Cerita Dewasa Darah Perawan Novita

0
3387

Cerita Dewasa Darah Perawan Novita

Cerita Dewasa Darah Perawan Novita – Yah, kita terlambat deh, Yu. keluh Novita.
Sudah lewat 5 menit nih, anis langsung lunglai.

Kuliah pertama hari ini dosennya killer banget, namanya Pak Sundjoto. Ia benarbenar takut sama Pak Sundjoto. Namanya saja sudah Sundjoto, bagaimana senjatanya. Finally, mereka harus bolos kuliah. Itu lebih baik, daripada mereka harus dihukum menyalin tugas statistik tujuh kali.

Ya udah deh, aku mandi dulu. Kau juga nov, nanti masuk angin kata anis sambil segera masuk ke kamarnya dengan lemas.

Novita benarbenar merasa bersalah. Seharusnya ia tak terlalu lama memilihmilih bra tadi, tapi Novita memang paling senang pilihpilih underwear. Bisa dikategorikan bahwa Novita seorang kolektor underwear. Akibatnya mereka harus mengejar waktu menembus hujan yang cukup deras, tapi nyatanya tetap harus terlambat.

Untuk menebus kesalahannya itu Novita memasakkan mie goreng untuk anis. anis gemar banget sama mie goreng, dan itu merupakan senjatanya untuk meminta maaf kepada anis. Novita tak peduli kedinginan. Tanpa harus mandi dulu, ia sudah menggorengkan mie untuk anis.

Lalu Novita segera membawa mie goreng made in dirinya ke kamar anis. anis kaget ketika Novita tibatiba masuk ke kamarnya begitu saja. Pasalnya anis belum selesai memakai bajunya. Ia masih bertelanjang dada. Untung bagian paling sensitifnya sudah diamankan sebelum Novita masuk tadi. Novita juga tak kalah kagetnya. Ia sampai terbengongbengong memandangi pemandangan indah yang terhampar di depan matanya. Kedua bukit kembar anis membusung di depannya. Sekal membulat sedikit berlebihan untuk tubuhnya yang agak kurus.

Kedua bola mata Novita yang bening nanar memandangi kedua daging kecil coklat kemerahmerahan yang bertengger di kedua ujung bukit kembar itu. Darah Novita bagai disiram air hujan, dingin menggigil. Ia terbayang beberapa adegan blue film yang pernah ditontonnya. Hujan semakin deras di luar. Petir mengelegar memekakkan telinga. Novita tersentak mendengarnya.

Ah, maaf Yu. Aku tak sengaja. Ini mie goreng untukmu. Makanlah selagi hangat, kata Novita sedikit gugup.

Diletakkannya sepiring mie goreng itu di meja rias. Novita segera berbalik hendak pergi tapi urung karena anis memanggilnya.

nov, aku masuk angin. Kamu mau kerokin kan aku? pinta anis.

Mulanya Novita ingin menolak. Dia takut birahinya muncul dan salah tempat karena anis dan Novita sejenis. Tapi melihat wajah memelas anis, perasaan bersalah Novita kembali muncul. Bagaimanapun juga Novita yang menyebabkan anis jadi masuk angin. Akhirnya Novitapun bersedia menuruti permintaan anis.

Sebentar aku ambilkan balsemnya, ujar Novita segera keluar kamar anis.

Tapi ternyata anis menyusul Novita. anis berfikir di kamar Novita juga tidak apaapa, sama saja. Maka dengan hanya mengenakan CDnya anis masuk ke kamar Novita. Tentu saja anis tidak perlu khawatir karena mereka hanya berdua di rumah itu saat ini.

Disini saja, nov. kata anis membuat Novita terkejut tak menyangka anis akan menyusul ke kamarnya.

anis menelungkupkan badannya diatas ranjang. Kemudian Novita duduk di tepi ranjang untuk mulai mengerokin kulit punggung anis. Tapi niat itu urung dengan tibatiba. Jemari Novita menyentuh kulit punggung anis sekilas. Kulit punggung anis halus sekali. Punggung anis yang agak kecoklatcoklatan nampak belang di bagian yang biasa tertutup tali bra. Tanpa sadar Novita menyentuhkan jari telunjuknya menyusuri bagian punggung anis yang belang itu.

Dari punggung atas teruuss menyamping. anis yang merasa kegelian membalikkan badan. Pada saat itulah tanpa sengaja jari telunjuk Novita menyentuh tetek kiri anis.

Kenapa, nov? tanya anis sedikit mengatupkan mata menahan rasa merinding di tubuhnya.
Kulitmu halus sekali.ujar Novita dengan nafas tersendat.

Mata Novita kembali tertuju pada bukit kembar yang terpampang di depannya. Milikmu besar sekali. lanjut Novita.

Kamu sudah pernah ML (make love) ya?
Siapa bilang? Ini keturunan., jawab anis sambil sedikit mengangkat bukit kirinya ke atas, bagaikan menantang setiap tangan untuk memegangnya.

Birahi Novita yang mulai terbakar dan imbas dari kehujanan tadi membuat Novita menggigil. Kemudian dilepaskannya kaosnya yang sudah agak kering. Tersembulah dua bukit kembar Novita yang masih terbalut kain bra. Dua bukit yang sebenarnya agak kecil itu terlihat lebih besar dari ukuran sebenarnya karena menegang menahan birahi Novita yang mulai meluap. Entah mengapa anis menjadi senang ketika Novita melepas kaosnya.

Milikmu juga besar nov. kata anis.

Novita memandangi kedua bukit yang masih tertutup kain itu Coba aku buka ya pinta anis.

anis menempelkan tubuhnya ke tubuh Novita untuk membuka pengait bra di punggung Novita sehingga Novita mudah untuk melepaskannya. Mata anis berbinarbinar memandangi dua bukit kembar ukuran 32 milik Novita itu. Walau sedikit lebih kecil dari miliknya, tapi milik Novita itu nampak lebih ranum. Tentu saja itu karena birahi Novita yang mulai bergolak. Tibatiba Novita melepaskan klok yang dipakainya. Sesekali gerakannya tersendat. Kini mereka berdua sama. Hanya memakai CD tanpa penutup lain.

1 2