormal atau semacamnya yang bisa meramalkan apa yang terjadi pada sebuah mimpi.., jadi tidak mungkin itu sebuah tanda dari alam kepadaku.
ataukah memang sebuah firasat ?
Resty keluar dari kamar mandi hanya memakai handuk, dia tidak berkata apa2.. mungkin dia marah karena aku menyebut Dias waktu aku terbangun tadi.
Kuputuskan untuk mandi saja, sejenak kulirik wajah Resty yang sedang melihat cermin di dalam hotel.. wajahnya melihatku tajam melalui pantulan cermin.. Wui,, Horor banget mukanya.
Setelah usai mandi, aku tidak menemukan Resty di dalam kamar,, dimana tuh cewek?. Resty meninggalkan pesan di handphoneku.. “KALAU BUTUH AKU, AKU DI KOLAM RENANG ATAS” pesannya memakai huruf besar semua
mampus,, sepertinya dia benar2 marah,,, segera kupakai baju dan menyusulnya.
Marina Bay Sands Hotel memiliki kolam renang yang sangat bagus di atapnya. Benar benar menakjubkan di atas sini,,.dari atas sini kita bisa berenang sambil melihat pemandangan kota Singapore. Pagi ini pengunjung kolam renang tidak begitu ramai, hanya ada beberapa orang. Dan dengan mudah aku bisa menemukan Resty yang sedang duduk di pinggiran kolam renang.
Saat aku akan menghampiri Resty, aku melihat orang itu lagi,, pria yang sama di merlion park kemarin.. orang itu memakai jaket hitam panjang ala korea dengan celana panjang hitam juga, serta kaca mata hitam dan topi bundar yang hitam juga.. mau ke pemakaman bang? tidak mungkin orang itu kesini untuk berenang. Apalagi pandangannya menuju ke arah Resty.
Ah sudahlah,mungkin kebetulan saja, palingan dia juga menginap disini dan tergiur melihati tubuh Resty yang sexy itu apalagi Resty pakai bikini.
Aku duduk di sebelah Resty, kami terdiam cukup lama tanpa berkata apa apa. Resty hanya memainkan kakinya bergerak gerak di dalam air.
Aku : “marah?” aku beranikan membuka obrolan..
Resty : “kamu mimpiin Dini ?” dia berkata sambil menoleh ke wajahku
Aku : “Dias..”
Resty : “Whatever…” memalingkan wajahnya kedepan lagi.
Aku : “iya.., tapi kan Cuma mimpi Res? Semua orang tidak bisa mengatur mimpinya sendiri” aku mencoba membela diri
Resty : “Mimpi seseorang itu menggambarkan suatu harapan , mengungkapkan apa yang kita inginkan”
SKAKMAT, aku kalah telak
Aku : “maaf.. lagipula kenapa kamu marah?”
Resty tidak menjawabku, dia bersandar di bahuku. Beberapa saat kemudian dia menceburkan dirinya di kolam renang,,
BYURRR
Resty Kecewa ?
Aku harus membuatnya riang lagi,, akward sekali suasana seperti ini. Kubuka kaos dan celanaku,, lalu kuceburkan diriku juga dan mengejarnya.
Aku : “Ayo balapan sampai ujung sana..” tantangku padanya,
Aku : “jika kamu menang, akan kukabulkan apapun permintaanmu seharian ini”
Resty : “gaya bebas..? siapa takut.” Kulihat sedikit senyum di bibirnya
Resty curang dengan memulai start duluan, segera kususul dia. Meskipun dia berenang duluan nyatanya aku bisa menyusulnya dan sampai di ujung duluan.
Resty : “yah kalah,,” ucapnya sambil cemberut saat sudah sampai di hadapanku.
Tubuh Resty dengan bikini yang basah sangat menggoda, lebih menggoda daripada dia telanjang
Aku : “Bisa kuambil pialaku?”
Resty : “piala apa’an?” tanyanya penasaran.
Segera kutarik tubuhnya mendekatku, lalu kucium bibirnya,, dia sempat terkejut. Namun akhirnya Resty menyambut ciumanku, kami ciuman panas di pinggiran kolam renang yang agak jauh dari beberapa pengunjung. Walaupun ada yang melihat kami, kami tidak peduli…
Lidah kami bertemu, kurasakan badanku memanas, meskipun air kolam renang cukup dingin. Tiba tiba kurasakan penisku dipegang Resty. Dielus elus pelan di balik celana pendek yang kupakai.
Kini tangannya masuk kedalam celanaku, di dalam air penisku dikeluarkan dari celanaku. Kemudian dia mengocok penisku. Kulepas ciumanku,, aku melihat kanan kiri memastikan tidak ada yang berenang mendekati kami.
Resty masih mengocok penisku sambil melihatku, mata kami bertemu. Dia menggiit bibirnya sendiri ketika tanganku juga masuk ke dalam cd Resty dan memasukkan satu jariku ke dalam memek Resty.
Kami saling merangsang satu sama lain..
Tanganku satunya yang masih bebas, menekan tubuh Resty agar lebih tenggelam,, hingga cuman kepalanya yang terlihat di permukaan.
Kutarik sedikit keatas payudaranya, lalu kuremas payudaranya di dalam air. Kedua payudara Resty yang super jumbo itu kutarik tarik,, sangat menyenangkan melakukan ini.
Resty : “ahh,,Ga”
Kocokan Resty di memekku melemah, tapi sebaliknya kupercepat gerakan jariku di memeknya, dan remasan tanganku di payudaranya .
Kuangkat sedit tubuh Resty , agar payudara bagian atasnya sedikit timbul di permukaan,, langsung kuciumi bagian atas payudaranya,
Resty : “Ahhhhh,.,”
Beberapa saat kemudian, Resty menyelam
Apa yang akan dia lakukan?
Kurasakan penisku dioral didalam air,,
“fuckk, ,,,” nikmat sekali ,
Aku menoleh kanan kiri,, kembali memastikan tidak ada yang mendekati atau melihat kami.
Semenit kemudian dia kembali ke permukaan,, mungkin nafasnya sudah habis. Setelah mengambil nafas Lalu kembali menyelam dan memasukkan penisku ke dalam multunya lagi. Beberapa kali dia melakukan itu..
Resty sungguh nekat melakukannya di dalam kolam renang.
Kemudian dia kembali ke permukaan lagi,,,
Resty : “masukin Ga..” pintanya,,
Hah ? masa’ disini? Aku menggelengkan kepalaku,,,
Resty : “Pleaseee masukin,,aku gak kuat achhh” tangannya menarik pinggulku untuk menekan tubuhnya.
Melihat tidak ada reaksi dariku,, dia berusaha memasukkan penisku di memeknya sendiri,, dia pegeng penisku, dan ujung kepala penisku sudah sedikit masuk di dalam memeknya.
Saat dia akan menekan memeknya maju, kutahan tubuhnya…
Aku : “di kamar aja Res” aku berkata sambil melihat pria dengan setelan serba hitam tadi yang sedang melihat kami dari kejauhan seolah sedang mengamati kami.
Resty : “Gak mau,, sekarang aja Ga” dia merengekk
Segera kurapikan lagi celanaku dan Cd nya Resty, kurapikan lagi bra bikini yang dia pakai., kemudian kutarik tubuh Resty keluar dari kolam renang. Kugandeng tangan Resty melewati pinggiran kolam renang sambil tetap melihat pria tadi. Kuambil kaos dan celanaku serta kain panjang yang tadi dibawa Resty,, kututupi tubuh Rety dengan kain itu dan kami pergi meninggalkan kolam.
Resty : “Ish,, pelan2 Ga,, licin”
.
.
BRAKK, bunyi pintu kamar yang kututup.. sampai di dalam kamar giliran Resty yang menarik tanganku ke tempat tidur. Dia mendorongku disana,, kemudian dia melepaskan semua bikini yang dia pakai, Resty sudah bugil . Lalu menuju ke arahku,, dia duduk diatas perutku yang sedang terlentang,, kemudian membungkuk menciumku,
Ciuman panas kami lakukan lagi,, kupegang pipinya dengan tanganku satunya mengelus punggungnya.. Memek Resty digesekkan di perutku.
Setelah itu dia majukan pinggulnya.. kini dia duduk diatas wajahku,,, memek Resty yang sedikit basah terlihat jelas di depan mataku, masih bisa kuhirup sedikit aroma kaporit kolam renang. Aku menoleh keatas, payudara besar Resty menghalangi pandanganku melihat wajahnya.
Kupegang bongkahan bokong Resty yang besar itu,, lalu kutekan agar memeknya tepat di mulutku.
Segera kulahap memek Resty,,
Resty : “Mhhhhhhj….”
Kuciumi setiap bagian memek Resty, sambil tetap kuremas bokongnya.
Resty : “ngngggggghhmmm.. Egaaa”
Kini lidahku yang beraksi, kumasukkan di dalam bibir memek Resty,, kujilati klentit nya yang sudah agak menegang,
Kualihkan pandanganku ke atas, Resty meremas payudaranya sendiri..
Resty : “oghhhh Fuck..”
Beberapa menit lidahku bermain di memeknya, sampai kurasakan cairan pelumas memek Resty keluar.
Tubuh retsy bergerak tidak tenang,,
Tak lama kemudian dia mengangkat tubuhnya,,,
Resty : “masukin Ga,,, aku sudah gak kuat”
Resty memposisikan dirinya bungkuk diatas tempat tidur.. sepertinya dia ingin aku menyodok memeknya dari belakang.
Segera kuhampiri tubuhnya,,, sejenak kunikmati pemandangan yang ada di hadapanku.. kulihat kedua bongkahan pantat Resty yang besar itu,, belahan pantatnya yang terdapat lubang anusnya di tengah belahan itu. Kemudian di bawah nya terlihat bibir memek Resty bagian paling bawah.. reflek tanganku mengarah kesana,, kubelai bibir memeknya.
Resty : “ouhhh….” Lenguhan Resty ketika kumasukkan jariku lagi ke dalam memeknya
Kugesek gesek jariku di dalam mekenya yang sudah sangat banjir itu..
Resty : “Masuuuukiiiin..”
Aku masih tidak mempedulikannya,, Resty : “achh..achhh….”
Resty : “Issshh,, Egaa masukin kontolmu..” rengeknya sedikit teriakk
Hehehe sepertinya dia sudah benar benar tidak kuat, kuposisikan penisku dan BLESSS
Resty : “Ouhhhhhhhhhh…” desahnya panjang saat penisku sudah masuk ke dalam memeknya
Perlahan kugenjot memeknya,, ouhhh ini sungguh nikmat.
Memek Resty memijat penisku.. hanya Resty yang bisa melakukan ini.
PLOK PLOK PLOK
Bunyi pertemuan pinggul kami,,
Kuraih tangannya, hingga tubuhnya tertegak,,
“Sshhhh,,,”
“Oh My God….”
Kuremas payudara Resty yang menggantung bebas. Resty semakin mendesah kerass
“achhhhhhhhhh”
“Oh yessss,,, Fuck”
Genjotan penisku semakin cepat,,
Resty : “Lebih kenceng Ga,,, NGghhgg”
“ohhhh…Shittt”
Memang enak sekali gaya bercinta doggy style,, pertemuan pahaku dengan bokongnya semakin menambah kenikmatan.
Resty : “ngghh…”
Tidak ada variasi gaya yang lain, kami melakukan Doggy style hampir setengah jam lamanya.
CROTT CROTT CROTT CROTTT
Spermaku menyembur di dalam memek Resty.,, Resty juga sudah Orgasme beberapa saat sebelumnya.
Tubuh kami berdua langsung ambruk,,
penisku masih di dalam memeknya ketika kutindih tubuhnya dari belakang. Kupaksakan kedua tanganku menyentuh payudaranya.. kuremas pelan sambil menikmati sisa sisa oRgasme yang sungguh nikmat..
Nafas kami berdua masih tidak teratur.. kukecup tengkuknya.
Aku : “masih marah?”
Resty : “kalau begini caramu meminta maaf, akau akan marah tiap hari,,”
Aku tersenyum mendengar ucapannya.
.
.
Hari sudah sore ketika kami berdua masih rebahan di tempat tidur. Tubuh kami berdua masih telanjang, aku tiduran di perut Resty sambil membelai payudaranya. Sedangkan resty mengusap kepalaku.
Aku : “gak pengen jalan2 nih?”
Resty : “Lemes Ga, disini aja sampai besok”
Aku : “besok sudah pulang,, mumpung di singapore masa Cuma di kamar mulu”
Resty : “biarin,, capek Ga,, ngentot lagi aja yuk”
Ckckck, bilangnya capek tapi masih pengen melakukannya lagi, nafsumu benar2 luar biasa. Beruntung banget nih yang jadi pasangan Resty.
Aku : “Gak,, ayo jalan kemana gitu kek”
Resty : “huh,, bilang aja uda gak kuat..”
Kuremas keras payudaranyaa..
Resty : “auuuww,, sakit tau”
Aku : “yauda aku jalan2 sendiri”
Kemudian aku beranjak dari tempat tidur,, memakai celana dan bajuku.
Resty : “Loh..loh.. ikuuuttt”
.
.
.
Aku : “ayo cepet, keburu malem..”
Resty : “iya..iya..bawell..”
Aku masih menunggu Resty berdandan,,
Resty : “uda,, yuuk..!”
Nih penampilannnya malem ini ,
Baju yang dia pakai sangat menggoda siapapun yang melihatnya,
Resty : “Kenapa?”
Aku : “Gpp.. ayoo..”
Resty : “tunggu,,tunggu,, nitip handphone Ga”
Aku : “hah?”
Resty : “aku gak bawa tas, takut ada copet… masa’ kutaruh disini.. hehehe” dia memasukkan handphone nya di belahan payudaranya,
GLEK.
Aku : “yauda sini..” kumasukkan hapenya di saku celanaku.
Kami berdua berjalan jalan menyusuri jalanan kota Singapore, cukup ramai malam ini, beberapa jalan ditutup karena sebagian jalan di dalam kota digunakan sebagai lintasan Grand Prix Singapore F1. Pantesan banyak sekali turis dari kemarin.
Kami sempatkan makan malam di suatu Restoran pinggir jalan… kemudian kami kembali jalan-jalan bergandengan di jalanan yang sangat sepi di sekitar lintasan F1.
DEG
Ditengah perjalanan langkahku berhenti,, kulihat dari kejauhan
“Pria itu lagi…” ucapku dalam hati,
Kenapa dia bisa disini? Ini bukan suatu kebetulan,,, dia benar benar mengikuti kami.
Siapa dia? Aku tidak mengenalnya…
Resty : “Kenapa Ga? Kok berhenti”
Kulihat Wajah Resty,,
Aku ingat,,
tadi pagi pria itu tidak melepaskan pandangannya dari Resty ketika di kolam renang. Dia mengincar Resty.
Kenapa?
Aku : “jangan lewat sana..”
Segera kutarik tangan Resty berbalik arah, sedikit berlari,,,
Resty : “loh kenapa? kan lebih cepet lewat sana..”
Tidak kujawab pertanyaan Resty,, sempat aku menoleh kebelakang, pria itu berjalan cepat menyusul kami berdua,,,
DEG..DEG..DEG,,
Dia benar benar mengincar Resty,,
Saat aku dan Resty melewati sebuah pertigaan dekat dengan taman,,,tiba2 dari arah kiri ribuan orang berjalan melewati kami. Orang – orang itu usai menonton pertandingan F1. Tubuh kami bertabrakan dengan beberapa orang..
“siall,,”
Tiba – tiba gandengan tangankuku terlepas,
“tidak…jangan terlepas”
Segera kuraih lagi tangan Resty, dan sesegera mungkin aku memaksa berjalan menerobos kerumunan orang ..
Sangat susah melepaskan diri dari gerombolan orang-orang ini
“Excuse me”
“permisi…”
“Nyuwun Sewu..”
“numpang lewat..”
Ucapku ketika menerobos gerombolan orang orang itu..
.
Dan akhirnya, kami terbebas dari lautan orang – orang tadi,, “fiuhh…”
.
……. : “excuse me sir..” seseorang memanggilku, aku menoleh kebelakang…
Aku : “waaaahhhh…”
.
.
.
Aku terkejut mengetahui tangan yang aku gandeng bukan tangannya Resty, melainkan seorang bule cantik.
Walahh,,, Cantik sih, tapi bukan dia yang harusnya kugandeng.
Aku : “Sorry..sorry..” ucapku kepada bule cantik itu,,
Lagian tu bule mau aja dari tadi aku gandeng,..
Langsung aku berlari menuju lautan manusia itu,, kucari kesana kesini.. kanan kiri depan belakang.
Masih belum bisa kutemukan Resty. Pikiranku kemana mana,
Diamana Resty ? apa dia sudah ditangkap pria itu?
Aku membayangkan tadi Resty dibekap oleh pria tadi lalu dimasukkan ke dalam mobil van, lalu dibawa ke suatu tempat dan diperkosa, lalu Resty dibunuh dan dibuang di sungai singapore..”
“tidakkkkkkk…”
“Sialll…”
“oiya,,” kuambil handphone dan mencoba menghubungi handphone nya Resty…
“Tringgggggggggggggg”suara dering handphone dan kurasakan ada getaran di saku celanaku…
“Fuckkkkkkkk..” handhpone nya Resty di saku celanaku,.,
Aku mulai kebingungan,, Resty Dimana Kamu?
Aku mencoba terus mencari,, masih berlarian melihat ke setiap sudut sepanjang jalan yang masih sangat ramai dengan orang.
“Ega tolong aku…” suara Resty meminta tolong terbayang di pikiranku
“Ega tolong aku” kemudian terlintas suara Dias dengan kalimat yang sama…
Lagi ?
Haruskah aku merasakan kehilangan lagi?
“Aku tidak boleh kehilangan wanita yang kusayang lagi.. “ ucapku dalam hati
Aku akan tetap mencarinya sampai ketemu…
Aku tetap berlari mencari Resty, hoshh..hosh,, nafasku sampai tidak teratur akibat berlari
“egaaaaaa,,” suara Resty lagi
Kali ini Suaranya terdengar nyata,, suaranya dari sebelah kiri..
HOSHH..HOSHH..HOSHH..aku menoleh..
Di salah satu kursi taman, disana Resty sedang duduk sambil melambaikan tangan, dengan satu tangannya membawa ice cream.
Aku menghampirinya,, kemudian dia berdiri dari tempat duduk saat aku sudah didapannya,, langsung kupeluk erat tubuhnya. rasanya lega sekali melihat Resty lagi,, dan tidak terjadi apa apa padanya.
Resty : “daritadi aku ngeliat kamu lari lari mondar mandir,, nyariin aku ya? Xixixi”
Kulepas pelukanku dan kami duduk di kursi taman itu.
Aku : “jadi kamu dari tadi disini..?”
Resty : “iya, tadi aku beli ice cream dulu,, pengen,,,”
Resty : “ nih,,, mau?” menawarkan ice cream kepadaku
Aku langsung rebahan di tempat duduk, dan kepalaku ada di pangkuan Resty. Kepalaku diusap olehnya..
Aku : “aku mencarimu dari tadi.. berlarian sampai kehabisan nafas”
Resty : “maaf.. sini aku kasih nafas tambahan..”
Resty mengarahkan wajahnya ke wajahku , dan
CUP
BERSAMBUNG